Wako Genius Umar : Setiap Rumah Penerima Bansos dan JPS di Kota Pariaman Akan Ditempel Stiker

Walikota Pariaman didampingi Kadis Kominfo Hendri Memperlihatkan Stiker Yang Akan Ditempel Pada Setiap Rumah Warga Yang Menerima Bansos dan JPS. Fhoto : Junaidi

PARIAMAN---Pemerintah Kota Pariaman akan menempel stiker setiap rumah warga penerima Bansos (Bantuan sosial) JPS (Jaring Pengaman Sosial).

Stiker itu akan ditempel setelah merampungkan nama-nama masyarakat penerima Bansos JPS, terdampak Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), Aula Balaikota Pariaman, Rabu (29/4/2020).

Rapat yang dipimpin oleh Walikota Pariaman Genius Umar, Sekda Kota Pariaman, Fadli, Kepala OPD terkait, Perwakilan Kepala Desa, dan pihak Perbankan penyalur Bansos JPS, mulai dari BRI, BNI dan PT Pos Indonesia.

"Kita akan memberikan tempel stiker rumah warga  penerima bantuan, baik penerima PKH (Program Keluarga Harapan), BLT (Bantuan Langsung Tunai) mulai dari Kemensos, BLT Provinsi, BLT Kota Pariaman dan BLT dari Dana Desa serta Program Sembako," kata Walikota Pariaman.

Hal ini akan dilakukan untuk menghindari masyarakat penerima bantuan ganda, nanti akan memberikan stempel disetiap rumah warga penerima bansos.

Dimana disitu nantinya akan ada kolom penerima bantuan, baik PKH, Program Sembako, BLT kemensos, BLT Provinsi, BLT Kota dan BLT Desa, yang akan diceklist,

" Sehingga kita akan mengetahui yang bersangkutan sudah apa belum mendapatkan bantuan, dan apa saja bantuan yang sudah diterima,"ulas Genius.

"Pada stiker ini nanti ada kita tuliskan Nama, nama Desa/Kelurahan, dan kolom sumber dana bantuan, mulai dari Pusat, Provinsi, Kota Pariaman sampai sumber dana yang berasal dari Desa/Kelurahan," tambahnya.

Selain Program Sembako, apabila ada ditemui penerima mendapatkan ceklist dua di kolom PKH, dan BLT, maka bantuanya akan kita tarik  salah satu, dan desa akan kita tegur kenapa bisa yang bersangkutan menerima dua bantuan.

Stiker JPS ini juga tidak boleh dicoret atau dilepas, apabila ditemukan siker ini sudah tidak terpasang di dirumah penerima di bulan berikutnya, maka yang bersangkutan tidak kita bayarkan untuk bulan berikutnya.

"Hal ini juga sebagai bentuk efek psikologi bagi masyatakat penerima, seandainya dia mampu tapi ditempel stiker ini, tentu mereka akan malu, sehingga kita bisa melakukan filter, siapa masyarakat yang betul-betul berhak menerima bantuan ini," tutup Genius Umar. (J/Harsy)

Diberdayakan oleh Blogger.