SARASA: Inovasi Sarapan Bersama Bangun Budaya Kerja Humanis di Setdaprov Sumbar

0
Sarapan Bersama ASN Digagas Birokrasi Pemerintahan dan Otonomi Provinsi Sumbar. Foto.Anggun


PADANG – Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menghadirkan inovasi unik untuk membangun budaya kerja yang lebih humanis, harmonis, dan kolaboratif di lingkungan birokrasi. 


Inovasi tersebut digagas langsung oleh Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov Sumbar, Ezeddin Zain, S.H., M.E., dan diberi nama SARASA (Sarapan Bersama ASN). Kehadirannya terbukti memberi dampak positif terhadap penguatan kinerja organisasi.


Ezeddin Zain menuturkan, SARASA bukan sekadar agenda makan pagi, melainkan forum informal yang dirancang untuk mempererat keakraban antar pegawai. 


Sejak pertama kali dilaksanakan pada awal Agustus 2024, sekat-sekat struktural yang selama ini membatasi komunikasi mulai mencair, digantikan semangat kolegial yang tumbuh dari bawah.


“Kegiatan ini rutin digelar setiap Jumat di awal bulan, tanpa menggunakan dana APBD. Seluruh konsumsi disediakan secara gotong royong dan sukarela, bergilir dari kelompok pegawai yang ingin berpartisipasi. Hasilnya cukup bagus untuk penguatan kinerja organisasi,” ungkap Ezeddin Zain di Padang, Jumat (31/7/2025).


Konsepnya sederhana: seluruh pegawai membaur dalam suasana santai, sehingga tercipta ruang untuk berbagi cerita dan menjalin komunikasi interpersonal secara terbuka.


“Kita ingin biro ini bukan hanya efisien secara sistem, tetapi juga sehat secara sosial,” ujarnya.


Ezeddin mengungkapkan, gagasan ini lahir dari kegelisahan melihat rutinitas kerja yang semakin kaku dan terfragmentasi. Minimnya ruang interaksi sosial antarbidang kerap membuat koordinasi tidak luwes, dan suasana kerja terasa individualistis.


“SARASA hadir untuk menjawab keresahan itu, melalui pendekatan sederhana namun bermakna,” tukasnya.


Tak hanya menjadi ruang silaturahmi, SARASA juga menjadi sarana internalisasi nilai-nilai ASN BerAKHLAK, terutama nilai kolaboratif, adaptif, dan harmonis. Nilai-nilai tersebut tak lagi sebatas jargon, tetapi benar-benar dipraktikkan dalam interaksi sehari-hari.


Menariknya, SARASA tidak memerlukan teknologi canggih ataupun struktur organisasi tambahan. Kesederhanaannya justru menjadi kekuatan utama, sehingga mudah direplikasi oleh biro atau OPD lain tanpa hambatan teknis maupun administratif. Kini, SARASA pun mulai dikenal sebagai simbol budaya kerja positif di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat.


Ezeddin Zain menambahkan, pihaknya akan terus mengembangkan SARASA, bukan hanya sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai wadah menyerap ide-ide pengembangan birokrasi, tempat berdialog ringan antarpegawai, serta sarana memperkuat motivasi kerja melalui pendekatan emosional.


Dengan inovasi ini, ia ingin menunjukkan bahwa membangun semangat kerja dan solidaritas ASN tak selalu membutuhkan anggaran besar atau instruksi top-down. “Kadang, perubahan besar justru bermula dari hal-hal kecil, seperti sarapan bersama yang menumbuhkan rasa kebersamaan dan gotong royong,” pungkasnya.
(Anggun Fitria)

Posting Komentar

0Komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top