![]() |
Lounching Buku Karya Armaidi Tanjung Digelar PMII Pasaman Barat |
PASAMAN BARAT – Buku “18 Tahun Jejak dan Dinamika PMII di Sumatera Barat (2006–2024)” karya Armaidi Tanjung, S.Sos., M.A., resmi dilaunching dan dibedah oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pasaman Barat, Kamis (2/10/2025), di Pondok Pesantren Safinatu Najah Simpang Empat, Kabupaten Pasaman Barat.
Buku ini bukan sekadar dokumen sejarah, tetapi juga menjadi cermin bagaimana sebuah gerakan terus tumbuh, berproses, dan menjawab tantangan zaman dengan caranya sendiri.
Harapannya, dapat menggugah paradigma masyarakat bahwa di Sumatera Barat juga terdapat organisasi kemahasiswaan bernama PMII yang terus berkembang dan bersinergi dengan masyarakat.
Hadir sebagai pembicara dalam bedah buku tersebut, Dr. Asyari Hasan, S.H.I., M.Ag., C.M. (Wakil Dekan FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Mita Fitria, M.A. (Dosen STAI Yaptip Pasaman Barat/Pembina PMII Pasaman Barat), serta Zeki Aliwardana, S.Pd.I., M.M. (Sekretaris PMII Cabang Pariaman periode 2007–2009). Acara dipandu oleh Rifwan Efendi.
Menurut Asyari Hasan, sebagai akademisi sekaligus aktivis, ia mengapresiasi penerbitan buku ini dan langkah PC PMII Pasaman Barat yang menginisiasi launching sekaligus bedah buku.
Menurutnya, buku ini menyajikan narasi yang jujur dan menyeluruh, tidak hanya mencatat keberhasilan, tetapi juga menelusuri dinamika internal dan eksternal organisasi.
“Buku ini memperlihatkan konsistensi gerakan serta daya tahan PMII sebagai wadah pembentukan kader yang tangguh, kritis, dan adaptif. Namun, masih ada catatan bahwa proses kaderisasi belum sepenuhnya berjalan optimal. Masih tampak kesenjangan antara idealisme dan implementasi di lapangan,” jelas Asyari.
Meski demikian, lanjutnya, buku ini membuka cakrawala baru bagi perkembangan gerakan intelektual, jejaring antarwilayah, hingga kolaborasi lintas sektor.
Hal tersebut menjadi peluang bagi PMII Sumbar untuk tampil sebagai aktor penting dalam pembangunan sosial dan kebudayaan di era digital.
“Namun tantangan juga tak sedikit. Arus zaman yang cepat, pragmatisme, dan polarisasi sosial bisa menjadi hambatan. Buku ini mengingatkan pentingnya menjaga ruh gerakan agar tetap pada rel perjuangan yang mencerahkan,” tegasnya.
Pembicara lain, Mita Fitria, menilai membaca buku ini seperti membawa pembaca ke masa belasan tahun lalu.
![]() |
Buku Karya Armaidi Tanjung Dibagikan Kepada Nara Sumber |
“Buku ini menarik untuk memahami dinamika organisasi ekstra kampus di Sumatera Barat, sekaligus menjadi motivasi bagi kader PMII,” ujar Mita yang sedang menempuh program doktor di UIN Imam Bonjol Padang.
Sementara itu, Zeki Aliwardana menekankan bahwa perjalanan kader PMII selalu erat dengan isu-isu sosial yang direspons organisasi.
“Dari buku ini bisa dilihat beragam isu yang menjadi perhatian PMII di Sumbar selama 18 tahun,” tutur Zeki yang kini menjabat Ketua Kadin Kabupaten Padang Pariaman.
Armaidi Tanjung, penulis buku sekaligus penulis lebih dari 50 karya lainnya, menyebutkan bahwa buku ini adalah langkah awal merekam kembali jejak PMII di Sumbar pascareformasi. Menurutnya, awal 2000-an, sulit menemukan kader atau alumni PMII karena kaderisasi sempat terhenti.
“Buku ini bisa menjadi cermin dan acuan kader PMII hari ini. Selain menyelesaikan kuliah, mereka akan memiliki kenangan tersendiri dalam ber-PMII,” ujar Armaidi.
Buku setebal xx + 370 halaman ini diterbitkan Pustaka Artaz dengan ISBN: 978-979-8833-99-1. Peluncuran dan bedah buku berlangsung secara luring dan daring via Zoom.
Acara turut dihadiri Ketua PC PMII Pasaman Barat, Angga Raidi Lubis, beserta kader PMII dan mahasiswa. Tiga penanya terbaik dalam sesi diskusi mendapatkan hadiah buku langsung dari penulis. (***/)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih