Wamendagri Resmi Tutup KPPD, Bupati JKA : Saya Belajar Banyak Tentang Peran dan Sikap Pemimpin

0
Foto bersama usai penutupan


JAKARTA,- Kegiatan Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) Angkatan II Tahun 2025 resmi ditutup. Pada kesempatan itu, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan pentingnya para kepala daerah meninggalkan praktik-praktik lama yang tidak produktif, termasuk tindakan koruptif, dan mulai menanamkan integritas serta profesionalisme dalam setiap aspek kepemimpinan.


Menurut Wamendagri, kepala daerah kini dihadapkan pada tantangan berat: mulai dari penyelarasan program prioritas nasional, peningkatan pertumbuhan ekonomi, hingga perbaikan layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan. Karena itu, dibutuhkan sosok pemimpin yang efektif, adaptif, dan berintegritas tinggi.


“Kita minta kepala daerah meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama dan menjauhi praktik korupsi. Fokusnya harus pada membangun integritas,” tegas Bima Arya.


Sementara itu, Gubernur Lemhannas RI TB Ace Hasan Syadzily menjelaskan bahwa KPPD Angkatan II berlangsung sejak 5–18 November 2025. Program ini dirancang komprehensif, mencakup pendidikan di Lemhannas RI, Lee Kuan Yew School of Public Policy (LKYSPP) Singapura, serta Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri.


Para peserta mendalami tata kelola pelayanan publik—mulai dari pendidikan, kesehatan, pengelolaan sampah, hingga transportasi—serta menerima arahan dari tokoh-tokoh penting di Singapura. Setiap peserta diwajibkan menyusun rencana aksi (action plan) yang akan dimonitor bersama oleh Lemhannas RI, Kemendagri, dan Purnomo Yusgiantoro Center (PYC).


Di antara peserta, Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis (JKA) menyampaikan kebanggaan dan antusiasmenya bisa mengikuti seluruh rangkaian KPPD 2025.


“Satu kata: keren. Saya belajar banyak tentang peran dan sikap pemimpin, bagaimana mengambil keputusan, dan bagaimana memimpin dalam berbagai situasi,” ujarnya bersemangat.


JKA menegaskan bahwa seluruh ilmu yang diperoleh sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman saat ini.


“Pembelajaran ini memperkuat komitmen saya untuk memimpin Padang Pariaman dengan lebih adaptif, responsif, dan berorientasi hasil,” tegasnya.


Ia menyampaikan bahwa berbagai materi selama KPPD akan segera diterapkan, terutama untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, memperkuat birokrasi, dan mempercepat pembangunan daerah.


KPPD Angkatan II merupakan program kolaborasi antara Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), Low Tuck Kwong Foundation, Lemhannas RI, Kemendagri, serta LKYSPP National University of Singapore.


Selama pelatihan di Singapura, peserta mengikuti materi kelas dan kunjungan lapangan ke institusi rujukan tata kelola modern, seperti TuasOne Waste to Energy Plant, Punggol New Town, ST Engineering InnoSuite, ITE College East, Singapore City Gallery, dan Marina Barrage.


Mereka juga mendapat pemaparan tentang reformasi pendidikan, transformasi layanan kesehatan, inovasi digital governance, hingga praktik tata kelola kota yang efektif. Salah satu sesi paling berkesan adalah Closing Dialogue bersama Coordinating Minister for Public Services sekaligus Minister for Defence Singapura, Chan Chun Sing. Ia menekankan pentingnya kepemimpinan adaptif, ketahanan institusi, dan profesionalisme birokrasi dalam menghadapi tantangan global maupun lokal.


Upacara Penutupan KPPD Angkatan II Tahun 2025 digelar di Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, dan dihadiri oleh Gubernur Lemhannas RI, Wakil Menteri Dalam Negeri, Direktur Purnomo Yusgiantoro Center, serta Kepala BPSDM Kemendagri. (***/)

Posting Komentar

0Komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top