Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, S.I.P : Pesantren Diminta Perkuat Nilai Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, S.I.P didampingi Kapolri Jenderal Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A, Ph.D, Saat Berada di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan, Kamis 14 Maret 2019, Pada Silaturahmi Kebangsaan dan Tablik Akbar.(Fhoto : Armaidi Tanjung )
Padang Pariaman,BANGUNPIAMAN.COM-- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, S.I.P menegaskan, pondok pesantren memiliki peran penting mempersiapkan umat dalam menghadapi tantangan yang makin komplek.

Pondok pesantren dengan santri dan ulamanya menjadi pencerah dalam kehidupan umat beragama.

Penegasan itu diungkapkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, S.I.P, Kamis (14/3/2019), pada Silaturrahmi Kebangsaan dan Tablik Akbar di Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan Pakandangan Kecamatan VI Lingkungan Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. 

Silaturrahmi dihadiri  Kapolri Jenderal Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A, Ph.D,  Ketua Umum Majelis Dzikir Hubbul Wathan KH Musthofa Aqil Siradj, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Syekh Muhammad Rais Tuanku Labai Nan Basa, Ketua Yayasan Nurul Yaqin Idarusalam Tuanku Sutan, santri dan majelis guru pesantren Nurul Yaqin dan cabang Nurul Yaqin.

Menurut Hadi Tjahjanto, tanpa kehadiran ulama dan santri yang dididik di pondok pesantren, umat bisa kehilangan arah dalam hidupnya. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pesantren diminta untuk terus memperkuat nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Santri terus junjungan tinggi kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Bayangkan tanpa pesantren, tidak ada manusia berpengetahuan yang unggul, cerdas, berkualitas dan memiliki pemahaman keagamaan dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Saya bersama Kapolri Tito Karnavian berkeliling Indonesia untuk memastikan keamanan NKRI. Foto-foto Panglima TNI dan Kapolri bergandengan dipajang dimana-mana. Ini membuktikan bahwa Indonesia masih aman,” kata Hadi Tjahjanto.

Dikatakan, betapa luasnya NKRI ini. Dua pertiga wilayahnya laut. Memiliki banyak bahasa, suku, pulau, agama yang berbeda. Ada Sunda, Jawa, Bugis, Padang (Minang), Papua dan seterusnya.  Berbeda-beda itulah Indonesia. Pesantren berperan penting menjaga NKRI agar tetap utuh.

Panglima Hadi juga mengungkapkan, Indonesia memiliki orang-orang hebat. Ada anak bangsa Indonesia yang meraih juara olimpiade matematika tingkat dunia. Indonesia juga mampu meraih juara olimpiade bidang fisika, kimia di dunia. Mereka berhasil karena mampu mendisiplilkan dirinya. Kunci sukses tersebut adalah disiplin diri.

“Di pondok pesantren santri sudah diajar dan dilatih disiplin. Sama seperti di TNI dan Polri. TNI dan Polri disiplin kapan harus tidur dengan bunyi terompet, bangun sebelum subuh dibunyikan terompet. Hal yang sama santri pun mengalaminya di pesantren. Tidur  diatur, bangun pun diatur.

Semua disiplin. Pola pendidikannya sama persis dengan TNI dan Polri. Itulah keberhasilan pondok pesantren membina santrinya menjadi pemimpin  masa depan. Sekarang sistem pendidikan pesantren mulai dicontoh dengan pola boarding school,” kata Hadi.

Panglima Hadi juga minta santri agar mampu menyaring informasi melalui media (social) yang sengaja memecah belah bangsa Indonesia. Untuk itu, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia harus terus dijaga serta diperkuat.  (AT)

Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.