In Memoriam Tuanku Bagindo Muhammad Leter, Ulama Sumatera Barat

 

KABAR DUKA  menyelimuti Sumatera Barat, khususnya masyarakat Padang Pariaman dan sekitarnya. Seorang ulama karismatik dan tokoh masyarakat yang dihormati, Tuanku Bagindo Muhammad Leter, berpulang ke rahmatullah pada Kamis, 26 Juni 2025, pukul 08.47 WIB di Rumah Sakit Hermina Padang.

Almarhum dikenal sebagai sosok yang bersahaja, tegas, dan penuh kasih dalam menyampaikan ilmu agama. Beliau bukan hanya guru dalam arti sempit, tapi juga pembimbing ruhani bagi banyak kalangan, mulai dari santri hingga tokoh pemerintahan.

Tuanku Bagindo Muhammad Leter berasal dari Padang Pariaman, sebuah daerah yang telah melahirkan banyak tokoh penting dalam sejarah Minangkabau. Kiprah beliau menyejukkan dan membekas di hati masyarakat yang pernah bersentuhan dengan ajaran serta nasihat-nasihatnya.

Ayah kandung Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah ( BPKD) Padang Pariaman Taslim Letter tersebut semasa hidupnya aktif berdakwah di berbagai pelosok Sumatera Barat dan sering diundang sebagai narasumber dalam berbagai forum keagamaan, seminar, maupun pengajian rutin. Ceramahnya dikenal lugas, penuh hikmah, dan mampu menjawab tantangan zaman.

Rumah duka almarhum berada di Jl. Ujung Pandang No. 9A, Ulak Karang, Padang. Sejak pagi, masyarakat terus berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir. Suasana haru menyelimuti kediaman beliau yang kini dipenuhi oleh sanak keluarga, murid, dan sahabat sejati.

Rencananya, jenazah akan dimakamkan hari ini, ba’da Ashar, di Kampuang Baru, dekat kawasan Bandara Internasional Minangkabau (BIM), yang merupakan makam keluarga besar beliau. Pemilihan tempat pemakaman ini mencerminkan ikatan kuat beliau dengan akar dan tanah leluhur.

Nama Tuanku Bagindo Muhammad. Leter telah lama melekat dalam hati masyarakat sebagai ulama yang tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga mengamalkannya dalam keseharian. Beliau tidak segan turun langsung ke lapangan, menyapa rakyat kecil, menyantuni yatim piatu, dan membina generasi muda.

Dalam berbagai kesempatan, almarhum juga aktif menulis di media lokal dan nasional. Tulisan-tulisan beliau tentang Islam, adat Minangkabau, dan pendidikan menjadi rujukan penting bagi akademisi, dai, dan peneliti sosial budaya.

Tidak sedikit pejabat, guru, dan tokoh masyarakat yang mengaku mendapat inspirasi dari pemikiran dan teladan hidup beliau. Kesederhanaan dalam hidup, keteguhan dalam prinsip, serta komitmen terhadap nilai-nilai Islam membuat beliau dihormati lintas generasi.

Masyarakat Sumatera Barat, terutama kalangan ulama dan tokoh adat, merasa kehilangan besar atas wafatnya beliau. Banyak pihak menyampaikan belasungkawa dan rasa duka mendalam, baik secara langsung maupun melalui media sosial.

Kepergian Tuanku Bagindo Muhammad  Leter menyisakan duka, namun juga semangat untuk melanjutkan perjuangan beliau dalam menyebarkan kebaikan dan ilmu agama. Banyak murid dan santri beliau yang kini meneruskan perjuangan dakwah di berbagai daerah.

Dalam tradisi Minangkabau, seorang ulama seperti beliau tidak hanya dipandang sebagai guru agama, tetapi juga sebagai “ninik mamak rohani” yang menjadi tempat bertanya dan menenangkan hati masyarakat yang sedang gelisah.

Keluarga besar almarhum menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat apabila selama hidup beliau pernah melakukan kesalahan atau kekhilafan. Mereka juga mengajak semua pihak untuk mendoakan agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Jenazah almarhum akan disalatkan di Masjid dekat rumah duka sebelum diberangkatkan ke pemakaman keluarga. Suasana duka terasa menyatu dengan khusyuknya doa-doa yang mengalir dari para pelayat yang datang dari berbagai penjuru Sumatera Barat.

Selamat jalan buya, Tuanku Bagindo Muhammad. Leter. Semoga amal ibadahmu diterima Allah, ilmu yang kau wariskan menjadi cahaya di dunia dan akhirat, serta keteladananmu menjadi inspirasi abadi bagi kami yang ditinggalkan. Al-Fatihah. (Redaksi)