Semarak Hari Kedua Mauluik Gadang Padang Pariaman : Tablig Akbar hingga Tradisi Badikie Warnai Perayaan

0
Tablik Akbar Pada Festival Maulid Gadang. Foto.Diskominfo


PARIK MALINTANG,— Setelah sukses di hari pertama, rangkaian kegiatan Festival Mauluik Gadang Padang Pariaman 2025 kembali berlanjut dengan penuh semarak. Kegiatan hari kedua diawali dengan Tablig Akbar yang dibuka langsung oleh Wakil Bupati Padang Pariaman, Rahmat Hidayat, di Masjid Raya IKK Parik Malintang.


Tablig Akbar ini menghadirkan Prof. Dr. H. Duski Samad, M.Ag (Tuanku Mudo) sebagai penceramah utama.


Dalam sambutannya, Rahmat Hidayat menyebut kegiatan Mauluik Gadang tahun ini sebagai momentum bersejarah bagi masyarakat Padang Pariaman.


“Kegiatan ini adalah peristiwa penting dan bersejarah, karena untuk pertama kalinya, rangkaian Mauluik Gadang yang biasanya dilaksanakan secara sederhana di surau-surau nagari, kini kita kemas dalam bentuk festival budaya dan religi yang lebih besar, terbuka, dan inklusif untuk masyarakat luas,” ujarnya.


Ia menambahkan, meski dikemas lebih meriah, kegiatan ini tetap mempertahankan nilai-nilai sakral dan tradisi asli masyarakat Minangkabau.


Sementara itu, dalam tausiyahnya, Buya Duski Samad menyampaikan bahwa Mauluik merupakan tradisi luhur warisan ulama Piaman yang sarat makna spiritual.


“Tradisi ini kita selenggarakan setiap tahun untuk memperkuat kecintaan kepada Rasulullah SAW melalui zikir dan shalawat. Semoga dengan ini, kita senantiasa mendapat syafaat beliau di Yaumil Akhir,” ungkapnya.


Pada siang harinya, acara dilanjutkan dengan Penerimaan Pinokopi dari berbagai Puskesmas, Kecamatan, dan Nagari di Padang Pariaman. Pinokopi merupakan hidangan khas yang disajikan dalam perayaan Maulid Nabi, melambangkan kebersamaan dan rasa syukur masyarakat.


Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis, turut hadir menyaksikan prosesi tersebut.“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh Puskesmas, Camat, dan Nagari yang telah berpartisipasi dan menghantarkan Pinokopi. Mari kita bersama-sama meramaikan Mauluik Gadang yang masih akan berlangsung hingga besok,” ujarnya.


Memasuki malam hari, suasana semakin khidmat dan meriah dengan penampilan Sholawat Dulang Grup Badai Tornado serta Topang Singgalang, seni khas Minangkabau yang memadukan dakwah dengan nilai estetika budaya. Acara kemudian dilanjutkan dengan Makan Bajamba, sebagai simbol persaudaraan dan kesetaraan dalam adat Minang.


Kegiatan hari kedua Mauluik Gadang ditutup dengan dua tradisi penuh makna, yakni Pembacaan Syarafal Anam dan Badikie.


Syarafal Anam merupakan pembacaan syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW yang berisi kisah kelahiran, keteladanan, serta kemuliaan akhlak beliau — bentuk ekspresi cinta umat Islam kepada Rasulullah sekaligus sarana memperdalam keimanan.


Sementara Badikie adalah seni tutur khas Minangkabau yang berisi kisah dan nasihat keagamaan melalui irama dan syair, disampaikan secara bergantian oleh para tuanku atau guru surau. Tradisi ini bukan hanya hiburan, tetapi juga media dakwah yang diwariskan turun-temurun oleh ulama dan tokoh adat di Ranah Minang.


Rangkaian kegiatan Mauluik Gadang Padang Pariaman masih akan berlanjut hingga besok, yang menjadi puncak acara dengan digelarnya Maarak Bungo Lado, Maarak Jamba, Maarak Lamang, Badoncek, serta penyerahan sedekah masyarakat.


Penutupan ini akan menjadi momen meriah yang memperlihatkan kekayaan budaya dan semangat kebersamaan masyarakat Padang Pariaman dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. (**/)


Sumber : Rilis Diskominfo Padang Pariaman

Posting Komentar

0Komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top