![]() |
Penulis : Raisha Ananda, Politeknik Negeri Jakarta Program Studi Jurnalistik
-----------------
FENOMENA penggemar atau fans dalam sebuah dunia hiburan kerap dipandang sebelah mata. Terutama ketika yang diidolakan berasal dari negara Korea Selatan, banyak yang langsung mengasosiasikan sebagai kurang kerjaan, berlebihan, atau membuang waktu.
Sementara bila diamati lebih dalam dunia penggemar suatu fandom ini bisa menumbuhkan potensi kreativitas. Sebagian penggemar menganggap idola mereka adalah sumber inspirasi, motivasi, dan pelarian di tengah rutinitas hidup yang melelahkan.
Tidak lagi sekedar penonton pasif, para penggemar aktif mengekspresikan rasa cinta dan kagum melalui berbagai bentuk karya kreatif, kegiatan sosial, mendirikan komunitas sehat, perasaan ini menjadi lahan subur dimulainya hubungan yang positif.
Hal inilah yang membedakan antara mengidolakan secara wajar dan memuja hingga lupa kehidupan asli.
Bentuk-bentuk Kreativitas Penggemar Kepada Idola
Penggemar adalah kelompok yang bermakna, kreatif, dan produktif seperti yang diungkapkan Henry Jenkins, seorang ahli literatur asal Amerika.
Mereka secara aktif menguasai dan mengolah teks-teks budaya massal (seperti musik, video, cerita idola) menjadi bahan mentah untuk produksi budaya baru serta interaksi sosial di antara mereka.
Diperkuat oleh kemudahan akses dan interaksi melalui media sosial, yang memungkinkan penggemar membuat dan membagikan karya.
Konten buatan penggemar sering kali mendapat pengakuan dari idola mereka, yang semakin memotivasi kreativitas penggemar dan memperkuat ikatan emosional positif antara keduanya.
Salah satu contoh dimana penggemar tidak hanya mendukung idola melalui pembelian album atau tiket konser, banyak penggemar menggambar potret (fanart) idola mereka, baik manual maupun digital yang mereka bagikan di sosial media.
Bentuk karya ini membuka pintu gerbang lebih luas bagi penggemar yang ingin mengasah keterampilan menggambar sampai keseriusan meniti jenjang karir profesional seperti ilustrator dan desain grafis.
Bisnis fanmerch perlahan menguasai pasar manapun, tak terkecuali pasar fandom dari suatu idola.
Awalnya, penggemar hanya membuat karya yang bisa dinikmati pandangan mata tanpa bisa dipegang apalagi dikoleksi.
Pengaruh ekonomi campur kreativitas muncul ide penjualan merch berdasarkan hasil ide dari idola yang disukai. Pin, stiker, totebag, postcard, ladang bisnis kecil-kecilan menambah cuan.
Lalu, ada menulis cerita fiksi (fanfiction) tokohnya mengambil wajah idola. Seringkali plot, genre, dan alur dikembangkan sendiri oleh penggemar.
Dalam proses menulis ini, penggemar menjadi belajar struktur penyusunan cerita, memilih diksi kosa kata yang tepat, membangun kepribadian tokoh yang dibuat supaya terkesan hidup dan mudah diingat oleh pembaca.
Pemantik bakat menulis yang muncul berkat mencintai idola. Perwujudan cinta kepada idola sekarang sering dilakukan dalam bentuk aksi sosial.
Penggemar menginisiasi proyek sosial, seperti donasi, kampanye lingkungan, atau kegiatan amal atas nama idola. Aksi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat, juga memperkuat citra positif idola di mata publik.
Urusan pengeditan video, cover lagu idola, dance cover, menulis fanfiction sampai dengan desain merchandise, kegiatan yang dilakukan sukarela tanpa mengharapkan bayaran semata-mata memperkenalkan idola yang mereka cintai.
Siapa sangka kegiatan yang berlandaskan hobi melatih keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja profesional.
Mengidolakan Bukan Aib
Penggemar bukan hanya identik dengan hal negative tetapi mereka juga dapat melakukan aktivitas yang bermanfaat dan tidak selalu berlebihan (Alvermann & Hagood, 2016).
Menunjukkan bagaimana idola tersebut menjadi ruang belajar khusus yang efektif untuk para penggemar. Pengalaman yang mereka lakukan menjadi dorongan besar meningkatkan kepercayaan diri, kepedulian terhadap satu sama lain, dihargai dalam berkarya, pembentukan karakter yang lebih bertanggung jawab.
Bukti bahwa mencintai idola juga berarti mencintai diri sendiri. Dinamika dunia mencintai idola bukan lagi hal yang harus ditutupi karena terlihat memalukan di mata orang awam.
Melainkan harus melihat dengan sudut pandang terbuka. Banyak kreativitas positif yang muncul dari mencintai idola. Sering kali kekaguman yang tulus, dibaliknya tersembunyi potensi besar untuk menciptakan masa depan dunia yang penuh warna kebahagiaan. (***/)
Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih