Resmi! 26 Juli Ditetapkan Sebagai Hari Puisi Indonesia, Bertepatan dengan Hari Lahir Chairil Anwar

0
Mentri Kebudayaan Fadli Zon


JAKARTA – Pemerintah Republik Indonesia resmi menetapkan tanggal 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia. Penetapan ini diumumkan lewat Keputusan Menteri Kebudayaan Nomor 167/M/2025 sebagai bentuk pengakuan negara atas peran penting puisi dalam perjalanan kebudayaan dan peradaban bangsa.


Momentum ini disambut meriah oleh para sastrawan, pegiat sastra, hingga komunitas sastra dari berbagai daerah dalam acara “Menyongsong Prosesi Penetapan Hari Puisi Indonesia, 26 Juli” yang digelar di Plaza Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Sabtu (26/7/2025).


Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Hari Puisi Indonesia yang konsisten merayakan Hari Puisi sejak tahun 2012. Penetapan tanggal 26 Juli dipilih karena bertepatan dengan hari kelahiran Chairil Anwar, sosok penting yang dikenal sebagai pelopor puisi modern Indonesia.


“Puisi memiliki akar kebudayaan yang kuat dan berperan besar dalam perjalanan peradaban bangsa, menguatkan patriotisme, serta menumbuhkan sikap kritis dan empatik,” ujar Fadli Zon dalam sambutannya.



Menurutnya, puisi bukan hanya sarana berekspresi, tetapi juga merekam sejarah, melestarikan kearifan lokal, serta memperkaya narasi kebudayaan. Keputusan ini juga sejalan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang memasukkan puisi sebagai salah satu objek penting pemajuan kebudayaan nasional.


Dalam acara tersebut, sejumlah penyair kawakan seperti Sutardji Calzoum Bachri, Gus Nasruddin, Hasan Aspahani, Maman S. Mahayana, Nissa Rengganis, hingga Acep Zamzam Noor turut membacakan puisi.


Turut hadir pula Duta Besar Ekuador Mr. Luis Arellano, Pembina Yayasan Hari Puisi Ridha K. Liansi, Ketua Yayasan Hari Puisi Dato Sri Asri Zalnur, serta tokoh-tokoh budaya dan komunitas sastra lainnya.


Fadli Zon juga menyampaikan rencana Kementerian Kebudayaan ke depan, seperti meluncurkan Anugerah Sastra Indonesia dan memperluas program penerjemahan karya sastra ke berbagai bahasa asing.


“Penetapan Hari Puisi Indonesia ini bukan hanya bentuk penghormatan, tapi juga strategi untuk memperkuat literasi kritis, memperteguh jati diri bangsa, dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Fadli Zon, yang kemudian menutup sambutannya dengan membacakan puisi “Diponegoro” karya Chairil Anwar.


Melalui penetapan ini, diharapkan puisi semakin mendapat tempat istimewa sebagai warisan budaya dan bagian penting sejarah bangsa. (***)


Kontributor : Lasman Simajuntak


Tags

Posting Komentar

0Komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top