Miris Melihat Sungai di Pusat Kota Pariaman Ditumbuhi Tanaman Liar, GP3L Gelar Goro Bersama
Walikota Pariaman Mukhlis Rahman Ketika Meninjau Gotong-Royong Bersama, Minggu 11 Maret 2018, yang dilaksanakan Pemuda Pariaman Peduli Lingkungan ( Fhoto : Junaidi ) |
Dengan mengandeng TNI AD dari Kodim 0308 Pariaman, Dinas Lingkungan Hidup, BPBD Kota Pariaman, FKH Kota Pariaman, KNPI Kota Pariaman, PMI Kota Pariaman, TKCI Prospek Pariaman dan Karang Taruna Kelurahan Kampung Perak. Batang air pampan yang banyak ditumbuhi enceng gondok serta sampah yang berserakan di dalam sungai, Minggu (11/3/2018) sudah nampak bersih dari sebelumnya
"Pemerintah Kota Pariaman menyambut baik atas inisiatif pemuda yang tergabung dalam GP3L ini. Dengan merangkul seluruh stakeholder, dapat bekerjasama membersihkan aliran sungai pariaman ini, yang hampir ditutupi oleh tumbuhan liar dan sampah yang dibuang oleh orang yang tidak bertanggung jawab," ungkap Mukhlis Rahman
Mukhlis berharap, kegiatan yang positif seperti ini agar terus ditumbuhkan dari generasi muda, yang mempunyai rasa tanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan.
"Disaat teman-teman yang lain sibuk berhari minggu dan kegiatan lain, GP3L ini bergerak bergotong royong bersama, dengan semua yang terlibat untuk membersihkan sungai batang air pampan ini, untuk itu, kami memberikan apresiasi untuk GP3L atas terlaksananya kegiatan ini," tutupnya.
Ketua GP3L, Yulhendri mengatakan, acara ini merupakan murni gagasan dia dan rekan-rekan yang tergabung di GP3L. Tujuan untuk membersihkan sungai di samping plaza pariaman, yang telah dipenuhi oleh tanaman liar dan sampah.
"Gerakan gotong royong bersama ini, kita juga melibatkan seluruh stakeholder, mulai dari TNI, DLH, BPBD, KNPI, FKH dan organisasi lainya, agar kita bersama peduli terhadap kebersihan lingkungan kita," ucapnya.
Ia menjelaskan sungai air pampan yang terletak di Kelurahan Kampung Perak ini, merupakan sentral kota Pariaman. Karena posisinya terletak di pusat kota dan pasar pariaman, yang selalu dilewati setiap harinya, baik oleh masyarakat maupun pengunjung.
"Karena sungai ini terletak di pusat kota, sangat miris kalau kita melihat sungai ini hanya di tumbuhi tanaman liar yang hampir menutupi badan sungai, untuk itu kami berinisiatif untuk menggelar kegiatan goro bersama ini," tukasnya. (Heri/Rel)
Post a Comment