Batagak Pangulu Minangkabau


Oleh : Adelia Amanda Tiwi/Program Studi Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas

Batagak Penghulu. Foto www.sumbarprov.go.id


MINANGKABAU merupakan sebuah suku di Indonesia yang mempunyai adat istiadat yang mempunyai ciri khas tersediri. Salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau adalah tradisi Batagak Pangulu. 


Batagak pangulu adalah suatu upacara adat yang diadakan untuk mengganti pemimpin kaum yang lama dengan cara memilih dan mengangkat pemimpin  baru.  


Prosesi batagak pangulu Minangkabau mengandung nilai-nilai pendidikan  seperti nilai musyawarah,  kepemimpinan, kerjasama, sopan satun, tatakrama serta tutur kata berbahasa.


Masyarakat Minangkabau terkenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi tradisi adat-istiadatnya. Semua kegiatan dalam kehidupan bermasyarakat selalu dikaitkan dengan adat-istiadatnya. 


Adat menjadi suatu norma atau sistem yang mengatur masyarakatnya dalam kegiatan bermasyarakat. Minangkabau suku yang memiliki beberapa tradisi sebagai  bentuk penghormatan terhadap pemimpin, contohnya batagak penghulu. 


Masyarakat minangkabau merupakan  penganut sistem Matrilineal, masyarakat Minangkabau sangat memerlukan seorang pimpinan, karena pemimpin dapat mengatur, mengarahkan dan membimbing mereka dalam berbagai hal. 


Pemimpin adat pada Minangkabau terdiri dan mamak dan penghulu. Mamak adalah pemimpin dalam suatu kaum sedangkan penghulu adalah pemimpin suatu suku. 


Batagak pangulu adalah acara adat Minangkabau untuk mengangkat seorang penghulu. 


Dalam pengangkatan penghulu memiliki  berbagai macam persyaratan dan beberapa prosesi. Batagsk pangulu diadakan secara besar-besaran dengan memotong kerbau dan diadakan selama 7 hari. 


Pengangkatan penghulu harus dihadiri oleh orang tigo jiniah dan KAN yang ada di nagari tersebut. Pelaksanaan peresmiannya harus mengikuti petitih adat Minangkabau. Prosesi pengangkatan penghulu harus mengikuti aturan adat Minangkabau. 


Batagak penghulu merupakan suatu tradisi yang dilakukan untuk menegakkan atau mengakui pemimpin atau kepala adat.  Pemimpin yang telah terpilih secara sah mengikuti adat artinya telah dipatenkan kepemimpinannya. 


Batagak Penghulu bersifat sakral karena sebagai bentuk penobatan dalam mengangkat atau memberi amanah untuk menjadi pemimpin adat yang baru dalam kaumnya dikarenakan pemimpin adat yang lama sudah wafat atau sudah berumur sehigga sudah tidak mampu untuk melanjutkan tanggung jawabnya sebagai pemimpin kaum. 


Calon pemimpin yang akan dipilih merupakan keturunan dari kaum pemimpin lama. Calon pemimpin tersebut harus memiliki beberapa kriteria seperti tidak cacat, kurang akal, berakhlak buruk, dan lainnya yang akan menjelekan nama baik kaumnya. 


Upacara Batagak Pangulu diawali dengan pembacaan doa dan penghormatan kepada leluhur. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan batagak ke pangulu baru atau keluarga pangulu yang sudah meninggal dunia. 


Batagak merupakan sebuah bendera sebagai penghargaan dan bentuk terima kasih atas jasa-jasa pangulu dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin adat.


Sebelum upacara dimulai biasanya ada kesepakatan dari beberapa kaum dalam nagari dalam diadakannya upacara penghulu ini dan merundingkan pengangkatan penghulu baru yang menggantikan penghulu sebelumnya. 


Yang penting dalam perundingan ini adalah memilih orang yang akan dijadikan calon penghulu apabila sudah ada kesepakatan semua anggota kaum untuk mengangkat. Setelah disepakati semua hal tersebut maka akan ditentukan hari di mana upacara batagak penghulu akan dilaksanakan. 


Pada hari pelaksanaan upacara semua jalan-jalan di dalam negeri terutama dilalui oleh tamu dan arak-arakan yang mengancam penghulu ke tempat upacara dengan marawa. 


Marawa adalah lambang kebesaran penghulu yang dibuat dari kain tiga warna yaitu merah kuning dan hitam. Calon penghulu akan diarak oleh masyarakat sekaligus akan ditampilkannya berbagai kesenian seperti tari piring tari persembahan dan juga terdapat beberapa masyarakat yang akan membawa wadah yang berisi makanan yang akan dijulang di atas kepala. 


Makanan yang dibawa di dalam dulang terdiri dari nasi lemak, nasi kuning, wajik beserta penyerang dan kerupuk kembang goyang. Terdapat juga persembahan malewakan gala penghulu. 


Yaitu persembahan ini merupakan akad resminya seorang ditebalkan menjadi penghulu.Makna batagak pangulu bagi masyarakat Minangkabau adalah mengukuhkan keberadaan penghulu di Minangkabau. 


Fungsi batagak penghulu adalah : Sebagai alat pengesahan pemimpin adat dan lembaga adat Minangkabau, Mengawasi agar norma-norma masyarakat selalu dipatuhi masyarakat Minangkabau, Sebagai sistem proyeksi keinginan kelompok masyarakat Minangkabau, Sebagai alat pendidikan nilai moral, Sebagai suatu kebanggaan di masyarakat. 


Batagak penghulu adalah suatu tradisi berfungsi untuk menegakkan, menguatkan, atau mengakui kedudukan pemimpin atau kepala adat. Nilai dan norma yang terdapat dalam tradisi batagak pangulu adalah nilai etika, logika dan estetika sedangkan norma yang terdapat adalah norma agama, kesopanan, hukum adat, kesusilaan dan kebiasaan. 


Kearifan lokal yang terdapat dalam tradisi batagak pangulu adalah gotong royong, musyawarah dan mufakat, kerukunan, penyelesaian konflik, keadilan, sopan santun, komitmen, keharmonisan,  dan kesetiakawanan sosial.


Semua tanggung jawab dan kewajiban yang diberikan kepada seorang penghulu berupa amanah yang harus dilaksanakan sebaik baiknya. Seseorang yang sudah diangkat menjadi penghulu merupakan pemimpin bagi kaumnya. 


Mengangkat penghulu bukan hanya sekedar memberi gelar kehormatan melainkan memberi sebuah tanggung jawab yang besar yang harus dijalankan dengan baik sesuai dengan adat istiadat yang berlaku.


Batagak penghulu adalah suatu tradisi berfungsi untuk menegakkan, menguatkan, atau mengakui kedudukan pemimpin atau kepala adat. Nilai dan norma yang terdapat dalam tradisi batagak pangulu adalah nilai etika, logika dan estetika sedangkan norma yang terdapat adalah norma agama, kesopanan, hukum adat, kesusilaan dan kebiasaan. 


Kearifan lokal yang terdapat dalam tradisi batagak pangulu adalah gotong royong, musyawarah dan mufakat, kerukunan, penyelesaian konflik, keadilan, sopan santun, komitmen, keharmonisan,  dan kesetiakawanan sosial. (**/)

Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.