Ketua Dekranasda Pariaman Ny.Lucyanel Genius Optimis Batik Sampan Kembali Bangkit

Ny Lucyanel Genius Menyalami Salah Seorang Peserta Diklat Pembuatan Batik Tulis 3 Ini 1, di Punggung Ladiang Pariaman Selatan Kamis 10 Oktober 2019 ( Fhoto : Junaidi)

PARIAMAN --- Bangkitkan kembali Batik Sampan Pariaman, Dekranasda Kota Pariaman gandeng Balai Diklat Industri (BDI) Padang gelar Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) 3 ini 1 pembuatan Batik Tulis Angkatan XIV di Desa Punggung Ladiang, Kecamatan Pariaman Selatan, Kamis siang (10/10/2019).

Ketua Dewan Kerajinan Sosial Daerah (Dekranasda) Kota Pariaman, Ny. Lucyanel Genius, menyambut baik diadakanya Diklat 3 in 1 pembuatan Batik Tulis, khususnya Batik Sampan, Batik khas yang berasal Kota Pariaman.

“Batik dikenal sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang telah mencapai skala regional (asia) bahkan internasional (dunia). Di Sumatera Barat, sejarah batik ternyata merupakan langkah awal dari perkembangan batik itu sendiri, karena perusahaan batik pertama ada di Pariaman lebih tepatnya di Dusun Sampan, Desa Punggung Ladiang ini,”ungkapnya.

Kegiatan ini juga didasari atas keinginan untuk menggerakan dan menghidupkan kembali Batik Sampan Pariaman sebagai salah satu aset daerah Kota Pariaman yang telah lama hilang.

“Kita menginginkan Batik Sampan dapat di produksi secara berlanjut dan berkesinambungan, bukan hanya sekedar pelatihan saja dan bisa membatik. Kedepan motif Batik Sampan ini, akan kita jadikan sebagai bahan untuk baju batik yang wajib dipakai oleh ASN Kota Pariaman,”ujarnya lebih lanjut.

Istri Walikota Pariaman ini juga mengatakan kepada para peserta yang saat ini diberi kesempatan untuk mengikuti Diklat, kiranya dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk menerima materi baik berupa teori dan praktek agar dapat dilanjutkan dengan produksi kedepannya.

“Mudah-mudahan dengan telah dimulainya suatu langkah awal yang baik ini, kita dapat menciptakan suatu potensi untuk menggerakkan perekonomian daerah dan mendatangkan potensi pariwisata, sehingga menghasilkan pengrajin dan pengusaha batik di Kota Pariaman,”tutupnya.

Balai Diklat Industri (BDI) Padang, merupakan salah satu dari 7 BDI yang ada di Indonesia, setiap BDI memiliki kecakapan, spesifikasi tertentu di bidangnya, dan khusus BDI Padang, kami spesifikasi Bordir dan Desain, ucap Kasi Pengembangan dan Kerjasama BDI Padang, Hayati ketika memberikan sambutan.

“Diklat 3 in 1 ini bertujuan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional di bidang Batik, supaya mempunyai standar daya saing yang dapat diperhitungkan di dunia kerja secara nasional dan internasional,” tuturnya lebih lanjut.

“Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta yang seluruhnya berasal dari Desa Punggung Ladiang, dimana mereka akan mengikuti Diklat selama 18 Hari kerja atau 152 jam pelajaran, dari tanggal 10-30 Oktober 2019, yang dilaksanakan di ruang serbaguna Desa Punggung Ladiang ini,” ulasnya mengakhiri. (J/Harsy)


Diberdayakan oleh Blogger.