Wabup Padangpariaman Suhatri Bur : Mari Jaga Lingkungan dari Rongrongan Perpecahan

Parit Malintang, BANGUNPIAMAN.COM---Untuk pertama kalinya, upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila diperingati secara resmi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (1/6/2017).

Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, bertindak sebagai inspektur upacara. Peringatan Hari Lahir Pancasila ke-72 berjalan khidmat di tengah menjalankan hari kelima puasa Ramadan.

Peserta upacara yang terdiri dari ASN di lingkungan Pemkab Padang Pariaman, Kodim 0308 Pariaman dan Polres Padang Pariaman terlihat semangat mengikuti upacara yang baru pertama kali diadakan sejak Keputusan Presiden RI Nomor 24 tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila diterbitkan tanggal 1 Juni 2016 lalu.

Dalam sambutan Presiden RI Joko Widodo yang dibacakan Suhatri Bur ditegaskan bahwa Upacara hari Lahir Pancasila diperingati untuk meneguhkan komitmen seluruh elemen bangsa agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir. Soekarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945. Adalah jiwa besar para founding fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita," ujar Suhatri Bur.

Presiden mengingatkan bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Roe adalah juga keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah ke-bhinneka tunggal ika-an kita.

Namun, katanya lagi, kehidupan berbangsa dan bernegara kita sedang mengalami tantangan. Kebinekaan kita sedang di uji. Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebinekaan dan keikaan kita. Saaat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila. Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalahgunaan media sosial yang banyak mengaungkan hoax alias kabar bohong.

Presiden Jokowi mengajak untuk belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah tersebut.

"Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri. Dengan Pancasila, Indonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur si tengah kemajemukan," katanya.

Oleh karena itu, presiden mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila.

Pemahaman dan pengalaman Pancasila dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara harus ditingkatkan. Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengalaman nilai-nilai Pancasila.

Senada dengan ajakan dan himbauan Presiden, Suhatri Bur juga menyampaikan pesan Bupati Padang Pariaman untuk saling menjaga lingkungan dari rongrongan perpecahan, saling hujat menghujat baik di media sosial maupun dalam kehidupan sehari-hari.

"Kita baca bersama di media masa, ada ulama kita yang ditangkap karena ujaran kebencian, menghujat dan memfitnah institusi resmi. Jangan ini sampai terjadi pada kita," kata mantan Ketua KPU Padang Pariaman ini.

Suhatri mengajak untuk saling menghargai sesama, hargai kebhinekaan dan saling ingat mengingatkan jika ada yang terdorong nafsu menyikapi berita di media masa.

"Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita Indonesia, Kita Pancasila. Semua Anda Indonesia, semua Anda Pancasila. Saya Indonesia, saya Pancasila," tutup Suhatri Bur mengakhiri sambutannya. (hms)

Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.