Tiga Tahun Pimpin Padang Pariaman, Berikut Penghargaan Yang Diperoleh Pasangan Ali Mukhni-Suhatri Bur

Bupati Padang Pariaman Menerima Penghargaan Dari Mentri Pendayaagunaan Aparatur Negara Syafruddin
Tanggal 17 Februari 2019, tepat tiga tahun pasangan Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman Drs. H. Ali Mukhni - Suhatri Bur, SE, MM memimpin Kabupaten Padang Pariaman.

Selama tiga tahun itu banyak sudah prestasi dan kinerja luar biasa yang ditorehkan pasangan super harmonis di Sumatera Barat itu ke dalam catatan sejarah Kabupaten Padang Pariaman. 


Dari semua prestasi yang ada, satu prestasi yang selalu menjadi buah bibir dan selalu diucapkan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayirno pada setiap kesempatan, yaitu prestasi Pasangan Terharmonis Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Sumatera Barat bahkan mungkin di Pulau Sumatera.

Prestasi keharmonisan ini adalah prestasi yang sangat sulit ditandingi oleh kepala daedrah dan wakil kepala daerah lain karena godaan kekuasaan sangat kuat menghampiri. Untuk kedua pasangan ini sepertinya hal yang mudah dilakukan karena masing-masingnya paham dan mengerti posisinya.

Prestasi pembangunan dalam tiga tahun ini di Padang Pariaman tidak terlepas dari harmonisnya kedua pasangan tersebut. Puncak prestasi pembangunan yang dicapai dalam tiga tahun ini adalah rencana pembsangunan Kawasan Strategis Pendidikan Terpadu "Tarok City" di Nagari Kapalo Hilalang Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam.

"Program Tarok City sebagai kawasan Pendidikan Terpadu yang telah digagas Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni patut diberikan apresiasi yang besar dari masyarakat. Berkat kegigihanya dalam mewujudkan Padang Pariaman lebih maju di bidang Pendidikan, juga merupakan salah satu bukti perjuangan dari tangan dinginnya memimpin Padang Pariaman selama dua periode ini".

Hal itu disampaikan oleh Guru Besar Universitas Andalas (Unand), Prof. DR. Isril Berd saat menjadi narasumber dan mengikuti kegiatan Fokus Group Discussion (FGD) yang juga dihadiri oleh tiga orang profesor sebagai narasumber lainnya. Kegiatan itu juga dihadiri OKP, Ormas, dan seluruh ASN Padang Pariaman dan dilaksanakan di Hall Parik Malintang, Padang Pariaman, Rabu 4 Mei 2017 lalu.

Ia kembali menyampaikan, perjuangan besar yang telah diwujudkan Bupati Ali Mukhni hendaknya bisa dilanjutkan selama masa kepemimpinnya di Padang Pariaman nantinya. "Semangat dan kegigihan yang dimiliki Bupati Ali Mukhni dalam memajukan Padang Pariaman mestinya menjadi contoh bagi pemimpin lainnya," ungkap mantan Dekan Unand ini.

Selain Tarok City, pembangunan skala nasional di Padang Pariaman cukup melejit. Berbagai infrastruktur dan sarana pendidikan bertaraf nasional telah berdiri kokoh. Seperti Politeknik Pelayaran Sumatra Barat di Ulakan Tapakis, MAN Insan Cendekia di Sintuk Toboh Gadang, Makam dan Masjid Agung Syekh Burhanuddin yang juga berfungsi sebagai shelter saat terjadi Tsunami atau Bencana lainnya di Ulakan Tapakis, Asrama dan Embarkasi Haji Sumbar di Batang Anai dan Main Stadion di Lubuk Alung.

Irigasi Batang Anai I dan II telah melancarkan saluran perairan sawah masyarakat, sekaligus menghentikan terjadinya banjir di daerah Batang Anai, Sintoga dan Ulakan Tapakis. Berbagai jembatan sebagai sarana penghubung jalan masyarakat juga banyak dibangun. 


Seperti Jembatan Campago di V Koto Kampung Dalam, Jembatan Lubuak Tano di VII Koto, Jembatan Pasia Laweh, Jembatan Kampuang Galapuang di Ulakan Tapakis dan Jembatan Koto Bangko Sungai Geringging. Selain dari APBD Padang Pariaman, pembangunan rata-rata berasal dari APBN dan APBD Provinsi Sumatra Barat.

Gubernur Sumbar dalam acara peringatan Hari Jadi Kabupaten Padang Pariaman ke 186 sempat mengatakan bahwa setengah APBN yang dikucurkan ke Sumbar dilaksanakan di Padang Pariaman.

Hal tersebut berkat jalinan komunikasi dan hubungan baik antara Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman bersama masyarakat, Pemerintah Provinsi Sumtera Barat dan Pemerintah Pusat. Bahkan Irwan Prayitno memuji Ali Mukni dengan memberi gelar “Si Kecil Nan Lincah”.

Sejalan dengan itu, Masjid Raya Kabupaten Padang Pariaman di Komplek Kantor Bupati juga sedang tahap penyelesaian yang ditargetkan tuntas 2020, bersamaan dengan menuntaskan pembangunan sarana prasarana kantor di Parit Malintang.

Dengan perjuangan keras kedua pasangan, pembebasan tanah yang cukup terkenal rumit (terkait tanah ulayat) di Ranah Minang, keduanya kembali meyakinkan masyarakat untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah dan nasional. Termasuk pembebasan lahan pembangunan Jalan Tol Sumatera (Ruas Padang Pariaman - Pekanbaru) di Kecamatan Batang Anai.

Padang Pariaman sebagai daerah penyanggah Ibu Kota Provinsi sekaligus pintu masuk orang asing ke Sumbar, keberadaan BIM atau Bandara Internasional Minangkabau di wilayah Padang Pariaman memiliki keuntungan strategis untuk kesejahteraan masyarakatnya.

Tingginya mobilitas dan aktifitas di BIM, membuat perputaran perekonomian cukup kencang berputar di wilayah Padang Pariaman. Hal tersebut dimanfaatkan betul oleh kedua pasangan Bupati dan Wakilnya itu untuk menjadikan alasan strategis pembangunan industri dan pendidikan skala nasional berada dekat dengan BIM.

Didukung lagi lahan di sekitarnya yang sangat luas, diantaranya dikuasai tanah ulayat masyarakat Ketaping, dirajai Datuk Bahrun Rangkayo Rajo Sampono.

Berkat lobi yang kuat dan jalinan komunikasi yang baik dari Bupati Ali Mukhni dibantu Suhatri Bur kepada semua pihak, pembangunan berskala nasional banyak terealisasi. Dan tanpa solidaritas atau partisipasi seluruh lapisan masyarakat dan Forkopimda untuk mendukung segala kebijakan tersebut, mustahil pembangunan itu terjadi.


Inovasi Peningkatan Program Pelayanan OPD Pemkab. Padang Pariaman

Bupati Ali Mukhni sering mengkampanyekan tidak ada istilah “pejabat” saat menjalankan amanah dan kewajibannya kepada masyarakat Padang Pariaman.

Ia menegaskan Aparatur Sipil Negara (ASN) itu adalah “Pelayan Masyarakat”. Sehingga seluruh jajarannya harus berinovasi sehingga motivasi segala bentuk pelayanan masyarakat harus optimal dan terpadu.


Dari sisi pelayanan, OPD yang paling diandalkan terlihat dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas DPMPTP, Dinas Kesehatan dan Dinas Kominfo. Empat instansi OPD ini selalu melihatkan inovasi dan dedikasi kinerja yang kreatif.

Keempatnya pun sudah mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat. berkat dorongan Bupati Ali Mukhni dan Wakil Bupati Suhatri Bur dalam penerapan membuat kedua pemimpin itu mengkantongi beragam penghargaan tertinggi dari Presiden RI dan sejumlah Menteri.

Diurai satu persatu, Disdukcapil Padang Pariaman memiliki beragam inovasi dan kreatif menjalanan percepatan pelayanan pada masyarakat.

Seperti terhitung dari 2017, terdapat program Pedang Saber (Petugas Datang, Semua Beres), Alpa Beta (Anak lahir pulang bawa Akta), Ajek (Antar jemput administrasi kependudukan), Dukcapil Weekend Service, Mitra PMI dan Kadoku KTP-elektronik bagi siswa/i SLTA. 


Disdukcapil bersama DPTPMP Padang Pariaman di tahun 2018 ini bersinergi memberian pelayanan jemput bola, langsung ke setiap Nagari. Kegiatan dilaksanakan secara bergilir dan dijadwalkan ke seluruh kecamatan dan nagari.
Diharapkan mempermudah pelayanan dan pengurusan E-KTP, KK, Perubahan Data, Pembayaran IMB atau lainnya. Program tersebut jelas sangat membantu masyarakat dan kinerja pemerintah daerah itu sendiri.

Terutama penghimpunan data jumlah serta perubahan yang terjadi akibat pergi pulang atau pergi merantau. Al hasil, terhitung dari 2018, puluhan ribu masyarakat sudah memiliki E-KTP.

DPMPTP Padang Pariaman sendiri, memiliki inovasi Program Simple (Sistem Informasi Pelayanan Perizinan Elektronik) yaitu sistem mudah terhubung dan diakses melalui computer atau henpon genggam yang memiliki jaringan internet.

Pelayanan melalui website, medsos, SMS, Whatsapp, dan email juga dapat dilakukan, memudahkan masyarakat dalam pengurusan perizinan, informasi dan sebagainnya. dari program tersebut nilai investasi tahun 2017 kabupaten Padang Pariaman mencapai Rp183 miliar per September 2017, jumlah tersebut melebihi target sebesar Rp46 miliar. Dibanding tahun 2016, target yang tercapai hanya Rp40 Milyar rupiah.

Begitu hal dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Kominfo Padang Pariaman. Masing-masing OPD tersebut memiliki ciri khas pelayanan tersendiri. Diskominfo melakukan inovasi jaringan internet terhubung secara satu kesatuan.

Memudahkan pelayanan kesehatan di puskesmas dan RSUD untuk mendapat akses internet maupun komunikasi langsung dengan OPD lain. Sehingga segala kebutuhan dan kesinambungan kerja antar OPD tidak perlu lagi tatap muka.

Jarak wilayah yang luas dan jauh membutuhkan waktu dan energi dapat dipangkas melalui komunikasi aplikasi khusus antar instansi. Selain itu, seluruh pengguna akses internet yang terhubung melalui Diskominfo Kabupaten Padang Pariaman, akan terpantau dan terkontrol dengan baik. Terbantau dari sisi pelayanan jaringan internet sekaligus kinerja yang dilakukan petugas operator pengguna internet itu sendiri.

Prestasi yang membanggakan lagi pada Pelaksanaan Porprov. Sumbar ke 15 di Padang Pariaman, dianggap pelaksana kegiatan terbaik dari sebelumnya.

Sebagai tuan rumah, mampu melakukan penghimpunan data informasi medali dan hasil dengan nama Program SIMEHA. Seluruh akses data terhimpun di web www.poprov.padangpariamankab.go.id. Seluruh cabang olahraga, nama daerah dan kontingen, penginapan, nama atlet, lokasi venue perlombaan hingga hasil medali dan peringkat dapat diakses langsung. Meski terdapat beberapa kelemahan, itu berkaitan teknis yang tidak dapat dihindari dari panitia cabor di lapangan.

Dinas Kesehatan juga melakukan berbagai inovasi program pelayanan, seperti PAPA TANGKAS GADA atau Padang Pariaman Sehat dan Tanggap Kasus Gawat Darurat, PSC atau Public Service Center 119, SABERMAS atau Sehari Semalam Bersama Masyarakat.

Merupakan kelanjutan dari Program Bidan Desa wajib berkunjung rumah ke rumah (dor to dor) setiap hari. Penderita penyakit kronis cepat ditindak melalui penyembuhan sehingga dapat terselamatkan dari bahaya kematian atau cacat seumur hidup dari Program Padang Pariaman Sehat.

Mengoptimalkan Potensi Kelapa dan Coklat

Berdasarkan Data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sumbar melalui Kadis Akhiruddin pada November 2017, Produksi buah kelapa di Sumatera Barat mencapai 78.902 ton per tahun dengan areal tanam seluas 87.298 hektare.

Luas areal tanaman kelapa itu tersebar di 19 kabupaten dan kota di provinsi yang berpenduduk sekitar 5,8 juta jiwa tersebut.

Daerah penghasil buah kelapa itu antara lain Kabupaten Padang Pariaman dengan produksi mencapai 35.436 ton di areal seluas 40.755 hektare, Kabupaten Agam dengan produksi 11.026 ton di areal tanam 9.780 hektare dan Kepulauan Mentawai 6.495 ton dengan luas tanam 7.924 hektare.

Kabupaten Lima Puluh Kota dengan produksi buah kelapa mencapai 5.448 ton dan areal tanam seluas 5.480 hektare dan Pesisir Selatan produksinya sebesar 3.860 ton, dan luas tanam 4.399 hektare.

Dari data di atas, Padang Pariaman merupakan penghasil kelapa terbesar dengan jumlah produksi 35.436 ton dengan luas area 40.755 hektare. Minimal perharinya, 5 unit minibus L300 mengangkut 3,5 ton atau 10.000 buah kelapa dibawa ke Padang, Bukittinggi, Pekanbaru dan Jambi.

Hasil turunannya seperti sapu lidi, tempurung, kayu kelapa, kelapa muda hingga kerajinan lidi dan VCO (Virgin Coconut Oil) atau minyak kelapa. Masing-masing hasil produksi atau industri rumah tangga tersebut juga berperan meningkatkan kesejahteran masyarakat, karena banyak menyerap tenaga kerja.

Dan hasil produksi turunan kelapa seperti VCO dan Tempurung untuk Briket atau Bara api bahan bakar arang tidak dapat dianggap sepele karena sudah diekspor ke Benua Asia, Eropa dan Amerika Serikat. Dan kebutuhan cendrung meningkat. Sementara kebutuhan bahan terus menipis.

Kepala Dinas DPMPTP Padang Pariaman, Hendra Aswara menyebutan, VCO atau minyak kelapa di Padang Pariaman menjadi potensi besar untuk terus dikembangkan.

Selain memiliki perkebunan pohon kelapa terbesar di Sumatera Barat yakni 35 ribu hektar dari 98 ribu hektar, saat ini terdapat 150 unit UKM rutin memproduksi VCO. Tidak hanya di kecamatan Sungai Geringging, secara merata masyarakat Kabupaten Padang Pariaman memproduksi VCO minimal untuk kebutuhan pribadi atau rumah tangga.

Sangat disayangan, belum optimal dan diberdayakan secara maksimal, padahal permintaan cukup tinggi dari apotik-apotik, instansi kesehatan atau pengusahan besar dibidang kesehatan dan makanan. Bahkan sampai diekspor ke Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Di Sungai Geringging, terdapat 1 kelompok beranggotakan 20 orang, setiap bulannya berhasil memproduksi 5 Ton VCO dan dikirim ke Riau dan Malaysia.

Berdasarkan hasil wawancara Syafri Hendri, pelaku pengelola produksi Briket, yang Berada di Jalan WR. Supratman, Nomor 146 Km3, Desa Mangguang, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman, bahan produksi berupa tempurung, didominasi dari Kabupaten Padang Pariaman. 

Setiap kali produksi membutuhkan 5 ton tempurung untuk diolah dan diekspor sebanyak 5 ton ke agen di pulau Jawa. Sementara kebutuhan tersebut selalu tidak terpenuhi, sehingga usaha tersebut sering mengalami macet dan mati suri. Padahal permintaan terbilang tinggi dengan kebutuhan mencapai 10 Ton hingga 20 Ton perbulannya.

Pada masa kepemimpinan Almarhum Muslim Kasim, Perkebunan Coklat atau Kakao merupakan program unggulan dari Pemerintah Padang Pariaman. Perkebunan tersebar di Kecamatan Pakandangan, Parit Malintang, Sungai Limau, V Koto Kampung Dalam, VII Koto Sungai Sariak, V Koto Timur dan Sungai Geringging. Hingga saat ini perjuangan tanaman itu terus berlangsung produktif.

Di era ke pimpinan Ali Mukhni, berhasil berdirinya Pabrik Pengolahan Coklat dan Lapau Coklat sebagai penampung utama dari hasil pertanian kakao. Namun karena banyaknya kendala hama dan masalah lainnya, membuat potensi Kakao tidak tergarap dengan baik. Pabrik yang dibangun belum bisa beroperasi sesuai harapan.

Kelompok tani Kakao terdapat di Korong Batu Gadang, Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging hingga saat ini masih terus mengembangkan tanaman coklat tersebut. Kelompok Tani Balkam Saiyo dipimpin Ramadhan bersama Elias Piyau sempat menjadi pilot projeck Kakao di Sumatera Barat.

Daftar Penghargaan Tahun 2018 dan 2019:

1. Penghargaan Pelayanan Publik untuk 2 OPD (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu dan Perindustrian) dengan predikat Sangat Baik, diserahkan oleh Menteri PAN RB Syafrudin tanggal 27 November 2018 di Jakarta.

2. Anugerah Dwija Praja Nugraha, Penghargaan Kepada Kepala Daerah yang Peduli Peningkatan Kualitas Tenaga Pendidik dan Pendidikan dari Pengurus Besar PGRI. Diserahkan oleh Presiden RI tanggal 1 Desember 2018 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

3. Anugerah Media Humas Kategori Siaran Pers/Pemberitaan dari Ketua Pembina Badan Koordinasi Humas Pemerintah (Bakohumas)/Menteri Kominfo, Rudiantara, tanggal 4 Desember 2018 di Kota Tanggerang, Provinsi Banten.

4. Penghargaan Innovative Government Award 2018 dari Kementerian Dalam Negeri diserahkan Mentri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tanggal 7 Desember 2018 di Jakarta.

5. Penghargaan Predikat Kepatuhan Tinggi atas Pelayanan Publik dari Ombudsman RI tanggal 10 Desember 2018 di Jakarta.

6. Penghargaan Kabupaten Peduli HAM dari Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly, tanggal 11 Desember 2018 di Jakarta.

7. Penghargaan dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumbar untuk Kepala Daerah yang Peduli dan Berkontribusi kepada Penyiaran Lokal, 23 Desember 2018 di Hotel Mercure Padang.

8. Penghargaan Adytia Karya Mahatva Yodha (AKMY) Award 2018 dari Pengurus Nasional Karang Taruna dalam acara puncak peringatan Bulan Bhakti Karang Taruna (BBKT) Tingkat Nasional, di Gedung Sumpah Pemuda PKOR Way Halim, Sabtu, 26 Januari 2019.

9. Penghargaan "Bupati Peduli Olahraga" dari Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Pusat pada Hari Puncak Peringatan Hari Pers Nasional, 9 Februari 2019 di Surabaya.

10. Nilai Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) Kabupaten Padang Pariaman tahun 2018 naik 5,67 point dari 60,13 menjadi 65,80 dengan nilai B. (***/)

Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.