![]() |
Permainan sepak tekong. Sumber fhoto rri co.id |
Penulis : Aidil Fitra Raihan, Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Minangkabau, Universitas Andalas.
---------#@#----------
PERMAINAN tradisional adalah komponen penting dari kekayaan budaya suatu masyarakat. Ia tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan, tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk mengajarkan karakter, sosialisasi, mempertahankan nilai-nilai lokal, dan merupakan refleksi dari kehidupan sosial masyarakat yang berlaku pada saat itu.
Sepak Tekong adalah salah satu permainan tradisional Minangkabau di Sumatera Barat yang sangat dihargai dan populer.
Sepak tekong, atau juga disebut "tekong-tekong", adalah permainan kelompok yang biasa dimainkan oleh anak-anak dan remaja pada sore atau malam hari.
Kecepatan, strategi, kolaborasi, keberanian, dan tentu saja kearifan lokal semuanya ada dalam permainan ini. Sepak tekong masih dianggap sebagai salah satu jenis permainan rakyat yang mendidik dan menyenangkan, meskipun sekarang jarang ditemukan di kota-kota besar termasuk di kabupaten Sijunjung
Asal Usul dan Sejarah Sepak Tekong
Sepak tekong diyakini sudah ada sejak zaman kuno masyarakat Minangkabau. Terlepas dari fakta bahwa tidak dicatat secara tertulis dalam sejarah formal, keberadaannya diabadikan dalam ingatan kolektif masyarakat.
Permainan ini bermula dari upaya kreatif anak-anak desa dengan menggunakan benda-benda sederhana yang mereka temui di sekitar mereka.
Sepak tekong juga memiliki kemiripan dengan permainan petak umpet di berbagai budaya, seperti "kick the can" di Amerika Serikat dan "kaki tiga" di Jawa. Namun, nilai-nilai kultural Minangkabau memberikan nuansa dan makna tersendiri pada sepak tekong, menjadikannya unik dan khas.
Apa Definisi Sepak Tekong?
Di banyak wilayah Sumatera Barat khususnya Sijunjung, sepak tekong adalah permainan tradisional anak-anak yang sangat disukai.
Permainan ini dimainkan dalam kelompok dan mirip dengan petak umpet. Namun, aturan dan dinamikanya lebih menarik karena melibatkan objek berupa tekong, biasanya kaleng,sendal atau tempurung kelapa, yang diletakkan di pusat permainan.
Cara Melakukan Permainan Sepak Tekong
Permainan ini biasanya dimainkan oleh lima hingga sepuluh anak di area yang luas dengan banyak tempat bersembunyi.
cara yang biasa digunakan untuk bermain sepak tekong Menentukan Penjaga ,Satu pemain bertugas sebagai tekong, sementara pemain lainnya bersembunyi.
Menendang Tekong,Seorang pemain harus menendang tekong sejauh mungkin agar penjaga dapat mengambil dan mengembalikannya ke tempat semula.
Mencari Pemain, setelah tekong kembali ke tempatnya, penjaga mulai mencari orang yang bersembunyi. Menangkap Pemain, Jika penjaga menemukan pemain, mereka harus memberi tahu tekong nama dan tempat persembunyian.
Membebaskan Teman Untuk membebaskan teman-temannya, pemain yang belum tertangkap dapat melarikan diri dan menendang tekong.
Nilai Yang Terdapat Dalam Permainan Sepak Tekong
Permainan tradisional seperti Sepak Tekong adalah alat yang sangat baik untuk belajar sosial.
Beberapa nilai yang ada dalam permainan ini, Pemain harus bekerja sama dan saling membantu menyelamatkan teman yang tertangkap.
Strategi dan kecerdasan,Permainan mengajarkan anak untuk berpikir rasional dan membuat strategi untuk menang.
Sportivitas,Anak-anak dididik untuk bermain secara adil dan menerima kekalahan.
Keberanian dan keyakinan,Untuk menegaskan ke arah tekong dan menyelamatkan teman, diperlukan keberanian.
Nilai-nilai ini sejalan dengan filosofi adat basandi syarak, atau syarak basandi Kitabullah, yang menjadi dasar kehidupan masyarakat Minangkabau.
Sepak Tekong di Tengah Modernisasi Saat ini anak-anak sudah jarang bermain sepak tekong di era komputer dan internet.
Peran permainan tradisional perlahan digantikan oleh kehadiran gawai dan permainan online. Namun demikian, sekolah, komunitas budaya, dan pemerintah daerah mulai berusaha menghidupkan kembali permainan ini dalam festival budaya atau kegiatan ekstrakurikuler.
Melestarikan Sepak Tekong bukan hanya soal menjaga permainan lama, tetapi juga mempertahankan identitas budaya dan menanamkan nilai-nilai kehidupan sejak dini kepada generasi muda.
Sedikit Cerita Nostalgia Sepak Tekong di Ranah Minang Banyak orang dewasa di Minangkabau yang tersenyum saat menyebut kata "sepak tekong" saat mereka masih kecil.
Permainan ini menjadi bagian dari rutinitas sore anak-anak di kampung-kampung seperti Payakumbuh, Agam, dan Tanah Datar, Sijunjung. Anak-anak biasanya berkumpul di lapangan atau halaman surau untuk bermain setelah pulang dari mengaji atau membantu orang tua di sawah.
Suara tawa, langkah kaki yang berlari-lari, dan bunyi kaleng ditendang adalah irama yang khas dari sore hari. Permainan ini juga berfungsi sebagai alat untuk memperkuat hubungan antara anak-anak di setiap nagari.
Mereka belajar percaya satu sama lain, membantu satu sama lain, dan mengenal satu sama lain. Sebelum anak-anak masuk ke sekolah formal, sepak tekong adalah sekolah kehidupan dalam konteks ini
Maka Dari Itu Sepak tekong bukan hanya permainan tradisional. Ia adalah cara yang menyenangkan dan inklusif untuk menerapkan nilai-nilai pendidikan, budaya, dan sosial.
Dalam permainan ini, anak-anak Minangkabau belajar menghargai peran, mengambil risiko, dan membuat strategi yang cerdas dan berani.
Sepak tekong, misalnya, tidak bisa hilang begitu saja. Penting untuk dilindungi, ditanam kembali ke generasi berikutnya, dan dikembangkan sesuai dengan keadaan saat ini.
Sepak tekong dapat terus hidup dan menjadi simbol kearifan lokal Minangkabau yang terjamin dengan pelestarian yang terencana dan partisipatif. (**/)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih