Kepala BPP Kemendgari Agus Fatoni : Inovasi Merupakan Kebutuhan Daerah

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Dalam Negeri Agus Fatoni


PARIAMAN--- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negri (BPP Kemendagri) RI, Agus Fatoni, Jadi Narasumber Rakor Kelitbangan tentang inovasi daerah di Kota Pariaman.


Kegiatan ini digagas oleh Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Kota Pariaman, yang menginisiasi tentang Rapat Koordinasi (Rakor) Kelitbangan, dengan tema “Inovasi Untuk Akselerasi Kemajuan dan Peningkatan Daya Saing Daerah” dilingkungan Pemerintahan Kota Pariaman, bertempat di Aula Balaikota Pariaman, Sabtu (19/6/2021).


"Kota Pariaman sudah cukup baik, dimana ada peningkatan setiap tahunya terkait inovasi daerah, dimana pada tahun 2018 dan 2019 memperoleh predikat kurang inovatif dan berada di rangking 46 dan naik 43 tahun selanjutnya, pada Tahun 2020 lalu, mendapatkan predikat Sangat Inovatif sehingga mendapat penghargaan, baik Piala dan Piagam, serta menduduki rangking 24 Nasional," ujar Agus Fatoni.


Lulusan S3 Ilmu Pemerintahan, Universitas Padjajaran ini mengatakan bahwa dengan adanya inovasi di daerah, maka nantinya akan meningkatkan Indeks Inovasi Daerah, dimana Indeks Inovasi Daerah sendiri berarti Sistem pengukuran dan penilaian terhadap penerapan pembaharuan penyelenggaraan Pemerintah Daerah, yang telah dilaporkan dengan urusan yang menjadi kewenangan, ucapnya lebih lanjut.


Agus Fatoni dalam paparanya mengambil tema "Inovasi Daerah dan Pengembangan SDM yang Profesional, Kreatif dan Inovatif", dimana ia banyak mengangkat bagaimana peran dan fungsi kita sebagai ASN maupun Non ASN yang bekerja di Pemerintah Daerah, ulasnya.


"Inovasi merupakan kebutuhan daerah yang harus kita lakukan, karena itu, kita Pegawai yang merupakan bagian dari Pemerintah Daerah, dituntut untuk memiliki Kompetensi, Komitmen dan Kekompakan," tuturnya.


"Daerah mempunyai masalah dalam SDM Birokrasi, dimana mereka banyak yang tidak profesional, Motivasi dan Kinerja Rendah, Kompetensi Kurang Memadai, Penguasaan IPTEK yang minim dan Rendahnya Kreatifitas dan Inovasi," jelasnya lagi.


Setiap ASN, harus memiliki kecakapan tertentu, seperti Intuisi, Inovatif, Responsif, Tanggap, Antisipatif dan bisa menempatkan diri, dan juga harus bersikap Loyal, Totalitas, Netral, MIlitan dan Profesional.


"Mengapa inovasi perlu didorong, karena  hal ini adalah amanat dari UU Nomor 23 Tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah, belum lagi UU lainya, serta juga sesuai dengan PP (Peraturan Presiden) Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah," ungkapnya.


"Kota Pariaman sudah banyak melakukan berbagai inovasi, tetapi ada yang belum terdata dan tercatat,  dan ini menjadi tugas dari OPD bersangkutan untuk melengkapi hal tersebut, dan kepada OPD dan instansi, agar membuat inovasi inovasi baru, yang dapat mengangkat Indeks inovasi daerah dan peringkat Kota Pariaman nantinya," tutupnya.


Acara ini dihadiri oleh Walikota Pariaman, Genius Umar, dan diikuti oleh Sekda, Asisten I, Kepala OPD, dimana didampingi oleh operator instansi masing-masing OPD, dan juga diikuti oleh Esselon III dan IV, Kepala UPT, Lurah/Kepala Desa , serta staff di OPD masing-masing melalui zoom meeting secara daring.


"Diharapkan dengan meningkatnya inovasi daerah nantinya, apalagi memenfaatkan IT (Informasi dan Telekomuniasi), akan dapat meningkatkan Kinerja yang bersangkutan, dengan tujuan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, Efektif, Efesien, Tansparan dan Akuntabel," terangnya mengakhiri. (R/Harsy)

Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.