Penyair India Reshma Ramesh, IMLF Berkumpulnya Penulis Dunia

0

 

KENANGAN DARI INDIA - Sekretaris IMLF-3 Armadi Tanjung mendapatkan kenang-kenangan dari Dr reshma Ramesh India. Saat berjumpa pertama kalinya di IMLF ketiga. Delegasi IMLF satu, kedua dan ketiga. (ist)


PADANG - Welcome back again, Dr Reshma Ramesh ke ranah minang. Ini kali ketiganya sang Penyair, Fotografer dan Dokter Gigi cantik asal India menginjakkan kakinya ke Sumatera Barat. 

 

Ia merupakan salah satu peserta The Third International Minangkabau Literacy Festival (IMLF-3) yang berlangsung dari 8 - 12 di Padang dan Bukittinggi.  


"Reshma Ramesh merupakan peserta yang mengikuti IMLF dari pertama, kedua dan ketiga," ucap Sekretaris IMLF-3 Armadi Tanjung yang merasa tersanjung dan mengucapkan terima kasih diberikan souvernir dari Reshma Ramesh. 

 

Selama di Ranah Bundo Kanduang, Reshma Ramesh mengikuti berbagai rangkaian kegiatan yang dipersiapkan panitia IMLF-3. 


Menarik baginya, Reshma Ramesh bersama Aminur Rahman meluncurkan buku 'Literature and Culture in Sumatera and Beyond'. Selanjutnya, ia ikut serta berpartisipasi membaca puisi. 


Baginya, IMLF-3 ini adalah kegiatan yang sangat penting, karena begitu banyak penulis yang datang dari berbagai belahan dunia. 


Dengan harapan kelak mereka kembali ke negara mereka dan menulis tentang budaya dan mempromosikannya dengan tekanan dengan menyatukan semua penulis. 


"Saya pikir ini adalah acara yang sangat penting bagi seluruh negara," ucap Reshma Ramesh yang menilai puisi adalah sarana untuk melampiaskan kesedihan, kehilangan, dan kemarahan yang menggelegak dalam diri. 


Puisi juga merupakan cara untuk mengeksplorasi keindahan bahasa dan kekuatan bercerita serta menyusun kata-kata sedemikian rupa sehingga membangkitkan emosi.


Daya tarik abadi sastra dan puisi terletak pada kapasitasnya untuk menyampaikan kebenaran yang mendalam, membangkitkan imajinasi, dan menawarkan bentuk ekspresi artistik yang unik.


"Saya terinspirasi untuk terus menulis karena melalui puisi saya dapat mengatakan hal yang sama dengan cara yang berbeda. Puisi juga dengan mudah menggabungkan beragam suara dan membuat orang memperhatikan suara-suara tersebut. Saya menyukai puisi karena puisi membuat saya bertanya, dan membuat saya berani dan bernyali. Saya rendah hati secara pribadi, tetapi puisi saya lantang dan berani. Sebagai seorang dokter, saya tahu bahwa puisi dapat menyembuhkan," ucapnya.  (*)

Posting Komentar

0Komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top