Hebat Kelompok Simpan Pinjam Perempuan Sintoga, Awalnya Rp 1,8 M, Sekarang Jadi Rp 3 M

Padang Pariaman, BANGUNPIAMAN.COM---Anggota kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Kecamatan Sintuak Toboh Gadang (Sintoga) Kabupaten Padang Pariaman jangan sampai dana yang diberikan disalahgunakan atau dilesewengkan. Karena dana yang diterima harus dipertanggungjawabkan penggunaannya. Salah-salah mengelola keuangan tersebut, bisa berhadapan dengan hukum.

Hal itu ditegaskan Camat Kecamatan Sintuak Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman, yang diwakili Kasi Kesra Rusniwita, Selasa (15/5/2018) di Pantai Tiram  dihadapan pengurus dan anggota SPP se-Kecamatan Sintuak Toboh Gadang. Kegiatan yang diselenggarakan bertemakan, Konsolidasi dan Silaturrahmi, Badan Kerjasama Anak Nagari (BKAN)/Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) dengan Camat, Walinagari se-kecamatan Sintoga, Walikorong, tokoh masyarakat dan pengurus SPP menyambut bulan suci Ramadhan.

Menurut  Rusniwita, saat ini ada 62 kelompok SPP di kecamatan Sintuak Toboh Gadang. Namun yang aktif dan rutin melakukan kegiatan hanya 31 SPP. Sisanya, SPP yang tidak aktif. “Hari ini yang diundang sengaja SPP yang aktif saja. “SPP Kecamatan Sintoga sekarang sudah berkembang dengan pesat. Bermula dari program PNPM tahun 2008-2014,” katanya.

Rusniwita berharap kepada semua anggota SPP ini jangan sampai dana yang diterima melalui kelompok diselewengkan penggunaannya. Sehingga akhirnya yang menerima dana bantuan akan  berhadapan dengan hukum. Dana yang diperoleh dari SPP semuanya akan dipertanggungjawabkan. Sehingga uang yang ada di tangan SPP akan dipertanggungjawabkan penggunaannya. Yang macet akan diberikan jalan agar dilunasi. “Mereka yang menyalahgunaan dana SPP tersebut bakal berhadapan dengan hukum,” kata Rusniwita menambahkan.

Sementara  itu Sekretaris Badan Kerjasama Antar Nagari (BKAN) Sintuak  Zeki Aliwardana menyebutkan, pada awalnya SPP ini memiliki dana sekitar Rp 1,8 miliar. Kini dana tersebut sudah berkembang pesat menjadi Rp 3 miliar lebih.

“Anggota aktif dari SPP adalah ibu-ibu. Mereka aktif dalam sejumlah kelompok SPP. Mereka mengakui sangat terbantu dengan aktif di SPP. Saat ini sudah ada kelompok SPP  yang mengajukan pinjaman mencapai Rp 400 juta. Jumlah ini paling banyak sejak SPP berdiri sekaligus menunjukkan tingkat kepercayaan anggota terhadap SPP semakin baik. Kelompok tersebut pantas diberikan apresiasi,” kata Zeki Aliwardana.

Dikatakann Zeki Aliwardana, SPP di Kecamatan Sintoga menjadi ujung tombak dalam meningkatkan ekonomi rumah tangga. Ini dibuktikan dengan terus meningkatkan omset dan dana yang digulirkan di kelompok SPP tersebut.
Menurut Zeki, BKAN berkerjasama dengan unit pelaksana kegiatan (UPK) untuk melakukan pengawasan penggunaan dan pengelolaan dana SPP. Walinagari, walikorong dan tokoh masyarakat pun diminta mengawasi dan mengingatkan penerima SPP yang malas melunasi kewajibannya.

Anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman Munofestoni yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengajak anggota SPP untuk tetap menjaga asset yang sudah dimiliki. “Harus diakui, penggunaan uang pemerintah yang diberikan kepada masyarakat tidak boleh dimain-mainkan. Harus sesuai dengan aturan, bahkan diaudit. Untuk itu, penggunaan uang SPP harus sesuai dengan ketentuan untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga yang dilakukan oleh kaum ibu-ibu,” kata Munofestoni. (***/)



Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.