![]() |
PADANG -- Sebanyak 24 jenazah korban banjir bandang dan longsor di berbagai wilayah Sumatera Barat (Sumbar) yang belum teridentifikasi dimakamkan pada Rabu (10/12/2025).
Prosesi pelepasan berlangsung di RS Bhayangkara Polda Sumbar, sebelum para jenazah disalatkan di Masjid Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Padang. Pemakaman dilakukan setelah masa penyimpanan jenazah dinilai tidak bisa diperpanjang lagi.
Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta menjadi imam salat jenazah, sementara doa dipimpin Imam Besar Masjid Raya Padang, Ustaz Rahimul Amin. Upacara ini menjadi penghormatan terakhir bagi para korban yang meninggal dalam bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Sumbar.
Gatot merinci asal 24 jenazah tersebut. Sebanyak 17 jenazah berasal dari Kabupaten Agam, terdiri atas 9 laki-laki, 5 perempuan, serta 3 jenazah berupa bagian tubuh. Dari Kabupaten Padang Pariaman terdapat 6 jenazah, sementara 1 jenazah lainnya berasal dari Padang Panjang.
Ia memastikan seluruh sampel DNA dari jenazah, berikut sampel pembanding yang diambil dari keluarga yang melapor kehilangan, telah dikirim untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolda juga menegaskan, kepolisian membuka pelayanan selama 24 jam bagi masyarakat yang masih mencari anggota keluarga yang belum ditemukan.
“Kami akan melayani masyarakat selama 24 jam. Jika ada sanak atau saudara yang merasa kehilangan, segera laporkan ke posko pusat DVI Polda Sumbar di RS Bhayangkara Padang, atau hubungi layanan telepon 110,” kata Gatot.
Pemakaman para korban dilakukan di TPU Bungus Teluk Kabung, kawasan yang sebelumnya digunakan sebagai lokasi pemakaman jenazah COVID-19. Gatot memastikan seluruh makam akan diberi nisan penanda khusus untuk memudahkan identifikasi bila suatu saat keluarga datang mencari.
“Penandanya sudah kami siapkan. Ini untuk memudahkan identifikasi jika sewaktu-waktu ada keluarga yang datang mencari identitas para korban, makam bisa langsung diketahui,” ujarnya. (Anggun).


Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih