Luar Biasa Walaupun Otodidak, Novel Pertama Yossi Aprilia Tembus Tiga Kali Cetak

Yosi Aprilia Penulis Berbakat Piaman. Fhoto : Yahya

PADANG PARIAMAN---Yosi Aprila adalah gadis muda yang baru saja menyelesaikan studi S1 nya beberapa bulan yang lalu di sebuah perguruan tinggi di kota Pariaman.

Gadis kelahiran 97' ini berasal dari Pauh Kamba kecamatan Nan Sabaris kabupaten Padang Pariaman.

Gadis yang aktif di organisasi sejak SMA hingga hingga di kampus ini telah menerbitkan sebuah karya tulis novel berjudul "Sajadah dan Tasbih Itu Mempertemukan Kita".

Meski menulis secara otodidak novel ini cukup laris manis,ini dibuktikan 2 tahun penerbitannya telah dicetak tiga kali cetak. Tentu ini prestasi yang membanggakan.

Novel yang sebagian besar kisah pribadinya ini memberikan motivasi pada kaula muda dengan nuansa islami yang kental.

Tingginya minat para pembaca akan novel ini membuat penerbit harus mencetak ulang untuk memenuhi permintaan pembaca.

Gadis yang kesehariannya mengajar di sebuah sekolah dasar inipun tidak menyangka karyanya cukup diminati.

Selain aktif di kampus dan mengajar di sekolah dasar, Yosi juga memberi perhatian kepada gerakan literasi di Padang Pariaman, salah satunya Yosi mengunjungi sebuah TBM dengan harapan dapat memotivasi minat baca dan menulis.

Untuk meningkatkan kemampuan menulisnya dan ikut berpatisipasi terhadap gerakan literasi di Padang Pariaman Yosi beberapa waklu lalu pun mengikuti literasi wisata ke Malaysia.

Literasi wisata ini bertujuan menjalin jaringan dengan para penggerak literasi di Malaysia.

"Motivasi  menulis awalnya ingin berbagi pengalaman, karna novel perdana itu 80% kisah pribadi. Dan berdakwah lewat tulisan.
Karena kita tak tau dari pintu mana Allah bukakan pintu surga-Nya bisa jadi dari tulisan yang kita tulis kemudian menjadi manfaat bagi si pembaca,"ujar Yosi saat bincang- bincang dengan wartawan www.bangunpiaman.com Minggu (19/01/2020), di Pariaman.

Saat ini Yosi hampir merampungkan novel keduanya. Novel kedua ini bertajuk budaya Minangkabau khusus  adat piaman.

Yosi berharap dari novel ini dapat mengenalkan adat Minangkabau ke dunia internasional.
Yosi pun berharap novel kedua ini lebih sukses dari yang pertama.

Pewarta : Yahya
Diberdayakan oleh Blogger.