Warga Tujuah Koto Harus Kompak, Karena Jika Dibandingkan Kecamatan Lain Masih Tertinggal.

Pertemuan Tokoh-Tokoh Tujuah Koto Yang Meliputi Kecamatan VII Koto Sungai Sarik, Kecamatan Patamuan dan Kecamatan Padang Sago, Untuk Membicarakan Kelanjutan Pembangunan VII Koto Kedepannya. Terlihat Sudirman Gani, Nusirwan Nazar Tokoh  Kecamatan Patamuan, Damsuar Tokoh Masyarakat VII Koto dan Jon Kenedi Martin Tokoh Masyarakat Padang Sago. ( Fhoto : Istimewa )

Tokoh-Tokoh Tujuah Koto Berkumpul, Membicarakan Pembangunan Tujuah Koto Kedepan.

VII Koto, BANGUNPIAMAN.COM---Warga  VII Koto, Kabupaten Padang Pariaman, minta kepada Pemda Kabupaten Padang Pariaman, untuk merobah nama Kecamatan Padang Sago, menjadi Kecamatan VII Koto Padang Sago dan Kecamatan Patamuan menjadi Kecamatan VII Koto Patamuan.

Pernyataan itu disampaikan oleh sesepuh VII Koto, H. Sudirman Gani, SH, MM, Drs. H. Damsuar, MM Dt. Bandaro Putiah dan Jon Kenedi Martin, SH, M. Hum dalam  acara “baiyo bamolah”, Senin (5/12/2016) di Kantor Wali Nagari Lareh Nan Panjang,  dalam rangka memikirkan pembangunan wilayah Kecamatan VII Koto kedepan, karena VII Koto sudah tertinggal dari kecamatan lain yang ada di Kabupaten Padang Pariaman.

Acara “baiyo bamolah” ini digagas Wali Nagari VII Koto, Wali Nagari Sungai Durian  Nusyirwan Nazar, Wali Nagari Batu Kalang, H. Jamarusti dan Wali Nagari Lareh Nan Panjang, Akhiruddin, S.Sos, beserta wali nagari lainnya dalam wilayah VII Koto.

Menurut Nusyirwan Nazar,  Kecamatan VII Koto telah banyak tertinggal dari kecamatan lain di Kabupaten Padang Pariaman, di dalam segi pemerataan pembangunan. “Untuk mengejar kertinggalan itu, perlu dibentuk rasa persatuan kesatuan sesama warga VII Koto,” ujarnya.

Dikatakan, salah satu contoh, jembatan Ujung Gunung yang menghubungkan Padang Sago dengan Sungai Sariak, sudah sejak  Bupati  Padang Pariaman, dijabat almarhum H. Anas Malik, dijanjikan untuk dibangun, tapi toh, sampai sekarang, sudah tiga pula berganti Bupati Padang Pariaman, H. Nasrun Syahrun, H. Muslim Kasim dan H. Ali Mukhni, “janji masih tinggal janji,” tutur Nusyirwan Nazar dengan nada berapi-api.

Pernyataan Nusyirwan Nazar itu diamini  Wali Nagari Lain yang hadir dalam pertemuan tersebut. “Kedepan ada persatuan dan kesatuan, baik sesama wali nagari, atau pun sesama Bamus, sesama LPM, sema Kerapatan Adat Nagari (KAN) begitu pula antara perantau dan kampung harus seayun selangkah,” ulang H. Zul Hendrayani Wali Nagari Koto Baru.

Ungkapan Nusyirwan Nazar, diamini juga oleh sesepuh VII Koto, H. Sudirman Gani, SH, MM, mantan Sekda Padang Pariaman, Drs. H. Damsuar, MM  Dt. Bandaro Putiah, mantan Waakil Bupati Padang Pariaman dan Jon Kenedi Martin, SH, M. Hum, mantan Pengawas PDAM Padang Pariaman.

Pada kesempatan itu, H. Sudirman Gani, SH, MM mengatakan, sudah sepantasnya selaku warga VII Koto, melakukan intropeksi diri kembali, karena semenjak meninggalnya almarhum dr. H. Saabaruddin, Abbas, M.Ph dan  almarhum, H. Sidi Zakaria, semangat persatuan dan kesatuan sebagai warga VII Koto, dalam membangun sudah menurun dan kurang dirasakan lagi.

Damsuar, mantan  Wakil Bupati Padang Pariaman, mengharapkan kekompakan sebagai warga VII Koto, harus diciptakan sejak sekarang, jangan ada  merasa takut  dan  merasa malu. “Karena siapa lagi yang akan memikirkan kampung kita kalau tidak kita sendiri,” tukas Damsuar kembali.

Pada kesempatan itu, disepakati pertemua ulang pada tanggal 7 bulan Januari 2017 di Kantor Wali Nagari Tandikat. “Diharapkan pertemuan berikutnya itu, lebih banyak lagi yang hadir dari sekarang,” ulas Jon Kenedy Martin.

WIS/TKA

Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.