Oleh : Sabarnuddin, Mahasiswa Sejarah Universitas Negeri Padang
![]() |
| Penulis |
Memajukan negeri ini harus melihat dalam lingkup yang paling kecil yang bernama masyarakat. Tatanan hidup bermasyarakat menjadi salah satu bukti keteraturan tatanan yang lebih besar yaitu negara.
-------------------------------
Dalam lingkup masyarakat menyatukan persepsi untuk saling menghargai dan menghormati satu sama lain menjadi suatu keharusan, demi terciptanya kerukunan dan kenyamanan dalam menjalani kehidupan.
Masyarakat dalam segala tindakannya bisa diartikan sebagai pola sosial. Terjalin interaksi satu sama lain yang mengakibatkan terjadinya persatuan, pertemanan, kebencian, permusuhan dan lain sebagainya.
Mengapa bisa timbul dua hal berbeda dalam interaksi tersebut? tentu, dalam interaksi terlebih lagi dalam masyarakat. Tidak semua hal berujung baik dan tidak pula semua hal berakhir buruk, Dalam mengantisipasi hal- hal demikian perlu diuraikan mengenai terlebih dahulu mengenai masyarakat dan kenyamanan.
Secara umum masyarakat ialah sekumpulan individu yang memutuskan hidup bersama. Dalam pandangan Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif secara mandiri, bebas dari individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya, masyarakat sebagai sekumpulan manusia yang hidup bersama, bercampur untuk waktu yang lama, mereka sadar bahwa mereka merupakan satu sistem yang hidup bersama.
Sedangkan dalam pendapat Prabowo (1998) lingkungan mempengaruhi penghuni dengan empat cara yaitu:menghalangi perilaku , membentuk kepribadian penghuni, dan mempengaruhi citra diri. Dalam pendapat lain Halim (2008) kondisi lingkungan buruk menyebabkan penurunan pada kesehatan mental dan kesejahteraan warga.
Pada lingkungan yang buruk perilaku warga lebih agresif. Sehingga penting untuk mengetahui tingkat kenyamanan sosial pada pemukiman kumuh yang jelas memiliki kondisi lingkungan di bawah standar.
Jika ditelisik pendapat para ahli mengenai masyarakat dan kenyamanan maka dapat ditarik analisa bahwa pola interaksi sesama individu dalam satu lingkungan yang akan menentukan tingkat kenyamanan bermasyarakat.
Maka dari itu perlu dirumuskan apa yang perlu menjadi catatan sebagai cara untuk menduplikasi pola kenyamanan bermasyarakat yang harmonis.
Diantara yang menjadi pola kenyamanan tersebut; saling menjaga, menghormati, menghargai, mengayomi, membantu, dan membangkitkan rasa kebersamaan.
Pola yang esensinya sudah melekat dalam sebagian masyarakat namun perlu dikuatkan sebagai upaya preventif ditengah maraknya kasus kejahatan di lingkungan masyarakat.
Dalam bermasyarakat sudah barang pasti terjadi perbedaan pendapat atau silang pandangan mengenai hal tertentu. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar dalam interaksi sesama manusia.
Namun, sebagai masyarakat punya tanggung jawab dalam menghidupkan lingkungan dengan energi yang positif. Masyarakat dengan tingkat kerukunan yang baik akan tercipta suasana yang nyaman dan tenang dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Jika hal sebaliknya yang terjadi, maka lingkungan masyarakat seolah hambar dan membosankan bagi penghuninya.
Kenyamanan yang seyogyanya terwujud bukan hal yang datang tiba-tiba, tanpa adanya komunikasi yang terlebih dahulu dibangun dengan humanis dan harmonis. Kenyamanan bermasyarakat merupakan impian dari setiap orang. kebosanan sudah barang pasti dalam menghadapi lingkungan yang sangat menyebalkan.
Sejatinya karakter masyarakat kebanyakan ialah mampu berbaur dan menghargai satu dengan yang lain. Namun, dalam kondisi tertentu menghadirkan kenyamanan di lingkungan masyarakat menjadi tantangan yang rumit.
Budaya yang Mempersatukan Masyarakat
Dalam masyarakat budaya yang mempersatukan bisa dilakukan dengan berbagai hal ringan, namun sangat berdampak besar bagi kelangsungan suasana nyaman dan menenangkan.
Diantara hal tersebut ialah; saling bergotong royong membersihkan lingkungan, membantu warga yang kesulitan, mengadakan kegiatan yang mengumpulkan masyarakat, membuat kegiatan positif untuk berbagai kalangan seperti ibu-ibu, anak-anak, bapak-bapak, pemuda. Menguatkan spiritual, mengadakan keamanan bersama, saling memberikan kabar yang baik, menjauhi segala hal yang membuat perpecahan.
Hal hal diatas merupakan sebagian kecil yang turut menyumbangkan pola kenyamanan dalam masyarakat. Hal yang terlihat kecil namun sangat memberikan efek positif bagi keberlangsungan masyarakat yang harmonis.
Saling menghadirkan kenyamanan berarti menebarkan energi baik yang akan berdampak pula dalam pekerjaan dan aktivitas lain. begitu pula jika terjadi tindak kejahatan atau hal hal buruk, masyarakat tanpa perlu aba-aba akan menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan.
Suasana kekeluargaan yang hadir seolah mengonfirmasi bahwa perpecahan atau perbedaan pendapat bukan dilawan tapi dimusyawarahkan demi tercipta persatuan dalam berbagai pandangan.
Permasalahan bukan hal yang menakutkan jika berada dalam pola masyarakat rukun dan damai seolah dunia hanya kedamaian yang tersebar. Namun hal ini harus benar-benar dirawat sebagai upaya melawan benih-benih kejahatan yang kapanpun bisa hadir di lingkungan masyarakat.
Menjaga Lingkungan dari Bahaya Luar
Jika tatanan masyarakat telah bersatu dan damai maka ancaman yang hadir ialah datang dari luar bisa berupa pengaruh atau tindak kejahatan. Seperti yang telah digambarkan bahwa semua hal bisa dimusyawarahkan dan diselesaikan.
Pengaruh buruk yang hadir dalam masyarakat yang tentram harus didudukkan sebagai upaya untuk menjaga hidup masyarakat yang telah rukun. Namun bila tindak kejahatan yang terjadi maka dengan segala upaya akan ditindak secara hukum yang berlaku.
Secara naluri jika tatanan masyarakat baik dan tentram tindak kejahatan akan sulit beraksi karena kekompakan masyarakat dalam menjaga lingkungan 24 jam. Segala tindak tanduk orang asing akan menjadi sorotan bila tidak melapor atau memiliki kepentingan dengan masyarakat.
Hal demikian menjadi potret penjagaan yang terorganisir dengan baik. Namun jika dalam masyarakat tidak tercipta rasa saling menjaga, bisa dipastikan apapun tindak kejahatan atau bahaya yang menimpa satu orang dianggap biasa saja oleh yang lainnya.
Dalam penguatan masyarakat utamanya bagi para pelayan negeri ini, membuat kebijakan sudah pasti mudah dalam membuat aturan yang mengharuskan masyarakat untuk saling hidup rukun. Mekanisme yang dibuat harus terlebih dahulu dikonsultasikan dengan tokoh adat, tokoh masyarakat, aparat keamanan, pemuda, dan berbagai elemen yang terlibat dalam pemajuan masyarakat.
Hilangnya rasa saling menjaga dan memiliki dapat terlihat jika dalam lingkungan tersebut sering terjadi tindak kejahatan atau bahkan tindakan yang memecah belah. Dari sisi masyarakat yang heterogen memandang bermasyarakat tidak penting, namun disisi lain terjadi hal yang tidak diinginkan tidak satupun orang lain yang peduli.
Sosialisasi akan pentingnya menciptakan suasana yang nyaman dalam masyarakat harus digiatkan, sebagai upaya memerangi berbagai kasus yang setiap hari terjadi dalam lingkungan masyarakat. Jika hanya melihat dari sisi hukum yakni menghukum mereka yang berbuat kejahatan bukanlah keliru.
Namun alangkah lebih bijaknya para pemegang kebijakan membuat mekanisme yang mengatur bahwa, menjaga dan menghidupkan suasana nyaman merupakan tugas masyarakat itu sendiri. Maka dengan sendirinya perspektif masyarakat akan berubah yakni memandang sangat penting kerukunan yang dihadirkan di lingkungannya.
Menciptakan Lingkungan yang Ramah dan Sehat
Setelah tercipta suasana yang rukun dan damai maka perlu menyiapkan lingkungan fisik yang ramah dan sehat. Kegiatan seperti gotong royong bersama menjadi ajang untuk menguatkan hal ini.
Selain mendapatkan lingkungan yang bersih sekaligus mempertemukan masyarakat dan saling berinteraksi. Kondisi yang sangat ideal yakni nyaman lingkungan sehat pula tempatnya.
Disamping itu perlu disiapkan berbagai pembiasaan yang akan menghadirkan pola hidup sehat bagi masyarakat. Dimulai dari beragam tanaman yang dibudidayakan di pekarangan rumah, mensosialisasikan pola hidup sehat, serta memberikan pendampingan bagi yang membutuhkan tindakan medis atau dalam keadaan sakit.
Pola masyarakat yang menerapkan hidup sehat lagi-lagi berdampak pada angka harapan hidup yang selalu ditampilkan oleh pemerintah melalui hasil survei. Maka dari itu mekanisme mengenai pentingnya membuat masyarakat yang ramah dan sehat menjadi urgent untuk memacu angka harapan hidup yang meningkat.
Berbagai penyakit yang dialami oleh sebagian masyarakat utamanya berakar dari pola hidup yang tidak sehat dan makanan yang dikonsumsi. Dengan menerapkan pola masyarakat yang ramah dan sehat akan membantu pemerintah dalam meningkatkan kesehatan rakyatnya.
Disamping itu kebijakan yang positif ini tentunya akan sangat berat untuk dimulai namun esensinya tujuannya kembali kepada masyarakat itu sendiri bagaimana mereka melihat jauh kedepan 10,20,30 tahun yang akan datang generasi penerusnya. Apakah lebih baik atau justru sebaliknya dalam menjalani kehidupannya.


Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih