![]() |
| Penampilan Indang tigo sanding Padang Pariaman |
JAKARTA,- Tari Indang Tigo Sandiang asal Kabupaten Padang Pariaman tampil memukau dan sukses menyita perhatian publik dalam Acara Apresiasi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTbI) Tahun 2025 yang digelar di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Senin (15/12/2025).
Penampilan Indang Tigo Sandiang menjadi salah satu suguhan budaya paling mencuri perhatian di antara perwakilan dari 17 kabupaten/kota se-Indonesia yang ambil bagian dalam ajang bergengsi tersebut. Gerakannya yang dinamis, irama khas, serta kekuatan pesan yang disampaikan membuat tarian ini tampil apik dan berkelas.
Indang Tigo Sandiang merupakan satu dari tiga Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTbI) asal Kabupaten Padang Pariaman yang resmi ditetapkan pada 10 Oktober 2025.
Melalui tarian ini, tersampaikan pesan mendalam tentang filosofi adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah, serta nilai-nilai kehidupan bermasyarakat dalam tatanan nagari di Ranah Minang, khususnya Padang Pariaman.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Padang Pariaman, Revi Asneli, menyampaikan bahwa penampilan tersebut merupakan bagian dari rangkaian menuju puncak penganugerahan dan apresiasi WBTbI, yang dilaksanakan pada malam hari melalui penyerahan sertifikat WBTbI kepada masing-masing daerah.
“Pada tahun 2025 ini, Padang Pariaman kembali menorehkan prestasi dengan ditetapkannya tiga warisan budaya, yakni Maniliak Bulan, Malacuik Marapulai, dan Indang Tigo Sandiang sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia,” ungkap Revi.
Ia menjelaskan, penetapan tersebut dilakukan dalam Sidang Penetapan WBTbI Tahun 2025 yang berlangsung di Gedung The Tribrata, Sutasoma, Jakarta, pada Jumat (10/10/2025).
“Dengan bertambahnya tiga warisan budaya ini, kini Kabupaten Padang Pariaman memiliki 15 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang telah diakui secara nasional. Hal ini semakin menegaskan posisi Padang Pariaman sebagai salah satu pusat kekayaan tradisi dan kebudayaan di Sumatera Barat,” tambahnya.
Keikutsertaan Indang Tigo Sandiang dalam ajang nasional ini tidak hanya menjadi bentuk apresiasi terhadap pelaku budaya, tetapi juga momentum strategis untuk memperkuat identitas budaya daerah serta memperkenalkan kekayaan tradisi Padang Pariaman ke tingkat nasional. (**/)


Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih