![]() |
| Sekretaris Daerah Kota Pariaman, Afrizal Azhar. Foto.Dok.Media Center Kominfo Kota Pariaman |
PARIAMAN,- Malam akhir pekan di Kota Pariaman sebentar lagi akan terasa berbeda. Bukan karena gemerlap lampu kafe atau riuh kendaraan yang berseliweran, tetapi karena suasana baru yang akan dihadirkan Pemerintah Kota Pariaman lewat Car Free Night (CFN) — malam bebas kendaraan yang akan digelar perdana pada Sabtu malam, 15 November 2025, di sepanjang Jalan Imam Bonjol, depan Kantor Balaikota Pariaman.
Mulai pukul 19.00 hingga 23.45 WIB, ruas jalan utama itu akan disulap menjadi ruang publik terbuka bagi masyarakat. Tak ada deru kendaraan bermotor, yang ada hanya tawa anak-anak, aroma kuliner lokal, dan lantunan musik yang mengalun dari panggung kecil komunitas band Pariaman.
“Dengan Car Free Night, suasana pusat kota akan terasa hidup. UMKM dan pedagang kaki lima bisa menjajakan aneka kuliner dan produk lokal, sementara masyarakat menikmati hiburan musik,” ujar Sekretaris Daerah Kota Pariaman, Afrizal Azhar, usai memimpin rapat persiapan di ruang Setdako Pariaman, Selasa (11/11/2025).
Afrizal menilai kegiatan ini bukan sekadar acara hiburan, tetapi juga bentuk nyata dari semangat pemerintah untuk mendorong ekonomi masyarakat. “Kita ingin masyarakat punya ruang rekreasi yang nyaman dan sehat. Dengan begitu, ekonomi lokal juga bergerak,” tambahnya.
Malam bebas kendaraan ini akan dibuka langsung oleh Wali Kota Pariaman, Yota Balad. Pemerintah pun telah menyiapkan skema penataan kawasan, mulai dari lokasi pedagang, parkir kendaraan, hingga pengaturan lalu lintas dan kesiapsiagaan tenaga kesehatan.
“Semua harus tertib dan nyaman. Kita ingin semua pihak merasa diakomodasi,” kata Afrizal.
Bagi warga, CFN ini seperti angin segar yang telah lama dinantikan. Mirza (36), warga Karan Aur, mengaku tak sabar menunggu malam Sabtu nanti.
“Akhirnya Pariaman punya acara seperti ini juga. Bisa jalan santai sama keluarga, jajan kuliner lokal, sambil dengar musik. Rasanya seperti suasana kota besar, tapi tetap khas Pariaman,” ujarnya sambil tersenyum.
Lebih dari sekadar ajang hiburan, CFN juga menjadi simbol bahwa kreativitas tak selalu harus bergantung pada anggaran besar.
“Dengan segala keterbatasan, kita tetap harus berinovasi. CFN ini adalah contoh sederhana bahwa semangat dan kerja sama bisa melahirkan pertumbuhan ekonomi,” tutup Afrizal.
Jika berjalan sukses, bukan tidak mungkin Car Free Night akan menjadi agenda rutin di Kota Tabuik ini — tempat warga bisa menikmati malam penuh keceriaan tanpa bising mesin, sambil mendukung geliat ekonomi lokal. (***/R)


Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih