![]() |
| Kepala Staf Kepresiden M.Qodari Saat Kunjungi Lokasi Bencana di Padang Pariaman. Foto.Kominfo Padang Pariaman |
PADANG PARIAMAN,- Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Republik Indonesia, M. Qodari, meninjau sejumlah titik bencana banjir dan longsor di Kabupaten Padang Pariaman, termasuk lokasi putusnya Jembatan Anduriang di Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Sabtu (29/11/2025).
Kunjungan tersebut didampingi Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis, Wakil Bupati Rahmat Hidayat, Danrem 032 Wirabraja, unsur Forkopimda Provinsi Sumbar, Forkopimda Padang Pariaman, Sekda Padang Pariaman, serta kepala OPD terkait.
Dalam peninjauannya, Qodari menegaskan pentingnya percepatan pendataan seluruh infrastruktur terdampak, terutama jalan dan jembatan yang mengalami kerusakan berat akibat bencana.
“Semua data infrastruktur—jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya—harus segera diselesaikan pendataannya untuk kemudian diteruskan kepada Pemerintah Pusat. Selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh kementerian dan lembaga terkait,” tegas Qodari.
Ia menjelaskan bahwa rencana awal kunjungan adalah menuju posko utama pengungsian di Kampung Galapuang. Namun karena kondisi lapangan yang mendesak, fokus dialihkan ke titik-titik kerusakan infrastruktur seperti jembatan dan akses jalan yang terputus.
“Meski begitu, kami tetap menginstruksikan tim untuk menuju Posko Kampuang Galapuang guna menyampaikan bantuan dari Presiden,” ujarnya.
Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan kunjungan Kepala Staf Kepresidenan. Ia memaparkan kondisi terkini terkait kerusakan infrastruktur—mulai dari jalan, jembatan, rumah warga, hingga lahan pertanian—serta data warga terdampak dan jumlah pengungsi.
“Upaya penanganan darurat terus kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, terutama mereka yang mengungsi dan terisolasi akibat akses yang terputus,” ujar Bupati.
BPBD Padang Pariaman merilis data sementara banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem yang melanda sejak 22 hingga 28 November 2025. Pemerintah daerah telah menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari, mulai 23 November hingga 6 Desember 2025.
Untuk Kerusakan Infrastruktur meliputi, Ruas jalan rusak 16 unit, Jembatan rusak 19 unit (termasuk Jembatan Koto Buruak dan Jembatan Batang Sariak).
Sarana Sarana pendidikan : 4 unit rusak, 2 sekolah terdampak longsor, Fasilitas ibadah : 6 unit terendam, 1 hanyut, 2 rusak, Lahan pertanian terendam: 341 ha sawah & 106,25 ha ladang/kebun dan Irigasi rusak: 24 unit. (***/)


Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih