Meriah, Pentas Seni Warnai Peresmian Louching Pengawasan Pilkada Serentak 2020 Oleh Komisioner Bawaslu Mochammad Hafifuddin

Komisioner Bawaslu Republik Indonesia Mochamad Afifuddin, Ketua Bawaslu Sumbar Surya Efitrimen, Bersama Komisioner Albi, Vifiner dan Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, disambut tari pasambahan. Fhoto : Darwisman

PADANG PARIAMAN-- Komisioner Bawaslu Republik Indonesia Mochamad Hafifuddin, Kamis (26/12/2019) resmi Melounching Pengawasan Pilkada serentak tahun 2020, di nagari Sungai Asam Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman.

Ketua Bawaslu Padang Pariaman Anton Ishaq melaporkan, konsep peresmian program Nagari Mengawasi Pemuda Mitra Pengawasan ini dengan menampilkan penampilan seni budaya.

Menurut Anton, harus ada inovasi dalam masyarakat guna mengembangkan pengawasan pemilu, sehingga masyarakat tidak saja sebagai penonton, tetapi ikut serta menjadi pengawas dalam Pilkada 2020.

"Dengan begitu kita dari Bawaslu Padang Pariaman akan tahu masyarakat dapat bersentuhan dengan Bawaslu dalam mengawasi pilkada serentak tahun 2020," ulas Anton.

Ketua Bawaslu Sumbar Surya Efitrimen menyebutkan, dari 1166 Nagari di Sumatera Barat Nagari Sungai Asam dijadikan pilot projek pengawasan Pilkada serentak 2020

Bawaslu Sumbar memberikan apresiasi kepada Bawaslu Padang Pariaman karena daerah ini yang pertama mengelar deklarasi pengawasan Pilkada serentak di Propinsi Sumatera Barat.

" Kita mendorong Bawaslu Kabupaten/Kota lainnya di Propinsi Sumbar yang mengelar Pilkada serentak untuk juga mengikuti Bawaslu Padang Pariaman yang telah melaksanakan Deklarasi Pilkada serentak tahun 2020," ungkap Surya Efitrimen.

Surya Efitrimen menyambut baik pergelaran seni yang digelar Bawaslu Padang Pariaman sebagai bentuk untuk mendekatkan jajaran pengawasan kepada masyarakat.

Komisioner Bawaslu Republik Indonesia Mochammad Afifuddin mengapresiasi Bawaslu Kabupaten Padang Pariaman karena dinilai efektif membumikan pengawasan pemilu melalui seni budaya.

Menurutnya, untuk mencegah terjadinya pelanggaran pemilu, pengawasan pemilu tidak melulu dilakukan dengan cara formal, melainkan dengan menyasar seni budaya yang hidup dalam masyarakat. Hal ini baginya membuat nilai-nilai pengawasan akan lebih mudah diserap oleh masyarakat.

"Itu sekaligus membuktikan pengawasan pemilu tidak hanya muncul ketika ada pemilu atau pilkada saja, tetapi bisa kapan saja dan dalam bentuk apa saja. Selain itu pemilu yang baik itu harus bisa memfasilitasi seluruh kebudayaan lokal dan kebiasaan masyarakat Indonesia. Sejatinya pengawasan pemilu harus menyatu dalam seni budaya," tambah Afif.

Lebih jauh, Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu ini berharap, kegiatan serupa dapat diikuti oleh banyak daerah lain di Indonesia."Saya berharap akan banyak desa muncul untuk menyadari pentingnya pengawasan Pemilu," pungkasnya.

 Masyarakat tidak saja sebagai penonton, tetapi ikut serta menjadi pengawas dalam Pilkada 2020.

"Dengan begitu kita tahu masyarakat dapat bersentuhan dengan Bawaslu dalam mengawasi pilkada," tutupnya.

Louching Pengawasan Pilkada serentak tahun 2020 tersebut juga dihadiri Komisioner Bawaslu Sumbar Vifiner, Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, Forkompinda,  Camat 2 x 11 Enam Lingkung diwakili Sekcam Zulbasri, Walinagari Sungai Asam, Tokoh-Tokoh Masyarakat serta Panwascam se Kabupaten Pariaman.

Pada malam itu ratusan masyarakat yang hadir disuguhkan aneka kesenian tradisi Minang yang dibawakan oleh beberapa sanggar dibawah koordinir Batajau. (wis)

Diberdayakan oleh Blogger.