Oleh: Zikra Naspahendra
![]() |
| Petugas SPBU kenakan celana jeans sedang mengisi BBM |
Beberapa pekan terakhir, pemandangan di sejumlah SPBU terasa sedikit berbeda. Petugas yang biasanya tampil dengan seragam formal kini terlihat mengenakan celana jeans.
Sekilas tampak sederhana, bahkan terkesan kasual. Namun di balik perubahan kecil ini, tersimpan pesan penting tentang keselamatan, kenyamanan kerja, dan kualitas pelayanan publik selama masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Masa Nataru selalu identik dengan lonjakan mobilitas masyarakat. Jalanan lebih padat, waktu tempuh makin panjang, dan risiko kecelakaan meningkat.
Dalam situasi seperti ini, SPBU bukan sekadar tempat mengisi bahan bakar, melainkan simpul penting perjalanan.
Di titik inilah petugas SPBU berperan lebih dari sekadar operator pompa—mereka menjadi sumber informasi, penolong pertama, hingga penghubung koordinasi di lapangan.
Penggunaan celana jeans oleh petugas SPBU selama Satgas Nataru bukanlah soal gaya atau tren. Kebijakan ini lahir dari kebutuhan praktis di lapangan.
Celana jeans dinilai lebih fleksibel untuk bergerak cepat, lebih nyaman saat harus berdiri lama, dan lebih aman ketika petugas bekerja di kondisi hujan atau malam hari.
Di tengah kepadatan lalu lintas, kenyamanan kerja bukan kemewahan, melainkan kebutuhan keselamatan.
Langkah ini juga menunjukkan cara pandang baru dalam pelayanan publik. Selama ini, seragam sering dipahami semata sebagai simbol kerapian dan formalitas.
Padahal, dalam kondisi darurat dan padat risiko, seragam ideal justru adalah yang mendukung keselamatan dan efektivitas kerja.
Celana jeans menjadi simbol bahwa negara dan pengelola layanan mulai memberi ruang pada pendekatan yang lebih manusiawi dan adaptif.
Menariknya, perubahan ini bersifat sementara. Setelah Satgas Nataru berakhir pada awal Januari 2026, petugas SPBU akan kembali menggunakan seragam seperti biasa.
Artinya, kebijakan ini bukan pembongkaran sistem, melainkan penyesuaian kontekstual berbasis pengalaman dan evaluasi lapangan.
Dari sudut pandang pengguna jalan, dampaknya juga terasa. Petugas yang nyaman bekerja cenderung lebih ramah, lebih sabar, dan lebih sigap membantu.
Dalam perjalanan panjang dan melelahkan, sikap sederhana seperti senyum, informasi jalur alternatif, atau peringatan kondisi jalan bisa menjadi penentu keselamatan.
Celana jeans petugas SPBU mungkin tampak sepele. Namun di baliknya, ada pesan penting: pelayanan publik yang baik bukan hanya soal aturan, tetapi juga tentang memahami realitas kerja di lapangan.
Ketika keselamatan petugas diperhatikan, maka keselamatan masyarakat pun ikut terjaga.
****/Penulis merupakan mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah UIN Imam Bonjol Padang.


Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih