Jelang Pilkada Serentak, Bawaslu Padang Pariaman Gelar Sosialiasi Pengawasan Partisipatif Melalui Seni Budaya

Kordinator PHL dan Humas Bawaslu Sumbar Vifner didampingi Koordinator Sekretariat Bawaslu Padang Pariaman Anton Wira Tanjung Saat Menyampaikan Materi , Pada Sosialisasi Program Pengembangan Pengawasan Partisipatif Melalui Sarana Kebudayaan, Minggu 30 November 2019 ( Fhoto  Darwisman)

LUBUK ALUNG--- Bawaslu Kabupaten Padang Pariaman, Minggu ( 3/11/2019)  gelar Sosialisasi Program Pengembangan Pengawasan Partisipatif Melalui Sarana Kebudayaan, di Hotel Minang Jaya Lubuk Alung.

Sosialisasi itu mengangkat tema " Refleksi Pengawasan Partisipatif Pemilu 2019 Melalui Seni dan Kabudayaan, Menuju Pilkada Tahun 2020 di Kabupaten Padang Pariaman".

Ketua Panitia Pelaksana Anton Wira Tanjung melaporkan, sosialisasi ini penting dilakukan jelang Pilkada serentak tahun 2020 mendatang.

" Tugas pengawasan pemilu bukan hanya tugas Bawaslu bersama jajarannya, namun tugas pengawasan pemilu itu juga tugas  berbagai lapisan seluruh masyarakat melalui pengawasan partisipatif," sebut Anton Wira Tanjung.

Sementara itu Ketua Bawaslu Padang Pariaman Anton Ishaq menyebutkan, berdasarkan pengalaman Pileg dan Pilpres tahun 2019 peran masyarakat dalam pengawasan pemilu sangat membantu Bawaslu melakukan pengawasan baik itu dilakukan ormas, LSM dan peran rekan-rekan pers.

Menurut Anton Ishaq, pada Pilkada Serentak Tahun 2020 mendatang Bawaslu Padang Pariaman sudah menyusun strategi pengawasan, agar pengawasan bisa berjalan maksimal.

" Untuk menekan kasus politik uang pada Pilkada 2020 mendatang, Bawaslu akan membentuk satgas anti politik uang," ulasnya.

Sedangkan Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga dan Humas Bawaslu Sumbar Vifner nara sumber menyebutkan,  menyampaikan pesan-pesan pengawasan pemilu melalui pertunjukan kesenian dinilai sangat efektif.

Penanpilan Tari Indang Rafai Oleh Sangar Kesenian Umbuik Mudo Sungai Asam (Fhoto Darwisman)

" Dulu ketika saya menjadi Ketua KPU dengan menampilkan kesenian pesan-pesan dari KPU disampaikan melalui pertunjukan kesenian untuk mengajak partisipasi masyarakat menggunakan hak pilihnya," ulasnya.

Kini, sebut Vifner,  kegiatan serupa juga diadopsi oleh Bawaslu untuk menyampaikan pesan-pesan pengawasan pemilu kepada masyarakat melalui pertunjukan kesenian seperti yang ditampilkan sanggar Umbuik Mudo Sungai Asam.

Terkait refleksi pemilu pileg dan Pemilu Pilpres 2019 permasalahan diranah penyelenggara diawali sumber data yang dipergunakan dalam pemutakhiran data pemilih, konflik internal parpol pengusung pasangan calon.

Kemudian pembuktian keterpenuhan persyaratan calon, ketersediaan anggaran pemilu tahun 2019, netralitas ASN, Penyalahgunaan anggaran, intimidasi, teror dan konflik.

Terkait dengan minimnya anggaran yang diterima Bawaslu diharapkan dana yang minim tersebut dapat dimaksimalkan penggunaannya. Jangan anggaran menjadi alasan tidak maksimalnya dalam melakukan pengawasan Pilkada. (Wis)















Diberdayakan oleh Blogger.