UPT Laboratorium Lingkungan Hidup Kota Pariaman, Hingga Juli 2018 Sudah Terima PAD 170 Juta Rupiah Dari Biaya Pengujian Sampling

Pariaman, BANGUNPIAMAN.COM---Dinas Lingkungan Hidup melalui Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Laboratorium Lingkungan Kota Pariaman janjikan bisa  mendongkrak PAD Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) tahun 2018.

Hal ini diungkapkan Kepala UPT.Laboratorium Lingkungan Ferry Abidin , S.T Jum’at (14/09), di ruang kerjanya.

“ labor ini dasar hukumnya adalah PERMEN LH yang penekanannya lebih ke pengawasan atau pemantauan lingkungan hidup di empat media, air, tanah, udara dan limbah B3 ( bahan beracun berbahaya ).Namun untuk Kota Pariaman saat ini masih lebih fokus pada air, “ ungkapnya.

Labor ini sendiri berdiri pada tahun 2014 dengan standar pelayanan dan mutu sendiri yang diatur oleh ISO 17025 tentang sistem manajemen mutu laboratorium dengan keluaran akred ( sudah menyeluruh ) atau tidak sama sekali. 

Untuk Laboratorium Lingkungan Kota Pariaman setelah dilakukan persiapan sejak 2014, pada tahun 2017 resmi mendapatkan akreditasi yang berlaku ASIA dikeluarkan oleh KAN RI ( Komite Akreditasi Nasional Republik Indonesia ).

Laboratorium ini sendiri ada tingkatannya, dari labor penguji untuk selanjutnya meningkat ke laboratorium lingkungan. Dengan akreditasi yang dimiliki, maka UPT Laboratorium Lingkungan lebih yakin untuk menjual jasa sampling ( sampel ) ke seluruh wilayah di Provinsi Sumatera Barat khususnya dan ASIA umumnya karna Kota Pariaman adalah salah satu daerah dari lima daerah di Provinsi Sumatera Barat untuk labor penguji yang sudah terakreditasi dan dua laboratorium lingkungan di Provinsi Sumatera Barat yang juga sudah terakreditasi, Kota Pariaman dan Kota Padang.

“ Hingga Juli 2018 ini kita sudah menerima 170 Juta Rupiah dari biaya sampling berbagai daerah baik yang sudah MOU atau pun yang belum.


Sementara Kota Pariaman mentargetkan hanya 130 juta di tahun 2018 ini. Kalau dilihat dari sektor usaha dan limbah, Kota Pariaman ini berpotensi menghasilkan 600 Juta rupiah dari biaya sampling hanya saja saat ini kita terbentur oleh biaya operasional, “ tambahmya.

Untuk biaya yang dipungut saat pengujian sampling di UPT Laboratorium Lingkungan DLH Kota Pariaman sangat murah dibanding daerah lain. Misalnya saja pengujian depot air dengan parameter komplit dikenakan biaya 610 ribu / tiga bulan dan untuk pengujian dua parameter dikenakan biaya 200 ribu / tiga bulan.

Ia berharap agar ada penegasan dari pimpinan daerah untuk potesi – potensi pengujian yang ada dipariaman agar tidak lari keluar Kota Pariaman dan mengadakan pengujian di UPT Laboratorium Lingkungan DLH Kota Pariaman.
[harsyi warsilah/dewi]

Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.