Berkat Informasi Wartawan Online, Seorang Ibu Miskin Akhirnya Dapat Bantuan Bedah Rumah Baznas Pasbar


PASAMAN BARAT--Berkat informasi salah Satu wartawan online Buyung Roni di Kecaman Kinali Kabupaten Pasaman Barat, (Sumbar) seorang ibu Jawana (56 th) bernafas lega.

Karena Juwana yang sangat dhuafa ini bakal dapat program bantuan bedah rumah dari Baznas Kabupaten Pasaman Barat.

"Saya dapat informasi dari berita rekan-rekan wartawan, setelah kita tinjau rumah ibuk Jawana, kita sangat perhatin dan  pantas  untuk kita bedah. Insya Allah," ujar Hendrizal, Sekretaris Baznas Kabupaten Pasaman Barat, Rabu (4/08/2020) usai meninjau rumah warga  kurang mampu di kampung Bancah Inai Jorong Langgam Kinali, Pasaman Barat Sumbar.

Menurut dia, Baznas akan membantu untuk bedah rumah Jawana senilai Rp20.000.000.

"Dananya bisa cair sesegera mungkin,  tentu diharapkan ada swadaya dari masyarakat setempat, misalnya upah tukang, ketersediaan kayu, dan lainya, sehingga rumah ibu Jawana cepat selesai,"kata Hendrizal yang juga Kabag Kesra Pemkab Pasbar ini.

Kedatangan Sekretaris Baznas ke lokasi didampingi tokoh masyarakat Zainal Rahab, dan sejumlah wartawan dari Ikatan Wartawan Online (IWO) Pasaman Barat

"Kita minta tokoh masyarakat Zainal Rahab dan rekan-rekan wartawan mengurusnya administrasinya, dan segera kita cairkan dananya untuk bedah rumah tersebut, kalau bisa diantar dalam bentuk material bangunan," saran Hendrizal.

Dia menambahkan, jika rekan-rekan wartawan menemukan informasi semacam hal tersebut, orang sakit, atau butuh pinjaman ambulance segera hubungi Baznas Pasaman Barat. "Sepanjang tersedia di Baznas akan kita salurkan kepada yang berhak menerimanya," sebut dia.

 Ibu Jawana  (56), janda beranak dua anak ini tinggal digubuk reot yang tidak layak huni  bersama dua anaknya yang  masih SMA dan SMP.

Atas bantuan Baznas tersebut, Jawana sangat bersyukur dan berterima kasih banyak kepada Baznas Pasbar dan semua pihak  yang berencana akan membedah rumahnya menjadi layak huni. 

"Saya orang susah pak, kerja hanya serabutan menerima upah Rp60.000/hari jika ada ada orang yang minta tolong, kalau tidak ya menganggur. Apa saja saya kerjakan guna membiayai anak saya sekolah di SMA dan SMP," kata Jawana. 

Penelusuran wartawan,  rumah Juwana jauh dari keramaian. Selain tak layak huni juga tak ada aliran listrik ke sana. Atap rumbio bocor jika hutan, tempat MCK pun juga tak ada. Lokasi rumah Jawana dari jalan lintas Kinali-Padang, berjarak sekitar 8 Km arah ke barat laut. Di sekitarnya Jawana juga ada sekitar 10 rumah tetangganya. 

Mustika Weli putri  Jawana juga menyebutkan anaknya jauh sekolah ke SMA dan SMP di Kinali melewati kebun sawit yang sangat sepi. Transportasi roda dua untuk keluar dari kebun tersebut juga  tidak dia  dimiliki. "Kadang kami numpang, naik sepeda motor, kadang berjalan sejauh 8 km untuk sekolah, "ujar Mustika Wely (16 th) putri Jawana. 

Atas hal tersebut, Ruswar Dedison Sekretaris Ikatan Wartawan Online (IWO) Pasaman Barat juga berinisiatif menggalang dana dengan Organisasi Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) untuk membantu membelikan sebuah sepeda motor bekas untuk anak Juwana pergi sekolah. 

"Untuk membantu anak Jawana pergi sekolah kita akan galang dana kepada donatur dan dermawan untuk membelikan  sepeda motor, mudah-mudahan niat kita ini terwujud,"sebut Dedi. 

(Robi Irwan)

Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.