Pengembangan Pariwisata Kota Pariaman Untuk Siapa ?


H.SYAIFUL AZMAN, SE, M.Si



Kota Pariaman dengan segala potensi pariwisatanya, diibaratkan sekarang sedang menggeliat, dan sudah mulai mendunia. Pariwisata Kota Pariaman sekarang mulai sejajar dengan wisata lainnya di Sumatera Barat, dilihat secara laju perkembangannya rasanya tidak berlebihan jika dikatakan paling pesat perkembangannya.

Bahkan dibandingkan dengan daerah lainnya, untuk mempromosikan Pariwisata, Pemerintah Kota Pariaman tidak mengeluarkan biaya yang besar, iklannya yang terbanyak itu ada di sosial media, seperti facebook, twitter, instagram dan sejenisnya, dengan hashtag #ayokepariaman , tentunya semuanya ini sifatnya gratis.

Pesatnya perkembangan pariwisata di Kota Pariaman, tidak terlepas dari kebijakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan secara simultan dan terpadu oleh seluruh SKPD, ini merupakan bentuk konsistensi dari Pemerintah Kota Pariaman terhadap Visi Kota Pariaman itu sendiri
Tidak salah kiranya Walikota Pariaman dan Wakil Walikota Pariaman, mengangkat Konten dari Visi RPJMD Kota Pariaman pada Bidang Pariwisata, menurut penulis ada beberapa yang menjadi landasan.

Pertama : 2/3 (dua pertiga) wilayah Kota Pariaman adalah wilayah pesisir, dan pada wilayah tersebut terdapat berbagai potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang cukup beragam, seperti (1). Pantai berpasir sepanjang kurang lebih 12,5 Km, (2). 4 (empat) pulau kecil yang eksotik dan menghiasi perairan laut Kota Pariaman yang berjejer dari utara sampai selatan yang jarak tempunhnya dekat sekali dari pantai, (3) 4 (empat) pulau kecil yang eksotik dan menghiasi perairan laut Kota Pariaman yang berjejer dari utara sampai selatan yang jarak tempunhnya dekat sekali dari pantai, (4). Tutupan terumbu karang yang relatif masih bagus yang tersebar di Pulau-pulau kecil serta gosong yang dihiasi oleh ikan hias yang beraneka warna, serta jenis ikan demersal lainnya dan (5). Pada kawasan estuarianya (talao) terdapat ekosistem mangrove dengan berbagai jenis, dengan tingkat kerapatan masih bagus.

Kedua : Kota Pariaman mempunyai keunikan atraksi budaya, yakni Pesta Budaya Tabuik yang tiada duanya (beda dengan yang ada di Bengkulu) dan telah mendunia.

Ketiga : Daerah tujuan wisata kuliner yang cukup populer, dengan berbagai masakan yang sesuai dengan selera nusantara.

Keempat : Mempunyai Industri kerajinan khas, seperti Sulaman Benang emas, Bordiran dan Rajutan Kekayaan laut dan pesona laut yang luar serta potensi pendukung lainnya menjadi modal utama pengembangan wisata bahari. Pengembangan wisata bahari juga memiliki keunikan tersendiri bila dibandingkan dengan jenis wisata lain. Jika kegiatan wisata lain membutuhkan modal besar untuk pembangunan obyek wisata, maka dalam wisata bahari daya tarik utama justru pesona alam yang asli. ”Investor tidak perlu susah payah mengeluarkan modal besar untuk membangun obyek wisata. Daya tarik wisatanya sudah tersedia berupa pesona alam,”
Kalaupun harus membangun fasilitas, berupa cottages atau tempat peristirahatan, tidak perlu modal besar karena biasanya wisatawan menyukai tempat peristirahatan yang alami, bukan berupa hotel mewah. Namun, tarifnya setara dengan tarif hotel bintang lima dan tak pernah sepi peminat. Di Wakatobi, misalnya, tersedia resort yang atapnya dari rumbia dan dindingnya sederhana. Namun, 11 kamar yang ada di resort itu tak pernah sepi wisatawan mancanegara dan bisa menghasilkan Rp 22 miliar setahun. ”Kesunyian, keterisolasian, serta keindahan terumbu karang dan ikan hias itulah yang menjadi daya tarik wisatawan.

Untuk pengembangan Pariwisata tersebut Pemerintah Kota Pariaman telah berupaya menyediakan infrastruktur yang memadai, seperti tempat bermain, camping ground, dermaga wisata, sarana dan prasarana di pulau pulau kecil. ,” Namun semuanya ini sampai sekarang belum menjadikan peluang bagi pengusaha wisata lokal.

Penulis melihat ada sesuatu yang aneh dari pola pelaku pengusaha wisata Kota Pariaman, dimana dalam berusaha trendnya lebih cenderung ikut-ikutan, dimana ketika seseorang dilihat berhasil dalam satu usaha, maka mereka beramai-ramai membuka usaha yang sama, kesannya tidak kreatif. Contohnya dapat kita lihat pada usaha transportasi armada kapal ke pulau. Sekarang dampaknya dapat dilihat, pada hari-hari biasa banyak kapal yang menganggur, padahal investasi mereka relatif besar.

Sebenarnya yang diharapkan dari berkembangnya pariwisata adalah terjadinya multiplier efek dalam perekonomian, seperti meningkatnya usaha lokal dalam industri pariwisata dan meningkatnya jumlah tenaga kerja lokal yang yang bekerja pada sektor pariwisata.

Disamping itu ada kesan ketergantungan yang tinggi dari para pelaku wisata terhadap bantuan pemerintah, dimana yang seharusnya pemerintah Kota Pariaman berfungsi sebagai penstimulan, namun ini belum terlihat efektif sama sekali. Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah untuk melakukan penataan terhadap pengembangan Pariwisata ini berjalan relatif lambat, karena berhadapan dengan prilaku pelaku wisata yang cenderung sulit untuk diarahkan.

Dari apa yang disampaikan ini, seakan-akan pengembangan pariwisata di Kota Pariaman hanya kemauan sepihak dari pemerintah, padahal ketika ditanyakan kepada pelaku wisata itu sendiri, apakah mereka merasakan dampak positif dari pengembangan pariwisata yang telah dilakukan pemerintah, secara spontan dan jujur mereka mengatakan sangat merasakan dampak positifnya terhadap perekonomian mereka.

Sehebat apapun kebijakan dan program pemerintah dalam pembangunan pariwisata, tanpa adanya dukungan dari pelaku usaha wisata dan masyarakatnya, tentu tidak akan berarti apa- apa, dukungannya dari mereka sangat dibutuhkan. Dukungan masyarakat dan pelaku usaha wisata merupakan salah satu garansi keberadaan pariwisata itu dapat berlangsung secara berkelanjutan.
Kalau bicara secara ekonomis, investasi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk
membangun sarana dan prasarana pariwisata serata pengadaan pesta/atraksi belum sebanding dengan PAD yang dikumpulkan, justru manfaat terbesar dinikmati oleh masyarakat, karena apa yang dilakukan oleh pemerintah Kota Pariaman adalah untuk mensejahterakan masyarakatnya. 

H. Syaiful Azman, SE, M.Si
Sekretaris Dinas Kopperindag Kota Pariaman




1 komentar:

  1. Pengembangan Pariwisata Kota Pariaman Luar Biasa...Sehingga Kota Pariaman Kini Menjadi Salah Satu Tempat Pilihan Berlibur Murah....lanjutkan pembenahan pariwisata Kota Pariaman

    BalasHapus

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.