Mukhlis Rahman : Jangan Kaitkan Tabuik Dengan Syiah, Tabuik Adalah Budaya Anak Nagari Piaman


Pariaman, BANGUNPIAMAN.COM---Ribuan masyarakat dari berbagai daerah, di tanah air Minggu (23/9) memadati Kota Pariaman untuk menyaksikan prosesi tabuik tahun 2018/ 1440 H hingga dibuang ke laut, di kawan Pantai Gandoriah Pariaman.

Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman dihadiri langsung Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata RI, Ni Wayan Giri Adnyani.

Dia memberikan apresiasi positif terhadap penyelenggaraan event Kalender Pariwisata Nasional ini ditengah-tengah hujan yang turun mengguyuri Pantai Gandoriah.

Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan ia sangat terpesona akan keindahan dari Tabuik Pariaman ini. Dan kedepan pihaknya melalui Kementerian Pariwisata RI akan mendukung penuh kebudayaan Tabuik yang sudah digelar sejak zaman dahulu kala.

" Karena Tabuik mampu memberikan sebuah daya tarik secara silaturrahmi bagi pengunjung untuk datang ke Kota Pariaman, baik itu perantau Pariaman diluar daerah maupun para wisatawan lokal dan mancanegara," ungkapnya.

Ia mengungkapkan kebanggaanya akan khasanah budaya Indonesia termasuk Tabuik, apalagi jumlah pengunjungnya yang mencapai puluh ribuan orang.

Walikota Pariaman, Mukhlis Rahman, dalam sambutannya menanggapi terkait banyaknya pendapat yang menyatakan bahwa Tabuik itu adalah perayaan syiah.

Ia menyayangkan banyak pihak yang ikut juga berupaya merusak tradisi budaya lokal wisata masyarakat Pariaman ini yang bukan setahun atau dua tahun dilaksanakan, tapi sudah berpuluh-puluh tahun yang silam.

Ia menekankan Tabuik ini adalah Budaya, bukan sebuah ritual keagamaan seperti yang banyak dinilai oleh beberapa pihak diluar sana. Ia mengharapkan event kebanggaan masyarakat Pariaman ini makin lebih berkembang maju dan ramai dikemudian hari pada kepemimpinan pemimpin Pariaman berikutnya.

Karena, lanjut Mukhlis, sudah sembilan tahun ia mengikuti dan menyaksikan perayaan Tabuik ini dan ini ditahun ke-10 diakhir kepemimpinannya pelaksanaan Tabuik.

" Pariaman sudah sejak dulu mengadakan event Tabuik ini, bahkan sewaktu saya menjadi Kepala Dinas Pariwisata Kab. Padang Pariaman sebelum berdirinya Kota Pariaman, Pemerintah hanya membantu biaya penyelanggaraan Tabuik ini senilai Rp. 5 juta, selebihnya panitia Tabuik yang mencarikan dana untuk pembuatan Tabuik," ujar Mukhlis.

Namun, lanjut Mukhlis, dengan berdirinya Kota Pariaman, dalam dua periode kepemimpinnya, Pemko Pariaman mampu menganggarkan event Tabuik ini secara penuh, karena Pemko Pariaman menyadari ini adalah sebuah event yang mampu mendongkrak popularitas Kota Pariaman dan menjadi sebuah nilai peningkatan ekonomi bagi para pedagang Kota Pariaman.

Terakhir, Mukhlis sampaikan ucapan maaf kepada seluruh warga Kota Pariaman karena pada 9 Oktober mendatang, ia akan mengakhiri masa tugasnya sebagai Walikota Pariaman dan akan tetap menjadi warga Kota Pariaman dan bersama-sama mendukung kemajuan Kota Pariaman yang kita cintai ini.

Turut hadir juga Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Oni Yulfian, Walikota Pariaman Mukhlis Rahman didampingi Wawako Genius Umar, Muspika dan Muspida Pariaman serta Bupati/Walikota se-Sumbar. (Harsyi Warsilah/Phaik/ Jun/Jhode/Win)

Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.