Pemko Pariaman Gelar Pelatihan Menulis Buku, Kanderi : Targetnya Satu Guru Bisa Menulis Satu Buku

Walikota Pariaman diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Memasang Tanda Peserta, Pada Pelatihan Kelas Menulis Satu Guru Satu Buku, Rabu 9 Oktober 2019 ( Fhoto : Harsyi Warsilah)

PARIAMAN--Pemerintah Kota Pariaman mengelar pelatihan kelas menulis satu guru satu buku. Pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 9 - 10 Oktober 2019 tersebut mengangkat tema "Melalui Kelas Menulis Kita Tingkatkan Keprofesionalan dan Menjadikan Pariaman Kota Literasi

Ketua pelaksana Elia Gustri, Rabu kegiatan (09/10/2019) mengatakan, kegiatan ini diikuti 100 orang peserta yang terdiri dari guru dan pengawas yang dari Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman , Kabupaten Pasaman,  Kota Payakumbuh, Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang,  Kota Padang.

Walikota Pariaman diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga kanderi mengatakan,  perlunnya publikasikan persoalan pendidikan karena pendidikan juga bagian dari tanggung jawab bersama.

"Sudah ada yang membuat buku tapi jumlahnya perlu terus kita dorong dan kita tingkatkan, karena kita tahu masalah pendidikan itu kan dinamis. Dinamis tidak berhenti pada satu titik dia akan terus berkembang untuk kebutuhkan guru-guru yang terus membaca guru-guru yang terus menulis, " ulasnya.

Menurut Kanderi, guru  diharapkan terus menuangkan pemikiran-pemikirannya supaya bisa memenuhi harapan dari pada peserta didiknya jumlahnya sedikit tapi dan ini terus kita dorong dan hari ini ada sekitar 100 orang berikan sosialisasi motivasi atau pun perbekalan.

"Kita harapkan setelah ini akan keluar  produknya dan kita akan terus memberikan dukungan paling tidak ketika di depan kita sikapi melalui dorongan anggaran kepedulian pemerintah daerah dalam mengikuti sosialisasi dan bimbingan penerbitan buku ini," tambahnya

Untuk tahun 2020, ulas Kanderi, akan diupayakan untuk bisa dianggarkan di daerah. Sehingga dapat untuk memotivasi guru agar dapat menulis buku dalam menunjang pembelajaran di sekolah.

"Kalau sekarang yang hadir baru 100 orang guru, maka pada pelatihan-pelatihan berikutnya diharapkan akan bisa diikuti lebih banyak guru lagi. Nanti kita akan perintahkan sekolah-sekolah agar Kepala Sekolah untuk bisa memberikan izin kepada guru yang mengikuti pelatihan  menulis," ulasnya.

Kanderi menyebutkan , buku mata pelajaran yang ditulis oleh guru-guru di Kota Pariaman diharapkan nantinya tidak hanya digunakan di sekolah-sekolah di Kota Pariaman, namun hendaknya bisa juga digunakan oleh sekolah-sekolah di tanah air ini.

Pewarta : Harsyi Warsilah


Diberdayakan oleh Blogger.