Wakil Sekretaris NU Sumbar Armaidi Tanjung : Pelajar Harus Waspadai Hoaks

 


BATANG ANAI - Pelajar harus mewaspadai setiap informasi yang didapatkan dalam genggaman melalui android yang dimiliki. Karena banyak informasi hoaks yang beredar menyesatkan sekaligus merugikan terhadap masa depan.


Demikian diungkapkan Wakil Sekretaris PWNU Sumatera Barat Armaidi Tanjung, Kamis (3/2/2022) di hadapan pelajar SMAN 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman pada acara Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)  dan DPRD Padang Pariaman bersinergi untuk pelajar Padang Pariaman berprestasi.

 

Menurut Armaidi Tanjung    sebagai pelajar harus lebih banyak membaca buku sebagai sumber pengetahuan, bukan mendapatkan sumber pembelajaran dari informasi media sosial yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

 

"Pelajar juga harus menyaring setiap informasi yang diperoleh atau masuk di androidnya. Jangan hanya  tergiur oleh isinya yang memikat, menyakinkan, merasa benar, apalagi bernuansa agama. Karena belum tentu informasi itu benar, tapi informasi hoaks. Karena memang ada pihak tertentu yang sengaja  menyebarkan berita hoaks agar masyarakat terpengaruh, tidak percaya kepada kebenarannya yang sesungguhnya, " kata Armaidi Tanjung yang juga wartawan utama ini.


 Hadir anggota DPRD Padang Pariaman Hasan Basri, Ketua PC IPNU Padang Pariaman Faisal Bismikal Adham Tuanku Gunung Rajo Ameh. Turut memberikan sambutan Camat Batang Anai Suhardi, dan dibuka Kepala KUA Batang Anai Hendri. Tampil memberikan narasumber lainya Budi Irawan dan Fauzan Ahmad.


Faisal mengatakan IPNU Padang Pariaman terus merangkul pelajar di sekolah, baik SMA, SMK maupun SMP. Sebelumnya sudah mengadakan pengkaderan di sejumlah pondok pesantren. 


"Kegiatan seminar di kalangan pelajar yang bertemakan kerukunan antar agama, sesama agama di kalangan pelajar dan menangkal hoaks di kalangan pelajar," kata Faisal.


Wakil Kepala SMA 1 Batang Anai bidang Kesiswaan Irwan Arnes menyampai dari 910 siswa SMAN 1 Batang Anai, sebanyak 38 orang non muslim. Sebanyak 27 orang Protestan dan 11 orang Katolik. Selama ini kehidupan pergaulan pelajar muslim dan non muslim berlangsung damai, tidak ada masalah.


"Kegiatan IPNU ini sejalan dengan visi dan misi Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat yakni religius dan berbudaya. Penguatan kerukunan beragama dan antisipasi penyebaran hoaks dikalangan pelajar sangatlah penting," tutur Irwan Arnes.


Hasan Basri menambahkan, Indonesia yang terdiri ratusan suku bangsa, banyak agama, sangat dibutuhkan kerukunan beragama dalam kehidupan bermasyarakat. (AT/Wis)

Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.