Hentikan kekerasan dan hidup lebih baik kedepanya


Penulis: Aan Nofrianda/Sekretaris Umum KNPI Padang Pariaman



AKHIR-AKHIR ini media sosial di penuhi dengan perlakuan keras tanpa moril mulai dari pengeroyokan david, dibuangnya istri kedalam laut saat berlayar menuju bakauheni, penikaman anak dan ibu persoalah pusako (lahan yang diterima turun temurun oleh pihak Ibu di Minang), serta ditemukan mayat di Lubuk alung.


Begitu bobroknya moral anak bangsa terhadap perlakuan yang tidak menyenangkan dimata masyarakat, kurangnya pengetahuan hukum, dan pengetahuan ilmu sosial hingga kurang berkembangnya Character Building di desa maupun perkotaan.


Pematangan ilmu keberagaman, perbedaan sosial  sangat diperlukan dalam Kehidupan social yang mana interaksi atau hubungan antara manusia satu dengan manusia lain dalam suatu kelompok atau lingkungan dan saling terjadi komunikasi yang kemudian berkembang menjadi saling membutuhkan antara satu sama lain. Kehidupan social juga sangat memerlukan adanya penghayatan keagamaan sebagai penyeimbang dalam kehidupan sehari- hari, sepertihalnya kehidupan social masyarakat.


Mejalankan kehidupan berasaskan pancasila dan undang-undang dasar 1945 serta agama dengan kitab suci-nya sebagai penyeimbang seharusnya mempunyai nilai tersendiri di Nusantara. Menjadikan pribadi yang berani dalam mengedepankan dan menjunjung tinggi nilai kebaikan/kebenaran diatas semua variabel yang menjadikan Nilai kebaikan/kebenaran itu mengalami kemunduran.


Pihak-pihak penegak keadilan dinegara ini juga benar-benar harus berdiri diatas kebenaran sesuai perundang-undangan, tidak menjadikan jabatan sebagai alat untuk memudarkan kebenaran dan semena-mena dalam menata kebijakan atau memutuskan sebuah perihal.


Harus berani memberikan pernyataan yang benar tanpa instrumen yang mempengaruhi. Stop semua kekerasan dan ikut andil dalam setiap kebaikan dan kebenaran untuk kehidupan yang lebih baik kedepanya. (***/)

Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.