Masjid Muhammadan: Wisata Religi di Jantung Sejarah dan Budaya Padang

0
Masjid Muhammadan Padang


Oleh : Muhammad Ihsan Al Amin, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Andalas.

------------


Masjid bukan sekadar tempat ibadah; ia juga pusat pendidikan, budaya, dan destinasi wisata.  


Masjid Muhammadan di Pondok, Padang Selatan,  bukan hanya tempat ibadah, melainkan saksi bisu sejarah Islam di pesisir barat Sumatera.

 

Dibangun pada 1792 oleh pedagang Muslim keturunan India, masjid ini awalnya terbuat dari kayu dan bambu,  berdiri di tengah permukiman non-Muslim—sebuah keunikan tersendiri.  


Renovasi besar pada 1924 menambahkan menara dan fasilitas modern, menggantikan struktur awal yang lebih sederhana.

 

Arsitektur Masjid Muhammadan memadukan gaya India Selatan dan unsur Islam, menciptakan keindahan yang memikat. 


Menara tinggi dan kubah hijau yang mencolok menjadi daya tarik utamanya.  Keindahan ini menarik tidak hanya umat Muslim, tetapi juga wisatawan yang mengapresiasi sejarah dan estetika bangunan religius.

 

Lebih dari sekadar tempat salat, Masjid Muhammadan menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya.  Ceramah keagamaan dan acara-acara lainnya rutin diadakan.  


Tradisi unik "serak gulo",  dirayakan setiap tahun,  menunjukkan kebersamaan dan rasa syukur masyarakat sekitar.

 

Di era pariwisata halal yang berkembang pesat, Masjid Muhammadan memiliki potensi besar.  


Ia menawarkan keindahan arsitektur, suasana spiritual, dan nilai sejarah dan budaya yang tinggi.  


Wisatawan domestik dan mancanegara dapat mempelajari sejarah Islam di Padang dan peran penting komunitas Muslim India dalam perkembangan kota.

 

Mengembangkan Masjid Muhammadan sebagai destinasi wisata religi bukan hanya mempromosikan sejarah, tetapi juga upaya konservasi dan pemberdayaan masyarakat.  


Hal ini membuka peluang ekonomi baru melalui kuliner halal, jasa pemandu wisata, dan penjualan cenderamata.

 

Masjid Muhammadan melambangkan kerukunan, warisan sejarah, dan kekayaan budaya Islam di Padang.  


Integrasi fungsi ibadah, sosial, budaya, dan pariwisata menjadikannya contoh ideal bagaimana masjid dapat menjadi bagian vital identitas kota dan masa depan pariwisata berbasis nilai-nilai Islam. (**/)

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top