Dari Soto hingga Gado-Gado, Bofet Garuda Hidup Lagi di Fase VII Pasar Raya

0
Kini, setelah lima tahun vakum, Bofet Garuda kembali hadir dengan wajah baru


PADANG,— Pasar Raya Padang menyimpan banyak cerita. Bagi mereka yang tumbuh di era generasi X hingga milenial, nama Bofet Garuda tentu bukan hal asing. 


Di bawah gedung Fase VII—yang dulu dikenal dengan Matahari Department Store—terdapat sebuah tempat makan legendaris yang selalu disinggahi pembeli selepas berbelanja.


Bofet Garuda berdiri sejak 1980-an. Meski hanya menempati satu petak toko kecil, tempat ini tak pernah sepi pengunjung. Menu andalannya yang terkenal ialah Soto Padang dan Gado-Gado, disusul bistik kentang, nasi goreng, mie goreng, dan es tebak yang menyegarkan. Harganya pun “manenggang”, pas di kantong para pengunjung pasar.


Setiap hari, bofet ini ramai oleh para induak-induak yang selesai “manuka” (berbelanja). Setelah lelah berkeliling pasar, mereka biasa melipir ke Bofet Garuda untuk mengganjal perut sambil mengumpulkan tenaga sebelum kembali berburu barang dagangan.


Namun, kejayaan Bofet Garuda mulai redup setelah gempa besar mengguncang Kota Padang tahun 2009. Gedung Fase VII rusak parah—atap bocor, lantai retak, dan pengunjung mulai beralih ke tempat lain. Seiring waktu, suasana sepi itu membuat Bofet Garuda menutup usahanya sekitar tahun 2019.


Kini, setelah lima tahun vakum, Bofet Garuda kembali hadir dengan wajah baru di gedung Fase VII yang telah direvitalisasi oleh Pemerintah Kota Padang melalui dukungan dana pusat. Gedung baru ini menampung kembali para pedagang lama, termasuk kuliner legendaris tersebut.


“Setelah lima tahun vakum, kini Bofet Garuda hadir kembali,” ujar Fikru, cucu pemilik Bofet Garuda, Sabtu 18 Oktober 2025 kemarin 


Fikru, yang baru berusia 18 tahun, merupakan generasi ketiga penerus usaha ini. Ia bertekad mengembalikan kejayaan Bofet Garuda bersama keluarganya. “Beberapa tahun belakangan, orang tua mengembangkan usaha di Jakarta. Sekarang kami pulang kampung untuk melanjutkan kembali,” tuturnya.


Kini, lokasi Bofet Garuda berpindah ke lantai dua gedung Fase VII, mengikuti kebijakan Pemko Padang yang menempatkan pedagang kuliner di lantai atas demi keamanan dari risiko kebakaran.


Menunya tetap sama, begitu pula rasanya. “Yang masak masih ibu saya, generasi kedua Bofet Garuda. Hanya saja sekarang beliau masak di rumah, kami yang melayani di sini,” jelas Fikru.


Harga menu pun masih bersahabat: Soto Padang Rp20 ribu, Gado-Gado dan Nasi Goreng Rp15 ribu, sementara minuman Rp12 ribu per gelas.


“Selama ini banyak yang mencari dan menanyakan keberadaan Bofet Garuda. Sekarang kami hadir lagi dengan semangat baru,” katanya.


Bagi warga Padang yang ingin bernostalgia dengan cita rasa masa lalu, silakan mampir ke Bofet Garuda di lantai dua Fase VII Pasar Raya. Tempat lama, rasa lama, tapi semangatnya baru. (Anggun Fitria)

Posting Komentar

0Komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top