Ali Mukhni Dalam Catatan Saya

 

Penulis Ketika Mendengar Arahan Bupati Ali Mukhni di lapangan. Fhoto Dok.Pribadi

Oleh : Anton Wira Tanjung


TIDAK ada manusia yang sempurna, peribahasa ini tentunya memiliki makna yang luas jika telaah secara mendalam. 


Ali Mukhni Bupati Padang Pariaman dua periode ini tentunya banyak meninggalkan kenangan dan catatan yang perlu ditelaah bukan saja secara kasat mata akan tetapi juga dilihat secara utuh dari berbagai dimensi kehidupan. 


Banyak kalangan tidak puas dengan masa kepemimpinan Ali Mukhni selama 10 tahun terakhir tapi juga tidak sedikit yang mengapresiasi langkah dan strategi pembangunan yang dilaksanakan Ali Mukhni dalam 2 periode kepemimpinan beliau. 


Puas atau tidak puas bukan kewenangan beliau dalam memimpin tapi yang terpenting adalah bagaimana Ali Mukhni mewujudkan visinya dalam membangun Padang Pariaman dari porak poranda akibat gempa 30 September 2009. 


Visi tersebut telah terlihat dan kita rasakan saat ini, bagaimana pertumbuhan ekonomi selalu tertinggi dalam 4 tahun terakhir.


Pertumbuhan ekonomi menjadi titik makro yang menandakan permbangunan berada di rel yang seharusnya. 


Ada beberapa catatan penting selama saya mendampingi beliau selama 13 bulan ini adalah sebagai berikut: 


Pertama Nyali


Beliau sering mengatakan  "jika tidak punya nyali jangan menjadi pemimpin" ini terlihat  jelas dari dobrakan yang beliau lakukan dalam menyusuri peluang-peluang merebut proyek strategis nasional maupun provinsi diraup oleh Padang Pariaman. 


Banyak hambatan yang beliau hadapi tapi dengan keyakinan " jika tidak korupsi dan penyalahgunaan wewenang" harus tetap lanjut. 


Nyali meloby beberapa menteri yang pernah saya dampingi memang diluar kebiasaan formal, pernah suatu hari untuk meyakinkan Seorang menteri Beliau sabar menunggu diruangan tamu sampai 15 jam.


Sampai-sampai petugas cleaning servis dibuat bingung, akan tetapi hasil dari menunggu menteri tersebut alokasi pembangunan diletakkan di kabupaten Padang Pariaman.


Kedua Jangan Ragu-Ragu


Peribahasa ini sangat cocok untuk beliau "anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu", hal ini dapat dilihat dari banyaknya tantangan dalam mengaplikasikan visi pembangunannya seperti demontrasi.


Gugatan dan laporan ke aparat hukum tetapi sampai saat ini tidak ada permasalahan yang berarti, malahan menjadi apresiasi dan dukungan dari berbagai kalangan termasuk yang menentang kebijakan tersebut sebelumnya. 


Ketiga Pendidikan


Pendidikan adalah yang utama* ini terlihat jelas dari visi dan misi dua periode masa kepemerintahan beliau, dalam setiap periodenya Misi pembangunan pendidikan selalu menjadi prioritas. 


Banyak pembangunan strategis beliau yang berorientasi pada pendidikan seperti pembangunan MAN IC, pembangunan Poltekpel, dan pembangunan KPPT Tarok City serta banyak pembangunan strategis daerah lainnya yang berorientasi pendidikan. 


Bukan saja dalam bentuk fisik tapi dalam nasehat- nasehat beliau kepada staf disekelilingnya baik sopir, ajudan, penulis sendiri maupun penjaga rumah beliau dimotivasi agar meningkatkan tingkat pendidikan ke yang lebih tinggi hingga ke jenjang doktoral. 


Pernah suatu waktu  ketika Kepala cabang Bank Nagari bertanya kepada beliau 'Untuk apa kita alokasikan CSR Bank Nagari untuk Padang Pariaman tahun ini Pak ?


Secara spontan beliau menjawab alokasikan saja kepada Beasiswa untuk mahasiswa Padang Pariaman yang berprestasi.


Ini menandakan bahwasanya visi pendidikan beliau bukan hanya untuk pembangunan fisik saja tetapi juga pada pembangunan sumberdaya manusia secara utuh. 


Keempat Religius


 Religius disini juga diimplementasikan dalam visi dan misi dua periode kepemimpinan beliau, disamping visi pemerintah beliau juga mengajak kepada seluruh staf yang sehari-hari bersama beliau untuk selalu bersedekah dengan niat iklas.


Kemudian selanjutnya beliau juga mengajak untuk selalu mendoakan kedua orang tua serta berbakti sepenuh hati selain itu beliau selalu mengutip sebuah ayat yang selalu beliau sampaikan berulangkali 


" Jika kamu telah selesai dengan satu urusan maka segera kerjakan urusan berikutnya", ayat tersebut adalah ayat motivasi agar kita sebagai manusia jangan bersantai-santai dalam menjalani kehidupan. 


Banyak pelajaran berharga yang beliau sampaikan sebagai motivasi sebagai pemimpin maupun sebagai orang tua yang selalu menasehati orang-orang disekelilingnya.


Semoga kepemimpinan dan perjuangan beliau menjadi pahala dan ladang amal jariyah bagi beliau kelak. 


Saya sebagai penulis mengucapkan terimakasih atas kepemimpinan dan motivasi serta nasehat beliau berikan selama mengiringi langkah beliau lebih kurang tiga belas bulan ini. ( Penulis Adalah Kabag Humas dan Protokol Pemkab Padang Pariaman)

Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.