Masyarakat Piaman Terkejut, Indra Jaya Piliang Ditangkap Polisi

Indra Jaya Piliang ( Sumber Fhoto : Tribun News )
Pariaman,BANGUNPIAMAN.COM --Masyarakat Piaman dikejutkan dengan pemberitaan yang dimuat sejumlah media online nasional. Sejumlah media online nasional mengakabarkan telah tertangkapnya Indra Jaya Piliang bersama dua rekannya Romi Fernando dan M Ismail Jamani pada Rabu 13 September 2017 malam.

Indra Jaya Piliang ditangkap aparat Direktorat Reserse Narkotika Polda Metro Jaya di sebuah tempat karaoke di Taman Sari, Jakarta Barat. "Tes (urine) awal positif," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, seperti dilansir detikcom, Kamis (14/9/2017).

Siapakah Indra Jaya Piliang ?

Indra Jaya Piliang adalah seorang politisi dari Partai Golkar. Pria kelahiran 19 April 1972 itu menyelesaikan S-1 di jurusan sejarah fakultas sastra Universitas Indonesia tahun 1997. Selain sebagai politisi, Indra juga sebagai peneliti di Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Jakarta, pemerhati masalah otonomi daerah, aktivis Berantas (Perhimpunan Rakyat Jakarta untuk Pemberantasan Korupsi) dan kolumnis di beberapa media cetak nasional.

Pada tahun 2008 Indra Jaya Piliang telah menyelesaikan S-2 di Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Tahun 2013 silam pernah menjadi calon Walikota Pariaman berpasangan dengan Joserizal. Indra Jaya Piliang-Jose Rizal yang maju melalui calon independent/perseorangan tersebut harus mengakui keunggulan pasangan Mukhlis Rahman dan Genius Umar, pada Pilkada tahun 2013 tersebut  .

Kehidupan dan pendidikan

Indra lahir di Kampuang Perak, Pariaman, pada 19 April 1972. Sejak usia 2 tahun sudah diajak ayah dan ibunya ke Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Ayah Indra, Boestami Datuak Nan Sati, adalah pegawai negeri sipil yang kini sudah pensiun. Ibu Indra, Yarlis, adalah seorang ibu rumah tangga. Indra memiliki dua orang kakak dan empat orang adik kandung.

Jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak ditempuh Indra di Sikakap, Mentawai. Setelah itu Indra sempat masuk SD di SD Inpres Sikucua, V Koto Kampuang Dalam, di usia 6 tahun. Tahun berikutnya, Indra masuk SD 1 Aia Angek, sempat pindah ke SD Inpres Sikucua. Indra menamatkan SD-nya di SD 2 Aia Angek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar.

Setelah itu Indra masuk ke SMP Standar Koto Laweh, lalu pindah ke SMP Negeri Kampuang Dalam, Kabupaten Padang Pariaman, sampai tamat. Indra menamatkan pendidikan SMA-nya di SMA 2 Pariaman.

Kemudian, Indra melanjutkan studi Sarjana di Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Indonesia dan Pasca Sarjana di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia. Pada masa kuliah, Indra adalah aktivis mahasiswa yang memegang jabatan intra dan ekstra kampus, mulai dari tingkat jurusan, fakultas, universitas sampai antar universitas. Sebagai mahasiswa Universitas Indonesia (1991-1996), Indra mewakili UI dalam beragam kesempatan pertemuan mahasiswa antar perguruan tinggi. Ia memiliki jaringan luas di kalangan aktivis mahasiswa era 1990-an sampai gerakan mahasiswa 1998.
Karier

Indra dikenal sebagai pengamat dan peneliti bidang politik, pemerintahan daerah, konflik, pertahanan, keamanan dan otonomi daerah. Indra juga terlibat dalam pelbagai organisasi masyarakat sipil, seperti Koalisi Konstitusi Baru, Koalisi Media, sampai Pokja Papua. Ia pernah bekerja di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) sejak 1 Desember 2000 sampai 31 Desember 2008. Setelah itu, Indra terjun total ke dunia politik, tanpa meninggalkan kegemarannya untuk meneliti dan menulis. Indra juga merupakan salah satu pendiri dan sekaligus Sekjen pertama Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah Se-Indonesia (IKAHIMSI) pada tahun 1995.

Sehari-hari beraktivitas sebagai Dewan Penasehat The Indonesian Institute. Selain itu, Indra adalah Ketua Departemen Kajian Kebijakan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, sekaligus Ketua Dewan Pelaksana Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Golkar.

Dalam struktur Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Kemasyarakatan MKGR, Indra dipercaya sebagai Deputi Sekjen. Dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Indra menjabat sebagai Wakil Sekjen.Selain itu, Indra menjadi Komisaris Utama PT Gerilya Tuah Malaka yang bergerak di bidang konsultan komunikasi, penelitian dan politik.(wis/disarikan dari berbagai sumber)



Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.