Tiga Negara Sepakat Wujudkan Smart City di Padang Pariaman

Pariaman, BANGUNPIAMAN.COM---Menindaklanjuti MoU Kerjasama antar Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dengan investor dari Negara Prancis dan Korea Selatan beberapa waktu yang lalu.

Ketiga pihak yang sepakat melakukan pemanfaatan platform 3D Experience dari Dassault Systemes  dan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) asal Korea dengan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, kunjungi kantor Bupati Padang Pariaman guna merealisasikan rencana tersebut, Minggu (23/9).

Disambut Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, Sekda Jonpriadi dan beberapa Kepala Dinas serta Kepala Bagian, rombongan investor dari dua Negara lengkap hadir dipimpin Muhammad Rusyidi, CEO PT PGRC dan CEO Brisbane Capital Investment Pty Ltd (BCI).

“Sebelumnya Bapak Bupati sudah MoU dengan Dassault Systemes di Singapura Juli lalu. Sekarang lanjutan MoU itu,” ujar Suhatri Bur didampingi Sekretaris Daerah Kab. Padang Pariaman, Jonpriadi, serta Kepala Diskominfo Padang Pariaman, Zahirman.

Suhatri menjelaskan, langkah selanjutnya yang akan dilakukan pihaknya bersama Dassault Systemes adalah mempersiapkan pembuatan bigdata. “Bigdata ini untuk menghimpun seluruh konsep realisasi smart city nantinya. Proyeksi awal kita di Tarok City,” ujarnya.

Suhatri juga menjelaskan, realisasi platform 3D Experience turut disinkronkan dengan proyeksi pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Padang Pariaman nantinya. Sebab PLTS itu juga diproyeksikan realisasi awalnya di Tarok City.

"Untuk mewujudkan smart city ini, kita bekolaborasi dengan dua negara yang siap tanaman investasi di Kawasan Stategis Terpadu (KST) Tarok City. Yakni investor asal Korea Selatan untuk pengembangan PLTS, dan investor dari Prancis untuk pengembangan platform 3D Experience,” katanya.

Sekarang, imbuh Suhatri, investor dari Korsel dan Prancis itu sedang dalam tahap penyiapan segala persyaratan analisis dampak lingkungan (Amdal). Sedangkan pihaknya di Pemkab Padang Pariaman, siap membantu dua negara tersebut dalam persoalan surat menyurat termasuk segala bentuk izin-izinnya.

“Dalam kerjasama kita dengan investor Korea dan Prancis ini, izinnya tetap melalui Kementrian Dalam Negeri. Kita telah membuat semua surat-menyurat untuk keperluan kerja sama antara Indonesia dengan Korea dan Prancis terkait pembangunan PLTS ini,” ujarnya.

Suhatri yakin, keberadaan PLTS dapat mengatasi keterbatasan listri di Padang Pariaman nantinya. Terlebih, sekarang pihaknya sedang mengembangkan Tarok City yang akan menjadi kota paling berkembang di Sumbar.

“Tarok City ini akan menjadi kota besar dengan keberdaan perguruan tinggi, rumah sakit, dan perkantoran di sini. Jadi kita memang harus merancang konsep smart city di sini sedari dini,” ujarnya.

Kata Suhatri, pihak-pihak yang sudah menyatakan kesiapan berinvestasi di Padang Pariaman untuk mewujudkan smart city tersebut yaitu Muhammad Rusyidi, CEO PT PGRC dan CEO Brisbane Capital Investment Pty Ltd (BCI), Woo Gyou Park, PT. PIK Surya Pariaman, Ronny Pahlawan, Local Partner dan Direktur PT. Romulo Indo Gemilang Adi Aviantoro, Dessualt Systemes, dan Daehyun Jin, CEO CK E & Solution Co., Ltd (CK).

"Investor yang datang kali dan siap membangun PLTS ini adalah ahli-ahlinya dalam bidang kelistrikan. Bahkan mereka ini tenaga ahli bidang listrik di Korea dan Prancis. Artinya, mereka tidak main-main dalam menanamkan investasi di sini. Lihat saja mereka telah melengkapi Amdal untuk pembangunan proyek besarnya ini," ujarnya.

Menambahkan, Kepala Diskominfo Padang Pariaman, Zahirman mengatakan, bahwa hanya tiga daerah di Indonesia yang sudah menerapkan platform 3D Experience, untuk mewujudkan smart city. Yakni Surabaya, Bandung, dan Makasar.

“Jadi untuk tahun 2018 ini, Mendagri mengarahkan smart city ini ke Sumbar. Setelah mereka (investor, red) melakukan kajian, ternyata mereka tertarik dengan Padang Pariaman karena potensinya yang besar,” ujarnya.

Maksud dari potensi tersebut, imbuh Zahirman, seperti sarana transpotasi yang tersedia di Padang Pariaman, yaitu bandara penerbangan, stasiun kereta, serta potensi laut dan alamnya. Itulah, katanya, alasan investor tersebut menilai Padang Pariaman sebagai daerah yang potensial menjadi smart city. “Smart city sebenarnya dapat mempermudah kita dari segala bidang,” pungkasnya.

Setelah mendengarkan pemaparan investor dari Korsel dan Prancis tersebut, Wakil Bupati Padang Pariaman didampingi jajarannya mengajak investor tersebut meninjau perkembangan pembangunan Tarok City. (Rel/Wis)

Tidak ada komentar

Mohon Berkomentar Dengan Bahasa Yang Sopan. Terima Kasih

Diberdayakan oleh Blogger.