Kisah Lutfi Anak Tukang Ojek, Lulusan Terbaik IPB

Lutfhi Anak Tukang Ojek Di Semarang Lulusan Terbaik IPB
Meski keterbatasan finansial menjadi permasalahan keluarganya, Lutfi tetap menunjukkan prestasi akademik yang cemerlang. Nilai rapornya yang selalu bagus dan kecakapan dirinya, membuat Lutfi terpilih menjadi salah satu Etoser, sebutan untuk penerima Beastudi Etos.
 

Senyum tak lepas dari wajah Lutfi ketika ia dinobatkan sebagai lulusan terbaik tingkat sarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) pada wisudanya di hari Rabu (12/12) lalu. Lutfi memperoleh predikat "dengan pujian" dan IPK 3,95. Dara kelahiran Semarang ini adalah salah satu penerima manfaat Beastudi Etos Dompet Dhuafa Pendidikan.

Lutfi Rahmaningtias, nama lengkapnya, menjadi penerima manfaat Beastudi Etos wilayah Bogor pada tahun 2014. Saat itu ia baru saja diterima di jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB. Lutfi terpilih setelah melalui rangkaian seleksi yang tak mudah untuk menerima beasiswa dari Dompet Dhuafa Pendidikan ini.

Lutfi mendaftar seleksi Beastudi Etos melalui panitia daerah Semarang. Ayah Lutfi, Juwari, satu-satunya pencari nafkah di keluarganya adalah seorang tukang ojek. Penghasilan Juwari yang tak tentu membuatnya tak bisa membiayai Lutfi kuliah.

Meski keterbatasan finansial menjadi permasalahan keluarganya, Lutfi tetap menunjukkan prestasi akademik yang cemerlang. Nilai rapornya yang selalu bagus dan kecakapan dirinya, membuat Lutfi terpilih menjadi salah satu Etoser, sebutan untuk penerima Beastudi Etos.

Selama menjadi mahasiswa, selain aktif dalam kegiatan Etos, Lutfi juga aktif di berbagai organisasi kampus seperti BEM KM IPB, BEM Fakultas, LDK Al-Hurriyyah, dan Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata (Himakova).

Lutfi juga aktif mencari penghasilan tambahan dengan menjadi asisten dosen di kampus dan staf pengajar pada salah satu lembaga bimbingan belajar di Bogor. Meski demikian, bidang akademis tetap menjadi prioritas sulung dari tiga bersaudara ini. Buktinya, predikat lulusan terbaik mampu ia dapatkan.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa menjadi lulusan terbaik program sarjana IPB pada wisuda ini,” ucap Lutfi tulus. Tak ingin menjadi kacang lupa kulitnya, Lutfi pun mengaku banyak terbantu dengan menjadi Etoser. “Beasiswa berupa pembinaan rutin membantu saya mendapatkan banyak materi softskill, dan bantuan asrama sangat membantu saya menghemat pengeluaran,” ungkap Lutfi mengenang apa saja yang ia dapatkan dari Beastudi Etos.

Beastudi Etos sendiri merupakan program investasi sumber daya manusia yang berfokus pada pembinaan, pendampingan, dan pemberdayaan mahasiswa berprestasi. Visi program ini “Terdepan dalam membentuk sumber daya manusia berkarakter untuk Indonesia unggul dan berdaya”, salah satunya telah terwujud pada diri Lutfi. 


Lutfi pun telah merancang rencananya setelah lulus ini. Ia ingin berkarya secara profesional untuk mengambil peranan dalam upaya konservasi sumber daya hutan. Sebagai pamungkas, Lutfi membagi tips suksesnya, 


“Saya yakin jika setiap orang memahami tujuan dalam setiap hal yang dilakukan, pasti bisa meraih prestasi sesuai bidangnya masing-masing. Terimakasih Dompet Dhuafa dan Beastudi Etos,”ulasnya.

Selamat Lutfi atas prestasinya yang membanggakan. Selamat atas gelar sarjananya, semoga ilmu yang diperoleh dapat berguna dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat kelak. Aamiin. (NR)


Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.