Pemkab Padang Pariaman Minta Nama BIM Diganti Menjadi Bandara Internasional Syekh Burhanuddin

Padang Pariaman, BANGUNPIAMAN.COM---Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman kini tengah berupaya untuk mengganti nama Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM) menjadi Bandara Internasional Syekh Burhanuddin, yang terletak di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, sekitar 20 Km dari pusat kota Padang.

“Upaya penggantian ini bukan tanpa alasan. Nama Syekh Burhanuddin yang bermaqam di Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis  adalah sosok ulama yang menyebarkan agama Islam di tanah Minangkabau,” tegas bupati Ali Mukhni dalam sepatah kata sebagai tuan rumah usai buka bareng Senin (28/5) di kediaman dinasnya yang masih belum sempurna siap.

 “Tanpa kehadiran Syekh Burhanuddin menyebarkan syiar Islam, entah bagaimana nasib kita di Padang Pariaman dan Sumatera Barat ini. Islam adalah agama paling diredai Allah yang akan menyelamatkan kita dari dunia sampai ke akhirat,” tambah bupati di hadapan unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), camat, pengurus  organisasi pemuda, organisasi masyarakat dan sejumlah undangan lain.

Diakui bupati, dalam sebuah rapat gubernur mempertanyakan, kenapa nama Syekh Burhanuddin yang disematkan kepada Bandara ini, sementara tokoh-tokoh Islam lain lumayan banyak seperti Imam Bonjol, Agus Salim dan Hamka. “Nama-nama tokoh tersebut sudah identik dengan lembaga lain, seperti stadion, perguruan tinggi dan pesantren,” argumentasi bupati.

Pada kesempatan itu, bupati Ali Mukhni beberapa kali memuji Ketua DPRD Faisal Arifin, unsur pimpinan serta anggota dan Asisten Setdakab Fakhriati. DPRD Padang Pariaman sangat mendukung program dan kebijakan pemerintahan. Khususnya menganggarkan pembangunan rumah dinas bupati yang kini masih berjalan, setelah sebelumnya melekat pernyataan tidak resmi bahwa rumah dinas bupati Padang Pariaman merupakan terjelek di Indonesia.

 Asisten Setdakab Fakhriati pun mendapat pujian dari Ali Mukhni atas upayanya bekerja tanpa mengenal waktu dalam pembebasan tanah untuk jalan tol Padang Pariaman-Pekanbaru secara persuasif kepada sebagian kecil masyarakat.(rel/wis)



Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.