![]() |
Wakil Wali Kota (Wawako) Pariaman, Mulyadi, secara resmi membuka gerakan Posyandu Aktif tingkat Kota Pariaman Tahun 2025 di Desa Kampung Apar, Kecamatan Pariaman Selatan. Foto Dok.Kominfo |
PARIAMAN - Wakil Wali Kota (Wawako) Pariaman, Mulyadi, secara resmi membuka gerakan Posyandu Aktif tingkat Kota Pariaman Tahun 2025 di Desa Kampung Apar, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, pada hari Selasa (08/07/2025).
Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat serta mengoptimalkan pelayanan kesehatan di tingkat komunitas, dengan fokus pada upaya promotif dan preventif yang mencakup semua siklus hidup.
Dalam sambutannya, Wawako Mulyadi menekankan pentingnya revitalisasi Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan dasar.
"Gerakan Posyandu Aktif ini adalah inisiatif strategis untuk merevitalisasi peran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan dasar di tengah masyarakat. Posyandu bukan hanya milik Dinas Kesehatan, melainkan milik kita bersama," ujarnya.
Gerakan ini akan memfokuskan pada peningkatan kapasitas kader, penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, serta pengoptimalan program-program kesehatan yang diselenggarakan Posyandu. Program-program tersebut meliputi imunisasi, pemantauan gizi balita, dan edukasi kesehatan bagi ibu hamil serta lansia.
Mulyadi berharap gerakan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, menekan angka stunting, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Pariaman secara keseluruhan.
"Dengan adanya gerakan posyandu aktif ini, hendaknya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan semakin meningkat, angka stunting dapat ditekan, dan kualitas hidup masyarakat Kota Pariaman secara keseluruhan dapat terangkat. Mari bersama sukseskan Gerakan Posyandu Aktif demi Pariaman yang lebih sehat," imbuhnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Nazifah, menjelaskan bahwa gerakan ini adalah wujud nyata komitmen bersama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dimulai dari unit terkecil seperti keluarga.
Nazifah menambahkan, "Posyandu bukanlah sekadar tempat penimbangan balita atau imunisasi, melainkan ujung tombak pelayanan kesehatan dasar yang paling dekat dengan masyarakat.
Di sinilah kita bisa memantau tumbuh kembang anak, memastikan gizi mereka tercukupi, memberikan edukasi kesehatan, hingga melakukan deteksi dini berbagai masalah kesehatan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok usia produktif."
Pemerintah Kota Pariaman mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk kader, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan seluruh keluarga, untuk bergerak bersama dan berpartisipasi aktif dalam menjadikan Posyandu sebagai pusat informasi dan pelayanan kesehatan yang hidup dan berdaya. Keaktifan Posyandu akan sangat menentukan kualitas kesehatan generasi penerus.
"Mari kita pastikan setiap anak mendapatkan imunisasi lengkap, setiap ibu hamil memeriksakan kandungannya secara teratur, dan setiap keluarga memiliki pemahaman yang baik tentang pola hidup sehat. Dengan Posyandu yang aktif, kita bisa mencegah stunting, menurunkan angka kematian ibu dan anak, serta mewujudkan masyarakat Kota Pariaman yang lebih sehat dan sejahtera. Kita berharap gerakan posyandu aktif ini tidak hanya menjadi momentum sesaat, tetapi menjadi budaya baru dalam menjaga kesehatan keluarga secara berkelanjutan. Mari kita jadikan Posyandu sebagai rumah sehat kita bersama," pungkasnya. (***/)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih