Korban Akibat Bra Berbakteri Bertambah, Kali ini yang menjadi korban Warga Nagari Kudu Ganting

Kepala pukesmas Padang Alai, Siskawati yang didampingi Bidan Asridawati dan Mira Susanti saat memperlihatkan isi Bra berbakteri jilid 2. (Fhoto : Heri)
Padang Alai,BANGUNPIAMAN.COM- Jumlah korban akibat Bra berbakteri kembali bertambah. Kali ini korbanya, Lina (45 tahun) warga korong kampung tangah ganting, Nagari Kudu Ganting. Dia memberanikan diri untuk datang  ke rumah praktek bidan Asridawati akibat bra yang dipakainya menimbulkan badan nyeri dan gatal-gatal dibagian payudara.

Bidan Asridawati menyebutkan, korban sebelumnya mendapat informasi setelah menonton di televisi dan membaca koran, bahwa ada masyarakat yang menjadi korban Bra impor.

Atas info tersebut Korban Lina (45 tahun) memberanikan diri untuk datang kerumah praktek Asridawati, kebetulan tidak jauh dari rumah korban. Kedatangannya sekaligus menyerahkan isi bra yang mengandung bahan berbahaya seperti bungkusan berbentuk plastik serta isi didalamnya berupa tiga buah  berbentuk mutiara, gel, dan dalam gel tersebut ada berbentuk ulat hidup" terangnya di Pukesmas Padang Alai. Kamis, (22/02/2018).


Ia, mengatakan Bra yang dibeli  dipasar Pariaman sekitar lima bulan yang lalu seharga Rp.60 Ribu. Kasiatnya dari bra tersebut bisa mencegah kanker. Namun, setelah dipakainya tidak ada reaksi yang positif. Saat dipakai, diri korban merasa gatal-gatal dan nyeri dibagian Bra.

Sementara itu Kepala pukesmas Padang Alai,  Siskawati meminta agar masyarakat selalu melapor untuk bisa memeriksakan diri bahaya akibat memakai Bra yang dipakai. " Kasus bra berbakteri  ini sudah terjadi yang kedua kalinya,  besok akan lansung diserahkan kepada pihak Dinas Kesehatan Padang Pariaman. Walaupun hasil labor bra berbakteri kemarin belum ada informasinya, kami perpanjangan tangan kesehatan tentu hanya melakukan tugas semestinya. Tentang hasil kami serahkan kepada Dinas Kesehatan Padang Pariaman" tegasnya.

Sampai berita ini diturunkan, Kepala dinas Kesehatan belum ada yang ingin dikomfirmasi. Sudah puluhan kali dihubungi melalui celuler namun tidak ada tanggapanya. HERI

Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.