Kota Pariaman Dipercaya Jadi Tuan Rumah Pelatihan Penanggulangan Bencana Alam Tingkat Sumbar

 

Pelatihan Penanggulangan Bencana


Pewarta : Harsy Warsilah/Erwin


PARIAMAN---Kota Pariaman, Sumatera Barat ditunjuk sebagai tempat Pelatihan Penanggulangan Bencana Alam Tahun 2021 tingkat Provinsi Sumatera Barat.


Kota Pariaman ini dari segi geografisnya berada di pesisir Barat Pulau Sumatera yang rawan terjadi gempa besar dan tsunami. Adanya pertemuan lempeng di dasar Samudra Indonesia menjadi ancaman bagi Kota Pariaman yang sewaktu- waktu dapat mengakibatkan gempa besar dan juga tsunami.


Hal tersebut disampaikan Wakil Komandan (Wadan) Lantamal II Padang, Kolonel Mar FJH Pardosi, SE, SH, MM usai membuka Pelatihan Penanggulangan Bencana Tahun 2021 di Lapangan Bola Desa Ampalu, Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman, Rabu (7/4/2021). Dihadiri juga oleh Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin.


"Tujuan pelatihan ini adalah untuk sinergitas dan komunikasi dengan masyarakat tentang waspada terhadap bencana, karena pada prinsipnya bencana itu tidak dapat dihindari tapi dapat diantisipasi", ungkap Wadan Lantamal Ii Padang ini.


Lebih lanjut dikatakannya, perlunya edukasi kepada masyarakat tentang langkah apa saja yang harus dilakukan jika tiba-tiba terjadi gempa atau tsunami di wilayah pesisir pantai Kota Pariaman ini.


Sementara itu, Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin mengapresiasi kegiatan yang dimotori oleh Lantamal II Padang bekerjasama dengan BPBD Kota Pariaman hari ini.


"Masyarakat sangat membutuhkan pembekalan seperti ini, karena Kota Pariaman adalah daerah rawan bencana gempa bumi, tsunami dan banjir ," terang wawako.


Mardison menuturkan, pentingnya pembekalan dan pemahaman kepada masyarakat dan seluruh stakeholder dari dini.


Sejauh ini Pemerintah Kota Pariaman selalu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi.


“Setidaknya di Kota Pariaman sendiri sudah ada jalur-jalur evakuasi dan shelter yang berada di lantai empat Pasar Rakyat Pariaman yang baru saja kita bangun dengan menggunakan APBN ini ,” ujarnya.


Begitupun dengan sekolah-sekolah dan bangunan lainnya yang dekat dengan pantai maupun jauh dari pantai kita siapkan shelter-shelternya.


Nah, jalur-jalur evakuasi seperti ini perlu kita pikirkan kedepannya sebagai bentuk upaya kita mengantisipasi kalau seandainya terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.


“Dan ni tentu menjadi alternatif agar kiranya masyarakat kita bisa diselamatkan dari bencana yang mungkin sesaat bisa saja terjadi ,” tukasnya mengakhiri.(***)

Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.