Lebih Dekat Dengan Revi Asneli, Guru Berprestasi Padang Pariaman

Revi Asneli, SH.I, M.Pd Guru Berprestasi Padang Pariaman. Fhoto : Dok.Pribadi

SEORANG guru yang baik adalah guru yang dapat memberikan inspirasi untuk para muridnya.

Inspirasi ini ditunjukan para guru dengan memberikan teladan dan nasihat membangun pada anak-anak didik agar mereka belajar tanpa rasa takut jika salah dan dikatakan tidak mampu.

Selain memberikan inspirasi seorang guru juga merupakan motivator bagi anak didiknya, dimana seorang guru hendaknya selalu memotivasi agar siswanya terus belajar dan selalu mengarah pada kegiatan yang positif serta bermanfaat.

Hal ini juga menjadi prinsip seorang Revi Asneli, S.H.I.,M.Pd yang saat ini menjadi pahlawan tanpa tanda jasa di SD Unggul Terpadu Padang Pariaman.

Dikenal sebagai sosok guru yang humble dan bersahabat wanita yang menamatkan Strata Satu (S1) pada prodi hukum islam di IAIN Imam bonjol ini selalu berusaha agar menciptakan kenyamanan serta kedekatan antar guru dan siswa bahkan Ia juga membentuk hubungan persahabatan antara tenaga pendidik dan peserta didik.

“Dalam proses belajar mengajar saya selalu berusaha menciptakan hubungan yang baik serta kedekatan dengan para siswa, selalu mengupayakan agar para siswa tersebut nyaman dan tidak merasa canggung ketika berbicara dan menyampaikan pendapat. Dengan suasana pembelajaran yang nyaman dan membangun kedekatan dengan para siswa maka materi yang akan disampaikan tersebut juga akan tersampaikan dengan baik,”terang wanita berusia 38 tahun ini

Revi memulai karirnya menjadi guru sejak tahun 2009 dimana sebelumnya tidak pernah terfikir untuk menjadi seorang pengajar.

Namun karena kesenangannya terhadap anak-anak dan dari kecil sudah sering main guru-guruan maka tertariuklah untuk menjadi pengajar dan dalam prosesnya ia selalu berusaha agar dapat memberikan dan mengajarkan hal-hal yang baik kepada siswanya demimencerdaskan kehidupoan bangsa.

“Dekat dengan siswa bukan berarti menghilangkan ketegasan dan kedisiplinan sebagai contoh ketika anak tersebut tidak disiplin dan kurang fokus maka akan ditegur namun tetap dengan cara yang baik dan sopan agar anak tersebut tetap merasa nyaman dalam mengikuti pembelajaran tersebut," ulasnya.

"Tidak hanya itu dalam menjalankan proses belajar saya selalu menganggap anak ini seperti anak sendiri sehingga anak tersebut merasakan kehangatan dan kasih sayang seperti orang tua mereka sendiri,”sambung istri Masmulyadi, S.H.I. ini saat dihubungi melalui daring

Tidak hanya selalu dekat dengan siswanya, Revi juga sangat disenangi oleh para siswanya terbukti hingga saat ini siswa yang pertama kali diajarnya masih berhunungan baik dan masih menjaklin silaturahmi baik dengan dirinya.

Dimana setiap tahunnya selalu mengadakan reuni setiap tahunnya, hal ini dapat terjadi karena ia dan muridnya adanya hubungan batin, sehingga para siswa tersebut merasa tidak ada batasan antara guru dan murid malah mereka merasa seperti sahabat saking dekatnya.

“Ketika dalam sebuah hubungan telah dibangun keakraban maka anak tersebut juga akan menjadi luwes ketika berkomunikasi dengan kita tanpa ada rasa takut sehingga siswa tersebut santai dan enjoy dalam proses pembelajaran,” terang alumni magister Universitas Islam Indonesia (UII)  Jogyakarta

Ibu tiga orang anak ini juga mengaku selama berprofesi sebagai guru tidak ada masalah yang signifikan. Namun yang menjadi PR besar bagi para pengajar saat ini dalam menciptakan generasi bangsa yang cerdas dan berprestasi dengan maraknya kasus tidak senonoh yang terjadi di kalangan pelajar.

Diantaranya  banyaknya pelajar yang terjerat kasus narkoba, penggunaan IT yang tidak semestinya, serta pergaulan bebas dikalangan remaja bahkan ini sudah terjadi pada siswa SD sehingga ini menjadi tantangan besar bagi para guru.

Ditengah pandemi ini sistem pembelajaran sangat berubah sehingga ini juga menjadi persoalan bagi para guru dan para siswa.

Terlebih orang tua murid karena sistem pembelajaran secara daring ini dirasa kurang maksimal dan sangat berpengaruh pada proses pembelajaran siswa serta keluhan dari orang tua murid yang merasa anak-anaknya lebih banyak bermain dibandingkan belajar.

Wanita yang juga  menjadi Sekretaris Lembaga Khusus Badan Hukum  PGRI Provinsi  Sumatra Barat ini juga mengataka guru itu adalah sebuah profesi yang membahagiakan dimana mengajar harus dengan hati.

Ketika mengajar dengan hati dan bahagia maka yang disampaikan kepada siswa tersebut juga sampai ke hati mereka sehingga selalu diingat seumur hidup mereka.

Tidak hanya itu iua juga berpesan kepada seluruh siswa dan pelajar agar selalu semangat belajar karena dengan bersemangat apapun yang dipelajari dan apapun yang diinginkan insya Allah akan tercapai, dapat menjadikan yang sulit jadi mudah dan yang tidak mungkin jadi mungkin karena impian adalah sebauh hal yang harus dikejar.

Tidak hanya dikenal sebagai seorang guru Ravi juga seorang penulis buku yang saat ini telah menerbitkan empat buku dan dalam proses dua buku yang berjudul  Balas Dendam Terindah, Diary Kehidupan, MC Cetar Acara lancar, Kepingan Rindu Lian, Antalogi 50 Jejak Guru VIP MWC Kanwil Sumbar

“Hobi nulis muncul sejak study S2 di Yogya dan sangat  menikmati selama kuliah dimana setiap pengalaman yang didapat setiap harinya dijadikan catatan seperti diary sehingga menjadi kebiasaan dan setiap pengalaman yang positif selalu dicatat dan dicicil. Mengingat Yogya merupakan gudangnya buku dimana disana banyak buku dan dijual murah,”ujarnya

Wanita yang mengidolakan Buya Hamka ini juga selalu menargetkan untuk menerbitkan satu bulan satu buku baru dan saat ini  masih ada 2 buku yang baru selesai 80 persen.

Pengaruh antara menulis dengan mengajar diyakininya ketika sudah mulai menulis dapat mengajarkan diri  untuk disiplin, dan setiap melakukan aktifitas mengajar akan selalu ada catatan kecil terkait perkembangan anak.

Ketika itu ditulis akan menjadi sebuah evaluasi  dalam pembelajaran  dengan banyak membaca apa yang diajarrakan juga akan bertambah.

“Semakin sering nulis maka semakin sering membaca sehingga ini bisa dikatakan sebagai sebuah penelitian mini, dengan baynyaknya bahan untuk yang diajarkan maka mengajar jadi lues dan terangkum serta bahan ajar juga menjadi lebih banyak,”tutupnya

Ia juga saat ini sedang mengikuti beberapa organisasi diantaranya  Ketua Bidang penelitian dan pengembangan AGPAII Padang Pariaman,  Sekretaris AGPAII Kec VII Koto Sungai Sariak, Pengurus KKGA kab Padang Pariaman, Tim Motivasi Kemenag Padang Pariaman.

Tidak hanya itu ia juga telah menoreskan banya prestasi yakninya  Juara II Pidato Putri Lomba Guru PAI Berprestasi 2018 Juara I Artikel Al Qur'an seleksi MTQ Korpri 2020.

Duta Literasi Karya Inovatif Generasi Millenial Indonesia 2019, Laskar pencerah GPAI Padang Pariaman, Penghargaan Kemenag Padang Pariaman sebagai Penggiat Surau ODOJ PAI Padang Pariaman 2020. (***/)
Diberdayakan oleh Blogger.