Inovasi “PaLaBek” Resmi Diluncurkan : Dorong Regenerasi dan Kesejahteraan Petani Sumbar

0
Peluncuran Program Nagari Model Berbasis Komoditi Unggulan Pertanian Sumatera Barat di Nagari Kubang, Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan. Foto. Istimewa


PESISIR SELATAN,
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Alumni Fakultas Pertanian Universitas Andalas (DPP IKA Faperta Unand) bersama Pemimpin Muda Pertanian Indonesia (PMPI) serta Lembaga Mahasiswa Pertanian resmi meluncurkan Program Nagari Model Berbasis Komoditi Unggulan Pertanian Sumatera Barat di Nagari Kubang, Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan.


Program ini menjadi tonggak baru pengembangan pertanian terpadu di Sumatera Barat melalui inovasi Sistem Padi Lauk Bebek (PaLaBek) — sebuah pendekatan integratif yang menggabungkan budidaya padi, ikan, dan itik dalam satu lahan. 


Sistem ini diyakini mampu meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan, menekan biaya produksi, sekaligus membuka peluang pendapatan tambahan bagi petani.


Ketua Umum DPP IKA Faperta Unand, Ir. Zola Pandu, Rabu 22 Oktober 2025 lalu menyebut bahwa kolaborasi multipihak menjadi kunci dalam menggerakkan inovasi pertanian berbasis riset dan pendampingan berkelanjutan.


“Model PaLaBek ini kita jalankan di dua petak sawah sebagai demplot awal dan akan dipantau hingga panen. Kami ingin menunjukkan bahwa inovasi sederhana bisa berdampak besar bagi kesejahteraan petani jika dilakukan bersama,” ujarnya.


Komoditas utama yang dikembangkan adalah padi varietas lokal Sokan Kubang, varietas khas Pesisir Selatan yang dikenal berdaya hasil tinggi serta tahan terhadap kondisi lingkungan setempat. 


Sistem tanam menggunakan metode System of Rice Intensification (SRI), sedangkan dukungan komponen perikanan diberikan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar berupa 1.000 ekor ikan nila.

Sementara itu, komponen peternakan menggunakan Itik Lenggok Bayang, ras endemik Pesisir Selatan yang dikenal tangguh di daerah lembap dan produktif menghasilkan telur. 


Penggunaan itik lokal ini sekaligus menjadi bentuk pelestarian sumber daya genetik nagari serta penguatan identitas agrikultur daerah.


Ketua Umum PMPI, Arif Zulpriansyah Siregar, menegaskan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam membangun sistem pertanian modern.


“Kami ingin menunjukkan bahwa pertanian bisa menjadi sektor yang modern, inovatif, dan menguntungkan bagi anak muda. Model ini akan kami lengkapi dengan formula hilirisasi dan teknologi agar menarik sekaligus berkelanjutan,” katanya.


Peluncuran program ini merupakan hasil kolaborasi antara alumni, dosen, mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat tani setempat. 


Fakultas Pertanian Unand turut berperan dalam riset dan pendampingan lapangan agar kegiatan ini tidak sekadar penanaman, melainkan juga menjadi model pembelajaran dan penelitian terapan.


Wakil Ketua PMPI Indonesia Bidang Pengembangan sekaligus dosen muda Faperta Unand, Winda Purnama Sari, menyebut bahwa PaLaBek memiliki potensi besar sebagai bahan riset ilmiah.


“Kami ingin menjadikan PaLaBek sebagai model pertanian integratif yang tidak hanya diuji coba, tapi juga dikaji secara akademik agar bisa direplikasi di daerah lain dengan data dan metode yang valid,” terangnya.


Dari sisi petani, semangat positif juga terasa. Ketua Gapoktan Ikua Air, Datuk Bakin, mengaku optimistis terhadap program ini. 


“Dulu sawah kami hanya untuk padi. Sekarang bisa untuk ikan dan itik juga. Kami bangga jadi lokasi percontohan dan berharap hasilnya baik agar bisa ditiru nagari lain,” ungkapnya.


Peluncuran PaLaBek turut melibatkan mahasiswa Fakultas Pertanian Unand dan pemuda nagari yang ikut turun langsung menanam di lahan. 


Bagi mereka, kegiatan ini bukan sekadar praktik bertani, tetapi juga ajang belajar, berkolaborasi, dan menumbuhkan kebanggaan terhadap sektor pangan.


“Pertanian itu ternyata menarik dan menantang. Kami ingin membuktikan bahwa generasi muda juga bisa aktif di sawah dan membawa ide baru,” ujar salah satu mahasiswa, Febrian Siregar.


Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan riset, program PaLaBek diharapkan menjadi model pengembangan pertanian berkelanjutan yang memperkuat kemandirian pangan, regenerasi pertanian, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat nagari di Sumatera Barat.


Kegiatan ditutup dengan seruan bersama penuh semangat :
“Komoditi Unggulan untuk Generasi Muda Pertanian!”. (Ajr)



Posting Komentar

0Komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top