Pemprop Sumbar Siapkan Jalur Alternatif Untuk Lonjakan Arus Mudik

Lembah Anai di Kabupaten Tanah Datar Setiap Lebaran Datang Selalu Macet. Menghindari kemacetan Pemerintah Propinsi Sumatera Barat Telah Menyiapkan Jalur Alternatif Untuk Lonjakan Aruss Mudik ( Fhoto : Internet)

Padang, BANGUNPIAMAN.COM — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyiapkan sejumlah jalur alter­natif untuk mengantisipasi lonja­kan arus mudik, sekaligus untuk mengurai kemacetan di jalur-jalur utama pada musim libur lebaran Idul Fitri 1437 H tahun ini.

Kepala Dishubkomindo Sumbar, Amran seperti diwartakan Haluan kemarin mengatakan, pemudik dari Padang menuju Bukittinggi yang ingin menghindari kemacetan di Pasar Lubuk Alung, bisa melewati jalur alternatif Simpang Mapolsek BIM-Simpang Ketaping-Jembatan Lubuk Alung. Untuk meng­hindari kemacetan di Pasar Sicincin, bisa melewati Simpang Ma­pol­sek BIM Ketaping-Pariaman.

“Pemudik juga bisa melewati jalur alternatif Sicincin-Malalak untuk menuju Kota Bukittinggi. Ruas jalan ini akan menghindari pemudik dari kemacetan di jalur utama, seperti di kawasan Silaing, Pasar Koto Baru, dan Padang Luar,” tandas Amran.

Amran mengatakan kawasan Silaing biasanya dipadati ken­daraan saat Lebaran. Sebab, di kawasan itu ada sejumlah obyek wisata, seperti air terjun dan pemandian Lembah Anai. Jalan kawasan itu juga kecil sehingga sering terjadi kemacetan.

Para pemudik juga bisa mele­wati jalur alternatif Simpang Pandai Sikek-Pasar Amur untuk menghindari kemacetan di Pasar Koto Baru. Sebab, salah satu titik kemacetan di jalur Padang-Bukit­tinggi adalah Pasar Koto Baru, Tanah Datar.

“Sementara bagi pemudik yang melintasi Padang-Kota Paya­kum­buh-Pekanbaru, atau sebalik­nya yang ingin menghindari kemacetan di Kota Bukittinggi, bisa memanfaatkan Simpang Batu Pilano-Sungai Pua-Simpang Tan­jung Alam. Namun jalan di jalur alternatif tersebut diakui cukup kecil,” papar Amran.

Sedangkan pemudik yang ingin menghindari kemacetan di Pasar Baso dan Simpang Piladang bisa melewati jalur Simpang Am­pek Angkek Canduang-Tabek Patah-Situjuah-Payakumbuh. Jalur alter­natif itu untuk menghindari kepa­da­tan di jalur Bukittinggi-Paya­kum­buh-Pekanbaru. Sebab, biasanya terjadi kemacetan pan­jang di Sim­pang Piladnag dan Pasar Baso.

“Pemerintah kabupaten dan kota juga akan memasang rambu-rambu di sepanjang jalur alter­natif tersebut agar para pengguna jalan bisa memanfaatkan jalur itu,” pungkasnya.

Rawan Macet dan Longsor

Selain rawan bencana tanah longsor, jalur mudik yang akan dilewati para pemudik di Sumbar, diakui Amran juga sangat rawan terhadap kemacetan dan kece­la­kaan lalu lintas. Selain ruas jalan yang tergolong kecil, banyaknya pasar tumpah di sepanjang ruas jalur utama, ditenggarai menjadi salah satu pemicu.

Dari sejumlah titik rawan kemacetan lalu lintas itu, dian­tara­nya tersebar di tujuh ruas jalan, yakni Padang- Padang Panjang- Bukittinggi- Paya­kum­buh dan Batas Riau, Bukittinggi- Lubuk Sikaping dan Batas Me­dan, Padang- Solok- Singkarak- Kiliran Jao- Batas Riau, Padang Panjang- Kubukerambil-Batu­sangkar, Kubukerambil- Sing­karak-Solok, Padanglua- Ma­ninjau- Lubukbasung dan Pa­dang Paina- Batas Bengkulu.

Sementara ruas jalan Bukit­tinggi-Lubuksikaping dan Batas Medan ada dua lokasi yakni Pasar Palupuh dan Pasar Kumpulan. Untuk ruas jalan Padang- Solok- Singkarak-Kiliranjao- Batas Riau, sedikitnya ada 6 titik rawan kemacetan lalu lintas yaitu Sim­pang Andalas, Pasar Bandarbuat, Pasar Cupak, Pasar Guguk, Pasar Sumani dan Pasar Silungkang.

Untuk ruas jalan Padang- Padangpanjang- Bukittinggi- Payakumbuh dan Batas Riau, sedikitnya ada 7 lokasi yaitu sepanjang Jalan DR Hamka, De­pan Minang Plaza, Simpang Tung­gulhitam, Pasar Lubuk­buaya, Pasar Lubukalung, Pasar Sicincin, Pasar Panyalaian, Pasar Kotobaru, Pasar Padangluar dan Pasar Biaro.

Sementara itu, untuk ruas jalan Padang Panjang- Kubu­kerambil Batusangkar, sedikitnya ada 3 lokasi rawan macet yaitu Sikaladi, Kubukerambil-Simabua, Nagari Tabek. Untuk ruas jalan Kubukerambil- Singkarak- Solok, sedikitnya ada satu ruas jalan yang rawan macet yaitu Tepi Danau Singkarak.

Untuk ruas jalan Padangluar- Maninjau- Lubuk Basung, ada satu titik rawan kemacetan yaitu kelok 44 dan ruas jalan-Painan Batas Bengkulu, sedikitnya ada 7 titik kemacetan yakni Pasar Gaung, Pasar Tarusan, Pasarbaru, Pasar Salindo, Pasar Batang Ka­pas, Pasar Kuok, Pasar Balaiselasa dan Pasar Haji.

“Sebaiknya pemudik memilih untuk melewati jalur alternatif ketika terjadi kemacetan atau ketika terjadi longsor pada jalur-jalur utama. Pastikan juga kelai­kan kendaraan sebelum mudik. Ter­penting, utamakan kese­la­ma­tan saat berkendara,” imbau Amran.

Kabid Peralatan dan Bahan Jalan Dinas Prasjal Tarkim Sum­bar, Riswijaya juga mengimbau pengguna jalan untuk senantiasa meningkatkan kehati-hatiannya. Sebab kenyamanan di jalan agak sedikit terganggu akibat pe­ker­jaan jalan yang belum selesai pada 12 titik ruas jalan.

“Ada 12 titik ruas jalan yang masih dalam tahap pengerjaan sehingga kenyamanan pengen­dara sedikit terganggu. Namun pada H-7, pekerjaan itu dihen­tikan dan material dibersihkan dari badan jalan. Tetapi pekerjaan tentu belum selesai,” ujarnya.

Sedangkan untuk ruas jalan yang patut diwaspadai karena rawan longsor kata Riswijaya, masing-masing ruas jalan Padang-Lubuk Selasih (Sitinjau Lauik), Danau Kembar-Muaro Labuh, Kawasan Letter W, ruas jalan Padang-Painan, Painan-Batang Kapeh, Tapan-Batas Kerinci, Sungai Lasi-Muaro Kalaban dan Kawasan Tanjung Gadang.

Selanjutnya, kawasan Lembah Anai, Bukittinggi-Sipisang Palu­puh, Sicincin-Malalak, Lubuk Basung-Maninjau, Matur-Palem­bayan, Talu-Panti, Rao-perbatasan Muaro Sipongi dan Payakumbuh-batas Riau. “Kawasan rawan long­sor ini tidak bisa diatasi per­ma­nen. Namun kita selalu siagakan petugas dan alat berat di lokasi tersebut,” tambahnya.

sumber:www.haluan.com

Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.