Pada FGD Sinergitas Ranah dan Rantau Wako Pariaman Mukhlis Rahman Tegaskan, Komit Majukan Pariwisata Untuk Kesejahteraan Rakyat.

Focus Group Discussion Sinergitas Ranah dan Rantau Untuk Pengembangan Pariwisata Kota Pariaman, Sabtu (21/05/2016) yang dilaksanakan di aula Balaikota Pariaman ( Fhoto : Humas )


Kota Pariaman, BANGUNPIAMAN.COM— Pengurus Dewan Pimpinan Pusat PKDP Pusat yang bekerjasama dengan Kementrian Pariwisata Republik Indonesia dan Pemerintah Kota Pariaman, Sabtu (21/5) mengelar Focus Group Diskusion (FGD) di aula Balaikota Pariaman. Tema yang diangkat dalam FGD tersebut adalah  "Sinergitas Ranah dan Rantau Untuk Pengembangan Pariwisata Daerah"

Menurut Walikota Pariaman Mukhlis Rahman tema yang diangkat dalam Focus Group Discusion (FGD) oleh PKDP Indonesia yang sangat Urgent untuk wilayah Piaman khususnya dan Sumatera Barat pada umumnya. Karena dengan adanya sinergitas yang dibangun antara para perantau melalui PKDP yang tersebar di seluruh Indonesia dengan pemerintah daerah, akan dapat meningkatkan pengembangan sektor pariwisata, khususnya di Kota Pariaman yang kita cintai ini.

" Sesuai dengan visi Kota Pariaman yaitu untuk mewujudkan Kota Pariaman sebagai Kota tujuan wisata dan ekonomi kreatif berbasis lingkungan, budaya dan agama. Dengan memanfaatkan secara optimal potensi yang ada di Kota Pariaman saat ini, kami sangat komit untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai andalan, dengan menjadikan kawasan pantai dan pulau yang ada di Kota Pariaman, dijadikan semenarik dan senyaman mungkin untuk para wisatawan yang datang," kata Mukhlis

Dijelaskan Mukhlis, dengan banyaknya orang yang berkunjung baik wisatawan domestic maupun mancanegara ke Kota Pariaman, akan menimbulkan multiplayer effect bagi pengembangan pariwisata dan ekonomi di tengah masyarakat kota pariaman, yang tujuannya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pemko Pariaman sendiri telah melaksanakan event yang menunjang pariwisata setiap tahunnya. Dan diharapkan setiap bulan ada event yang diselenggarakan, sehingga setiap bulan, banyak orang yang akan berkunjung untuk menyaksikan event tersebut di Kota Pariaman.

“Diharapkan dengan adanya FGD ini dapat menghasilkan kebijakan yang bermanfaat bagi pemerintah Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman, dimana PKDP bukan hanya orang Kota Pariaman saja, tetapi banyak juga yang dari Kabupaten Padang Pariaman, sehingga sinergitas yang kita inginkan antara ranah dengan rantau, benar-benar terjalin hendaknya”, tutupnya.

Sementara itu Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Segmen Pasar Personal (PSPP) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Raseno Arya mengatakan untuk Kota Pariaman tahun 2016 ini kita telah mengagendakan 4 event yang dibantu oleh Kementerian Pariwisata, yaitu, Tour de Singkarak, Festival Tabuik, Festival Gandoriah dan Asian Triathlon. Saat ini ada sebanyak 217 event yang Kementerian Pariwisata adakan di seluruh Indonesia dalam tahun ini

“Kota Pariaman perlu untuk memperbanyak event lagi setiap tahunnya, sehingga semakin mendapat perhatian dari masyarakat luas baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Kita targetkan untuk Kota Pariaman di tahun 2016 akan mencapai angka 2,5 juta kunjungan wisman yang datang berwisata kesini”, ujarnya.

Dalam rangkaian FGD ini juga diadakan acara seminar yang mana narasumber dari sesi pertama ini Raseno Arya yang merupakan Keynote Speaker, kemudian Genius Umar (Wakil Walikota Pariaman) Sari Lenggogeni (Pakar Pariwisata Universitas Andalas Padang), dan Yulnofrin Napilus (Penggiat Pariwisata Sumbar). Kemudian di sesi kedua diadakan Seminar Nasional dengan tema Peran Pimpinan Informal dan Ormas dalam menjaga marwah ABS-SBK, yang mana narasumber dari sesi kedua ini Ketua Umum DPP PKDP Indonesia Suhatmansyah Is, Mantan Pejabat BNN Brigjen Pol (Purnawirawan) Yusrizal Koto yang juga selaku ketua panitia Milad ke 32 PKDP, Tokoh MUI Sumbar Buya Masoed Abidin dan Kapolres Kota Pariaman AKBP. Ricko Junaldi.

FGD dan seminar ini merupakan bagian dari rangkaian Milad ke 32 PKDP Indonesia yang berdiri sejak tahun 1984. Dalam dialog dan Tanya jawab yang dilaksanakan bahwa tidak dapat dipungkiri mindseat masyarakat Sumatera Barat pada umumnya dan Piaman pada khususnya tidak mencerminkan pelaku pariwisata, karena budaya yang berkembang di ranah adalah budaya dilayani bukan melayani, karena itu bagaimana kita bersama merubah mindseat yang ada di tengah masyarakat untuk menjadi masyarakat yang sapta pesona dan menjadi tuan rumah yang baik, yang akan membuat nyaman para wisatawan yang datang. (Darwisman)

sumber : pariaman.co.id











Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.