Pengembangan Wisata Pantai Kabupaten Padang Pariaman, Dikelola Serius Tambah Income PAD

0

 

Objek wisata tiram. Foto by google image


Oleh : Darwisman


Kabupaten Padang Pariaman di Provinsi Sumatera Barat dikenal memiliki potensi wisata alam yang luar biasa. Salah satu daya tarik utamanya adalah deretan pantai indah yang membentang dari utara ke selatan wilayah pesisir. 


Kawasan-kawasan seperti Kecamatan Batang Anai, Ulakan Tapakis, Sungai Limau, dan Batang Gasan menjadi andalan dalam sektor pariwisata, khususnya wisata bahari.


Masing-masing kecamatan tersebut memiliki keunikan dan pesona tersendiri. Pantai Katapiang di Batang Anai misalnya, sering dikunjungi warga dari Kota Padang karena aksesnya yang mudah. 


Sementara itu, Pantai Ulakan di Kecamatan Ulakan Tapakis tidak hanya menawarkan panorama alam yang menawan, tapi juga nilai sejarah dan religi dengan keberadaan Makam Syekh Burhanuddin.


Pantai Tiram di Sungai Limau tak kalah menarik. Selain memiliki garis pantai yang panjang dan pasir yang halus, kawasan ini juga telah mulai dikembangkan sebagai kawasan wisata kuliner laut dan tempat rekreasi keluarga. 


Di sisi utara, Pantai Arta di Batang Gasan menjadi tempat favorit untuk melihat matahari terbenam sambil menikmati suasana yang masih alami.


Melihat potensi yang sangat menjanjikan ini, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman nampaknya tidak tinggal diam. 


Sejumlah langkah strategis mulai dilakukan untuk mengembangkan wisata pantai secara terencana, terpadu, dan berkelanjutan. Keseriusan ini terlihat dari meningkatnya jumlah program pembangunan infrastruktur pendukung di kawasan wisata.


Jalan menuju lokasi wisata yang dulunya rusak dan sulit diakses, kini mulai diperbaiki. Beberapa titik sudah dilengkapi dengan tempat parkir, gazebo, serta toilet umum. 


Bahkan di beberapa pantai, sudah tersedia spot foto menarik untuk memanjakan wisatawan milenial yang gemar berswafoto.


Tak hanya infrastruktur fisik, pemerintah daerah juga mulai menggandeng kelompok sadar wisata (pokdarwis) untuk ikut berperan aktif dalam mengelola dan menjaga kebersihan serta keamanan kawasan pantai. 


Pelatihan-pelatihan untuk pelaku wisata dan UMKM pun mulai digiatkan agar masyarakat sekitar mampu mengambil peran dalam geliat ekonomi pariwisata.


Langkah-langkah ini tentu tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan, tapi juga untuk menggerakkan roda ekonomi lokal. 


Ketika kunjungan wisata meningkat, otomatis sektor-sektor lain seperti kuliner, penginapan, transportasi lokal, hingga kerajinan tangan ikut terdongkrak.


Kehadiran wisatawan dari luar daerah, bahkan dari mancanegara, diyakini dapat menjadi sumber pemasukan yang signifikan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). 


Dengan pengelolaan yang profesional, sektor pariwisata bisa menjadi pilar utama ekonomi daerah di masa depan, menggantikan ketergantungan terhadap sektor primer seperti pertanian dan perikanan.


Apalagi, potensi wisata pantai di Padang Pariaman belum sepenuhnya tergarap maksimal. Masih banyak kawasan yang indah namun belum terjamah atau dipublikasikan secara luas. 


Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah daerah dan pelaku usaha untuk mengemasnya menjadi destinasi unggulan baru.


Untuk mendukung promosi wisata, Dinas Pariwisata juga mulai aktif memanfaatkan media sosial dan platform digital. 


Pembuatan konten-konten kreatif seperti video pendek, foto profesional, hingga kampanye "Visit Pariaman" mulai digencarkan, sejalan dengan tren promosi digital saat ini.


Kolaborasi juga mulai dibangun antara pemerintah daerah dengan komunitas, influencer lokal, serta media massa untuk meningkatkan eksposur dan memperluas jangkauan informasi mengenai potensi wisata pantai Padang Pariaman.


Pemerintah daerah sadar bahwa pengembangan wisata tidak bisa dilakukan secara instan. Diperlukan komitmen jangka panjang, anggaran yang terarah, serta sinergi antara berbagai pihak: pemerintah, swasta, dan masyarakat. Untuk itu, regulasi-regulasi yang mendukung pengembangan wisata mulai disusun dan ditetapkan.


Dari sisi legalitas, kawasan wisata pantai mulai diarahkan agar memiliki status tata ruang yang jelas, sehingga memudahkan investor untuk menanamkan modalnya. Investasi swasta, khususnya untuk pembangunan resort, restoran, atau wahana wisata, sangat dibutuhkan untuk mempercepat pertumbuhan sektor ini.


Yang tak kalah penting adalah menjaga kelestarian lingkungan. Pengembangan wisata di Padang Pariaman tetap berprinsip pada keberlanjutan (sustainability), sehingga ekosistem pesisir dan laut tetap terjaga. Program edukasi lingkungan kepada masyarakat dan wisatawan pun mulai dijalankan.


Dengan berbagai upaya yang telah dan sedang dilakukan, Padang Pariaman memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi wisata pantai unggulan di Sumatera Barat, bahkan nasional. Potensi yang selama ini tersembunyi, kini mulai dilirik dan dikembangkan secara serius.


Keseriusan ini akan membuahkan hasil maksimal jika seluruh elemen daerah turut berperan aktif, mulai dari perangkat nagari, pemuda, tokoh masyarakat, hingga pelaku usaha. Karena sejatinya, pariwisata bukan hanya tentang tempat yang indah, tetapi juga tentang bagaimana masyarakatnya menyambut dan melayani dengan sepenuh hati. (***/)

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top